21: Taruhan [Part 1]

466 24 0
                                    

[~Nesa~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Nesa~]

"Apakah dengan uang, kita dapat menemukan cinta lebih mudah? Atau dapatkan cinta menemukan uang dengan mudah? Uang adalah pelunas kehidupan dan cinta adalah pelunas jiwa"
(Go2words)
-
-
-
-
-

Bel istirahat berbunyi, Nesa segera memasukkan alat tulis ke dalam laci mejanya, lalu menuju ke kantin.

"Nes, tungguin gue" teriak Fira dari belakang Nesa.

Nesa pun menoleh kan kepalanya kebelakang dan memberhentikan langkahnya. Terlihat Fira yang saat itu sedang berlari menghampirinya.

"Lo mau ke kantin juga fir?" Tanya Nesa

"Iya, kita bareng ke kantin yah" jawab Fira menghentikan larinya tepat disamping Nesa.

Nesa hanya mengangguk pelan. Mereka pun kembali berjalan dan menuju ke kantin. Melihat suasana kantin yang begitu ramai membuat Nesa bingung, dia mau duduk di kursi mana.

"Nes, kita duduk disana aja" sahut Fira menunjuk kursi kosong dipojok kantin.

Nesa melirikkan matanya kearah kursi kosong itu. Mata Nesa melebar melihat Restu dengan geng-geng nya sedang duduk disebelah kursi kosong yang rencananya ia akan duduki bersama Fira.

"Hmm, nggak ah" tolak Nesa

"Loh kenapa?"

"Lo liat tuh, ada Kak Restu lagi nongkrong sama geng-geg nya"

"Emangnya kenapa kalau ada Kak Restu?"

"Gue takut sama dia"

"Santai aja kali. Lo nggak perlu takut, gue ada kok di dekat lo. Kalau dia ngapa-ngapain lo, gue sendiri yang hajar dia. Ayo ah, kita kesana aja" ucap Fira menyakini Nesa sambil menarik lengan Nesa lalu menuju ke kursi kosong itu.

Fira melepas celaka lengannya dan menyuruh Nesa duduk. Nesa dengan terpaksa menuruti perintah Fira. Saking asiknya bercanda dengan temannya, Restu saat itu tidak menyadari kehadiran Nesa yang duduk disebelahnya.

"Lo tunggu gue disini" sahut Fira

"Lo mau kemana?"

"Gue mau pesan makanan dulu"

"Tapi,"

"Lo nggak usah takut, Restu nggak bakalan gangguin lo. Percaya deh sama gue"

Fira pun pergi dari hadapan Nesa, dan menuju ke Mas Sukri untuk memesan makanan. Nesa hanya duduk terdiam dengan tubuh yang sedikit bergetar karna takut. Tak sengaja, Salah satu teman Restu melirikkan matanya kearah Nesa.

"Restu," ucap Kiki

"Apa?"

"Tuh tuh" jawab Kiki menunjuk Nesa

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang