56. Dibatalkan! [Part 2]

313 19 0
                                    

[~Nesa~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[~Nesa~]

"Bun, apa alasan Nathan membatalkan perjodohan ini?"
-
-
-
-
-

"Oo, tapi kamu masih sayang sama Nesa?" tanya kembali Nathan

Farhan seketika kebingungan harus menjawab apa dari pertanyaan Nathan. Didalam hati, Farhan ingin mengatakan bahwa, ia masih menyayangi Nesa tapi disisi lain, ia tidak mau mengatakan hal itu. Karna nantinya akan berdampak buruk bagi hubungan Nathan dan Nesa.

Nathan dan Nesa telah dijodohkan dan keluarganya pun setuju dengan perjodohan itu. Farhan menyadari ia tidak perlu lagi menjawab pertanyaan Nathan tadi, karna percuma ia tidak bisa lagi mendapatkan Nesa kembali.

"Farhan, jawab pernyataan saya! Please!" ujar Nathan menepuk sebelah.

Karna, tidak bisa lagi memendam rasa, Farhan dengan terpaksa mengatakan,

"Yes, I still love Nesa" ucap Farhan gugup

"Serious?"

"Nggak!" Sentak Farhan spontan

"Ha?!"

Mungkin Farhan terlalu gugup, sehingga ia mengucapkan kata yang salah.

"Maksud saya yes, Im serious"

"Farhan, I was told by my father to replace his position as a doctor in Australia, and tomorrow afternoon, I will go there" ujar Nathan dan sedetik kemudian ia kembali berbicara "Aku mau, kamu yang menjaga Nesa"

"What do you mean?" tanya Farhan bingung dengan pernyataan Nathan

"Saya ingin kamu yang menggantikan saya sebagai pacar Nesa" Nathan menepuk pundak Farhan.

"What?! Aku? Bukannya kalian berdua sudah dijodohkan yah?"

"Iya, saya sudah dijodokan sama Nesa. Tapi tetap saja saya tidak bisa menjalankan perjodohan ini kalau saya sendiri harus pergi jauh meninggalkan Nesa"

"Kalian bisa LDR-an kok"

"Saya tidak tahan kalau saya harus LDR-an dengan Nesa. Resiko LDR begitu besar salah satunya susah menentukan waktu untuk bertemu. Lagi pula, disana saya akan selalu sibuk mengurus pasien karna tanggung jawab saya sangat besar disana. Jadi, saya mau kamu kembali dengan Nesa"

"Tapi perjodohan nya gi-"

"Kalau masalah perjodohan, kamu nggak khawatir, saya sudah urus semuanya termasuk juga saya sudah membatalkan perjodohan itu dan keluarganya juga sudah tau, kalau perjodohan itu sudah dibatalkan Kecuali Nesa" potong Nathan

"Tapi kan-"

"Kamu sayang kan sama Nesa? Kamu masih cintakan sama Nesa Kalau kamu masih sayang dan cinta sama Nesa, don't reject my offer please!" potong kembali Nathan.

Farhan hanya terdiam sambil memikirkan tawaran dari Nathan. Perasaanya sekarang ini bercampur aduk antara ia harus senang karna akhirnya ia bisa kembali dengan Nesa, tapi ia juga merasa prihatin, karna hubungan Nathan dan Nesa harus berakhir.

"Anggap aja ini sebagai balas budi saya kepadamu. Seandainya kamu tidak menolong saya, mungkin semua dokumen dan file-file penting saya semuanya sudah hilang. Dan perusahan yang saya dirikan mungkin akan bangkrut karna kehilangan dokumen itu. Gimana, kamu mau kan jadi pacar nya Nesa kembali?"

"Yes"

"Thanks yah. Kamu masih mau membahagiakan Nesa kembali. Saya pengen minta nomor HP mu, boleh?"

"Iya ini"

***

Matahati pun mulai menyinari alam semesta, seperti biasa pada hari libur,  terlihat Nesa sedang menyapu halaman rumahnya sambil memakai earphone yang terpasang di kedua kupingnya. Hari ini, Nesa sangat senang karna sebentar siang ia akan hangout bersama teman SMA nya bukan lain adalah Panji dan Fira.

"Nesa! Nesa!" Panggil bunda dari dalam rumah

Nesa tidak mendengar panggilan dari bundanya, karna ia sendiri mendengarkan musik dengan volume yang cukup keras di earphonenya. Karna Nesa tidak memberi respon, bunda pun keluar dari rumah dan  menghampiri Nesa.

"Nesa!"sentak bunda menarik earphone yang ada di telinga Nesa

Nesa seketika terkejut melihat kedatangan bundanya.

"Bunda, ngapain tarik earphone aku?" ucap Nesa

"Siapa suruh, bunda tadi panggil kamu tapi kamu tidak nyahut. Makanya bunda kesini. Ada yang pengen bunda ngomongin sama kamu"

"Ngomongin apa bun?"

"Kita ngobrolnya di dalam aja"

Nesa dan bunda pun masuk kedalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu.

"Bunda mau ngomongin apa ke aku?" tanya Nesa penasaran

"Sebelumnya bunda minta maaf, sudah ngomongin hal ini. Tapi yang bunda omongin sendir inii sesuai dengan permintaan keluarga Nathan"

"Nathan? Nathan kenapa bun?"

"Keluarga Nathan membatalkan perjodohan nya"

Mendengar ucapan bunda, Nesa sangat syok saat itu.

"Dibatalkan? Kenapa bisa dibatalkan bun? Emangnya aku ada salah sama Nathan? Apa Nathan sudah bosan sama aku?" ujar Nesa panik

"Nggak, kamu nggak ada salah kok, Nathan juga nggak pernah bosan sama kamu"

"Trus kenapa Nathan batalin perjodohan ini bun? Bunda tau kan, aku sama Nathan sudah pacaran 2 tahun lebih, aku sayang sama Nathan kita sudah sepakat, pernikahan aku dengan Nathan akan dipercepat. Tapi buktinya apa?" Ujar Nesa menangis.

Nesa sangat sedih saat itu, ia harus kembali merasakan kehilangan orang yang aku cintai. Ia harus kehilangan Farhan, orang yang sangat aku cintai dan itu semua demi menerima perjodohan Nathan. Dan sekarang Nesa harus kehilangan Nathan lagi? Nesa sangat tidak menerima ini keputusan itu.

"Bun, apa alasan Nathan membatalkan perjodohan ini?" tanya Nesa

"Ayah Nathan meminta Nathan untuk mengambil alih pekerjaan ayahnya sebagai dokter di Australia. Dan ada kemungkinan Nathan tidak akan kembali lagi ke Singapore"

"Kapan Nathan ke Australia nya bun?" Tanya kembali Nesa mengusap air matanya.

"Bunda juga nggak tau kapan kapan Nathan pergi. Tadi malam Nathan  kesini kok nemuim bunda, dia nggak lama disini. Dia cuman titip surat ini untuk kamu, lalu ia pamit ke bunda" bunda memberikan Nesa sebuah amplop yang berisi surat dari Nathan.

SUATU SAAT NANTI ✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang