CHAP 8

4.2K 197 1
                                    

Hari berlalu semenjak permintaan secara terangan-terangan Dahlia kepada anak dan menantunya petang hari itu terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu semenjak permintaan secara terangan-terangan Dahlia kepada anak dan menantunya petang hari itu terjadi. Benar saja, Dahlia kini semakin sering berkunjung ke rumah Wildan. Sebelumnya, Dahlia mampir hanya satu atau dua minggu sekali, tapi sekarang bisa bisa dua sampai tiga kali dalam seminggu.

Kedatangan Dahlia yang semakin sering harus membuat Wildan putar otak. Ya, ia harus pintar-pintar menutupi sandiwaranya selama ini.

Wildan mengunci kamarnya setiap kali keluar. Jika tidak begitu, ia takut Dahlia melihat dua kamar yang berbeda antara dirinya dengan Kristal. Tentu bisa jadi Dahlia juga akan tau jika ia dan Kristal tidak pernah tidur dalam satu kamar.

Selain itu, Wildan juga menaruh beberapa pakaiannya di dalam kamar Kristal. Meskipun hal itu membuat istrinya marah-marah karena tidak suka. Tapi, beruntung kali ini Kristal mau mengerti dan membiarkan Wildan menaruh beberapa baju di kamarnya.

"Sudah pulang kuliah, Kis?" Tanya Dahlia yang sampai di rumah Wildan bersamaan dengan Kristal yang baru pulang kuliah siang hari.

Kristal menyalami tangan mertuanya sambil tersenyum, "Iya, Bu. Hari ini tidak ada tugas jadi Kikis langsung pulang."

"Nah, kalau begitu Ibu senang. Kamu bisa pulang lebih dulu dari pada suamimu," ucap Dahlia yang merasa senang.

Kristal berusaha tersenyum,walaupun sekarang ia merasa mulai risih dengan perlakuan Dahlia. Kristal merasa kurang bebas semenjak ibu mertuanya itu rajin datang ke rumah.

"Oh iya, Kis. Ibu bawakan taoge untuk kalian, abis ini kita masak, ya?" Ucap Dahlia sambil menunjukkan beberapa bahan makanan serta buah-buahan segar.

"Taoge lagi, Bu?" tanya Kristal yang mulai bosan karena setiap datang Dahlia selalu membawa taoge dan sayur-sayuran itu.

"Iya, Nak. Ini kan baik buat kesuburan kamu sama Wildan. Siapa tau kan, sebentar lagi kamu bisa 'isi'," ucap Dahlia dengan senyum mengembang.

Kristal ingin mengelak. Ia benar-benar tidak memikirkan hal itu sekarang. Tidur dengan Wildan, hamil, punya anak. Bagi Kristal itu semua hanya akan menghambat cita-cita dan kuliahnya. Tapi, ia tidak mungkin berterus terang seperti itu. Dahlia pasti akan mendepaknya dari posisi menantu.

Kristal hanya mengangguk,kemudian ia mengajak Dahlia untuk masuk ke dalam rumah. "Kalau begitu sekarang kita masuk dulu ya, Bu."

"Iya. Ayo. Ibu tidak sabar memasak semua ini," jawab Dahlia girang.

💌

"Biar Kikis yang ambilin, Mas," ucap Kikis sambil meraih piring Wildan.

Wildan mengangguk. Ia senang Kristal mau melayaninya meskipun ia tau itu karena keterpaksaan dengan adanya Dahlia bersama mereka di meja makan.

"Wil, istrimu ini selalu bilang masakannya tidak enak. Tapi, buktinya Ibu saja suka dengan yang Kikis masak," ucap Dahlia membanggakan masakan Kikis.

"Jadi, ini semua Kikis yang masak, Bu?" Tanya Wildan antusias.

"Iya, meskipun Ibu juga harus membantu karena Kikis masih kerepotan kalau masak banyak makanan sendiri."

Kristal tersenyum tipis, kalau sebelumnya aku nggak belajar tutorialnya dari youtube pasti enggak akan seenak ini. Batin Kristal. Ia merasa bersyukur karena sebelumnya sudah belajar beberapa resep.

"Tidak, Bu. Kikis belajar banyak dari Ibu," jawab Kristal sambil tersenyum.

Senyuman Kristal menarik perhatian Wildan. Ya, tentu saja senyuman langka itu sangat berharga. Terlebih lagi, Kristal tersenyum begitu manis tepat di hadapannya.

"Ibu sangat senang, Nak. Hidup kalian perlahan mulai teratur. Kikis sekarang waktunya lebih banyak mengurus rumah, menyiapkan makanan juga. Meskipun kuliah, tapi dia berusaha mengimbangi perannya sebagai iatri," puji Dahlia.

Kristal merasa geli mendengar ucapan itu. Semua ini hanya sebatas sandiwara di depan Dahlia. Semuanya akan kembali seperti biasa saat ibu mertuanya itu sudah pulang.

"Ibu tidak bisa membayangkan bagaimana senangnya dan bagaimana ramainya suasana rumah ini saat kalian nanti sudah punya anak," lanjut Dahlia. Lagi-lagi perkara anak yang dibahasnya.

"Bu, bagaimana kalau kita makan sekarang saja?" ucap Kristal mengalihkan perhatian. Ia tidak siap dengan pertanyaan lain yang nantinya dilontarkan oleh Dahlia terkait hal itu.

"Ya, benar. Kita makan sekarang kalau begitu," jawab Dahlia.

"Setelah ini, Ibu akan pulang, kan?" Tanya Wildan memastikan.

"Kenapa? Kamu tidak suka Wil, Ibu di sini?"Jawab Dahlia yang merasa tersinggung.

"Eh.. B-bukan begitu, Bu. Sebenarnya, kalau Ibu di sini Wil sama Kikis merasa aktivitas malam kami terganggu," jawab Wildan berkilah.

Dahlia membelalakkan mata, "Oh.. Iya-iya. Ibu paham maksud kamu. Iya, tentu saja kalian bisa nikmati malam-malam kalian dengan tenang. Ibu akan pulang setelah ini."

Dahlia mengartikan aktivitas malam yang diucapkan Wildan adalah hubungan suami istri, sehingga ia tak mau menganggunya. Padahal, hal itu bukanlah yang dimaksud Wildan. Aktivitas malam untuk melakukan aktivitas sendiri-sendiri lagi, bukan sebuah sandiwara,itu maksud Wildan. Mengusir secara halus Dahlia,mungkin itu lebih tepatnya.

💌

Hari-hari berikutnya berlalu seperti itu. Tentu membuat Wildan dan Kristal lebih banyak berbicara walaupun hanya sebuah sandiwara. Namun, kedekatan belum terjadi. Kristal masih saja menjaga jarak dari Wildan.

"Ini hanya sandiwara, Mas. Jadi, Mas Wildan tetap tidak bisa menyentuh Kikis seenaknya," ucap Kristal mengingatkan.

"Mas Wildan tau itu," jawab Wildan pelan.

Bagi Wildan, bisa memeluk Kristal seperti pertama kali mereka menikah waktu itu hanya sebuah angan saja saat ini. Ia tidak bisa berbuat banyak karena bagaimanapun ia sendiri sudah berjanji tidak akan memaksa Kristal mau menerimanya. Ia tau proses menuju hari itu dimana ia bisa bersatu dengan istrinya sepenuhnya masih berjalan.

Lagi-lagi Wildan hanya perlu bersabar dan menunggu.

Lagi-lagi Wildan hanya perlu bersabar dan menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💌

Loveee 💕
LestaRhie_

KRISTAL for WILDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang