52. Happy Birthday [Part 2]

303 24 0
                                    

[~Nathan~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Nathan~]

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday day, to you"
-
-
-
-
-

Sudah 3 tahun Nesa menetap di Singapore bersama keluarganya. Tidak ada yang berubah dari dirinya, dari wajah natural, postur tubuh, style yang sederhana semuanya sama. Kecuali hati dan pikirannya. Hati masih menyebut nama Farhan, dan pikirannya masih dihantui oleh nama Farhan. Entah mengapa dalam jangka waktu yang lama ini, dia masih saja memikirkan dan sangat sulit melupakan Farhan. Mungkin, ia sangat sulit melupakan Farhan karna satu penyebabnya, Nesa belum bisa mengikhlaskan Farhan dari hidupnya. Tapi, Nesa akan berusaha melupakan masa lalunya karna dia percaya, tuhan sedang mempersiapkan kebahagiaannya setelah melewati luka dan kecewa. Seperti hidupnya sekarang.

Singapore, 12 februari 2018

Kring kring kring...

Jam Alarm pun masih setia berbunyi di kamar Nesa. Yang menandakan matahari akan segera terbit di atas langit. Tangannya mulai meraba-raba nakas yang berada di samping tempat tidurnya, mencari-cari benda mungil yang sedari tadi menghebohkan seisi kamarnya. Dengan masih dalam keadaan setengah sadar ia melirik jam alarmnya

"Sialan, gue udah terlambat!"

***

Kini Nesa yang berpenampilan rapi sedang berjalan kaki di atas trotoar menuju ke kampusnya . Kebetulan jarak rumahnya lumayan dekat dengan kampus. "Ini ke 12 kalinya gue terlambat ke kampus. Gue kena hukuman apa lagi nih?" Batin Nesa

Saat Nesa berjalan cepat menuju ke kampusnya, tiba-tiba saja sebuah mobil merah berhenti tepat disampingnya. Nesa hanya menghiraukan mobil itu dan terus berjalan.

"Nesa!" Panggil seorang cowok dari belakang

Nesa seketika menghentikan jalannya dan menolehkan pandangnnya ke arah suara itu.

"Do you want to go to campus? Let's go with me!" Ucap cowok itu keluar dari mobil merah yang tadinya berhenti, lalu ia menghampiri Nesa

Nesa hanya mengangguk pelan yang mengartikan bahwa ia menyetujui tawaran Nathan.

Nathan Hector, anak dari bapak direktur salah satu pemilik rumah sakit yang ada di Singapore. walaupun dia orang singapore asli, tetapi dia juga pintar dalam berbahasa indonesia. Nesa yang selalu mengajarkan Nathan berbahasa indonesia yang baik dan benar. Dan dia cowok yang selama ini menjalin hubungan dengan Nesa selama Nesa tinggal di Singapore. Nathan adalah cowok pilihan ayah untuk calon suami Nesa. Seluruh anggota keluarga Nesa pun sangat menyetujui perjodohan antara Nesa dan Nathan. Dan rencananya, Pernikahan mereka akan segera dilaksanakan secepatnya.

Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di kampusnya.
"I went to class first. I am late! Bye" ucap Nesa segera turun dari mobil lalu berlari kencang menuju ke ruangannya. Melihat Nesa yang berlari begitu kencang, membuat Nathan yang masih berada didalam mobil terkekeh pelan "It's okay" gumam Nathan tersenyum manis "Happy birthday day my love" gumamnya kembali.

***

Sesampainya di dalam kelas, Nesa melihat suasana kelas sepi dan kosong. Padahal, jam tangan Nesa sudah menunjukkan pukul 07:30 yang menandakan sebentar lagi dosennya akan segera masuk. "Lah, kok kosong sih? Penghuni kelas ini pada kemana? Apa dosen nggak masuk, jadi semuanya pada libur?" Pikir Nesa kebingungan

Tiba-tiba saja semua teman kelas  Nesa, masuk kedalam kelas lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun buat Nesa. Nesa saat itu tidak menyangka dan sedikit kaget mendapatkan surprise seperti itu. Dia sendiri juga lupa, ternyata hari ini adalah hari dimana dirinya bertambah usia yang ke 19 tahun.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday day, to you" Semua teman kelasnya bernyanyi lalu berjalan menghampiri Nesa. Mata Nesa seketika melebar melihat kedatangan Nathan yang juga ikut menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil membawakan kue ulang tahun cokelat kesukaannya.

"Blow the candles," ucap Nathan tersenyum manis berdiri dihadapan Nesa

Nesa hanya menangguk pelan, lalu ia pun meniup lilin yang ada di kue Nathan. Rasa terharu pun muncul seketika di dalam diri Nesa.

"Thank you, dear" ucap Nesa mengusap air matanya.

"You are welcome. To celebrate your birthday, how about we just go to the cafe?" Tanya Nathan

"I want to go to a cafe, but if my lecturer comes, how?" Tanya balik Nesa

"Nesa, said Miss Zira, our lecturer did not come" jawab Zahra salah satu teman dekat Nesa.

"Serious?" Tanya Nesa meyakinkan jawaban Zahra

Zahra hanya mengangguk pelan, yang berarti memang dosen mereka tidak hadir saat itu.

"Let's go to the cafe!" ajak Nesa tersenyum manis

"Then, what about this cake?" Nathan mengalihkan pandangannya ke arah kue yang sedari tadi ia pegang

"just bring the cake to the cafe. then, we eat cake there"

Nathan hanya mengangguk pelan, lalu mereka pun segera ke cafe.

***

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang