CHAP 20

4.5K 231 13
                                    

Beberapa hari semenjak pertemuannya dengan Kristal dan Lila, sekarang Yovi sering berkirim pesan pada mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari semenjak pertemuannya dengan Kristal dan Lila, sekarang Yovi sering berkirim pesan pada mereka berdua. Yovi bahagia bisa mengenal Kristal dan Lila yang sangat ramah padanya hingga ia bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki saudara perempuan.

Karena seringnya berkirim pesan dengan Kristal dan Lila, Yovi membuat sebuah grup chat dimana hanya ada nomor mereka bertiga sebagai anggota. Di sana, Yovi bisa bertukar cerita, bahkan meminta bantuan ketika ada beberapa pelajaran yang tidak ia mengerti. Baik Kristal maupun Lila juga dengan senang hati membantu adik baru mereka itu.

Kristal dan Lila baru sekali bertemu dengan Yovi. Tapi, karena sudah dekat dan sering berkirim pesan di lain hari mereka mengajak Yovi untuk pergi hangout bersama mereka.

Kristal Astericia : La, hangout yuk! Kita ajak Yovi juga biar tambah rame.

Yovi Lea : Eh? Yovi diajak, Kak?

Delila Cecillia : Boleh banget tuh, Kis. Oke, kapan kita hangout? Kalau Yovi ikut berarti harinya Yovi yang nentuin, soalnya dia sekolah.

Kristal Astericia : Iya, Yov. Kamu ikut, ya. Kapan kamu punya waktu? Minggu atau kapan?

Yovi Lea : Yovi mau sih, Kak. Tapi, kalau hari Minggu Yovi malahan gak bisa. Yovi punya waktu luang hari Jum'at. Sekolah pulang masih pagi, jadi bisa kita jalan.

Delila Cecillia : Deal hari Jum'at, Kis?

Kristal Astericia : Okay. Jum'at biar kita jemput kamu sepulang sekolah ya, Yov.

Yovi Lea : Ok, Kak. Siap!

Kristal terlihat senyum-senyum sendiri di atas tempat tidurnya. Ia tidak sabar bisa pergi jalan-jalan dengan teman barunya dengan Lila.

"Sepertinya ada yang sedang bahagia?"

Karena terlalu fokus pada ponselnya, Kristal tidak sadar jika Wildan masuk ke dalam kamarnya petang itu.

"Mas Wildan," ucap Kristal sambil memandang Wildan yang masuk ke dalam kamarnya dengan membawa sesuatu.

"Kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Wildan sambil menaruh kantong plastik supermarket berisi aneka camilan yang ia bawa di atas laci meja rias Kristal.

"Ini, lusa Kikis mau jalan-jalan sama Lila," jawab Kristal yang kemudian turun dari atas ranjang untuk menghampiri Wildan. "Omong-omong, Mas Wildan bawa apa?" Tanya Kristal.

"Hanya camilan," jawab Wildan kemudian duduk di kursi.

"Wooaa," Kristal tampak kegirangan mendapat camilan-camilan itu. Sudah lama ia tidak makan snack  seperti itu.

Wildan menatap Kristal yang tengah mengeluarkan satu persatu camilan yang ia bawa. Ia terlihat tersenyum lebar melihat reaksi bahagia Kristal.

"Ini buat Kikis semua kan, Mas? Kikis buka semua ya," ucap Kristal kemudian mengambil salah satu snack.

KRISTAL for WILDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang