CHAP 18

4.3K 246 11
                                    

*Huwaaa! Kiku dikiss sama Bang Willll :")*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Huwaaa! Kiku dikiss sama Bang Willll :")*

Suara adzan subuh terdengar. Wildan yang masih tergeletak di lantai segera membuka matanya. Ia bru sadar jika tubuhnya diselimuti menggunakan selimut yang lebih tebal.

"Perasaan aku cuma pakai selimut tipis," gumam Wildan kemudian segera bangkit dan duduk.

Wildan mendongakan kepalanya dengan mata yang masih berkedip-kedip. "Kis!?" ucap Wildan sedikit terkejut. Ia mendapati Kristal sudah bangun dan terduduk di atas ranjang sambil tersenyum dan melambaikan tangan padanya.

"Selamat pagi, Mas," sapa Kristal.

"Kamu ngaget-ngagetin Mas aja," ucap Wildan.

Ya. Bagaimana tidak membuat Wildan terkejut jika Kristal duduk, namun separuh wajahnya tertutup oleh rambut yang acak-acakan.

Kristal terkekeh. Ia menyibakkan rambutnya yang menutupi wajah ke atas. Barulah terlihat kecantikan natural dari gadis itu.

"Apa Kikis masih menakutkan?" Tanya Kristal sambil mengusap-usap rambutnya sendiri supaya lebih rapi.

Wildan teetawa kecil. Senang rasanya bisa bercengkrama dengan Kristal pagi hari begini.

"Apa Mas tidur nyenyak?" Tanya Kristal pada Wildan.

"Ya.. Tapi, tidak terlalu," jawab Wildan sambil menepuk-nepuk bantal di sampingnya.

"Kalau tidak nyaman kenapa tidak tidur di atas sini saja?"

"Karena ada kamu," jawab Wildan pelan.

"Kenapa memangnya kalau ada Kikis? Mas Wildan tidak mau tidur dengan Kikis?"

Wildan menyipitkan mata mendengar jawaban dari Kristal. Sementara gadis itu terlihat blushing ketika memikirkan ucapannya baru saja. Apakah tadi terlalu jujur? Batin Kristal.

Wildan tersenyum kecil melihat raut wajah malu-malu Kristal. Wildan mulai paham jika itu sebuah ungkapan permintaan dari istrinya supaya mereka bisa tidur bersama satu ranjang.

"Ma-maksud Kikis, hanya.. hanya tidur saja.." ucap Kristal terbata-bata karena terlanjur malu. "Ya.. Hanya tidur berdua saja. Tidak lebih."

Wildan mengangguk. Ia kemudian melipat selimutnya dan merapikan tempatnya tidur malam tadi. Setelah itu, ia berjalan mendekati Kristal dan duduk di tepi ranjang sambil menghadap istrinya yang masih terduduk di sana.

"Kamu tidak takut tidur dengan Mas Wildan?" Tanya Wildan sambil mendekat pada Kristal.

Jantung Kristal kembali berdetak kencang saat Wildan semakin mendekatinya dan menanyakan hal seperti itu.

"Ti-tidak," jawab Kristal gugup.

"Apa yang kamu pikirkan sampai sudah berani mengajak Mas Wildan tidur berdua?" Tanya Wildan sambil terkekeh.

KRISTAL for WILDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang