CHAP 26

4.5K 249 3
                                    

Biar semakin semangat buat ikutin kisah #KriWil 💕 Lihat Ranknya kuy! Walaupun rank hanya sesaat, tapi ini sangat berkesan untuk author karena bisa sampai pada titik ini, khususnya bisa TOP RANK #1 😘 terimakasih banyak yang sudah up dan baca terus cerita KfW ini 🍃

Biar semakin semangat buat ikutin kisah #KriWil 💕 Lihat Ranknya kuy! Walaupun rank hanya sesaat, tapi ini sangat berkesan untuk author karena bisa sampai pada titik ini, khususnya bisa TOP RANK #1 😘 terimakasih banyak yang sudah up dan baca teru...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa ikutin terus aktivitas author di sosmed berikut!
IG : @ lestarhiewp
Youtube : LestaRhie wp
Email : lestarhie.wp@gmail.com

Ok, selamat membaca kembali!

💌

Melihat apa yang terjadi di lapangan membuat Kristal benar-benar merasa terpukul. Hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya justru terjadi di depan matanya begitu saja.  Ia tak habis pikir dengan apa yang tengah dilakukan oleh Wildan dan Yovi di lapangan itu.

"Kristal! Wait me. Please," panggil Lila pada Kristal.

Sesampainya di rumah, Kristal turun dari mobil Lila dengan cepat. Ia berlari masuk ke dalam rumah dan segera pergi ke kamarnya tanpa menghiraukan Lila.

"Kis," panggil Lila lagi sambil mengejar Kristal yang menaiki anak tangga. Namun, gadis itu tetap tak mau berhenti.

Sesampainya di kamar, Kristal melemparkan tas yang tadi ia bawa begitu saja. Ia turut membanting dirinya di atas tempat tidur dengan keras. Lalu, Kristal mulai menangis keras sambil membenamkan wajahnya di antara bantal dan guling.

Lila berdiri sejenak di ambang pintu kamar Kristal. Ia sedang berpikir keras juga kali ini. Sama seperti Kristal, Lila juga terkejut. Tapi, sekarang Lila mencoba untuk berpikir rasional supaya tidak memperkeruh suasana.

Beberapa saat kemudian, barulah Lila melangkahkan kakinya mendekati ranjang Kristal. Ia duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap punggung Kristal yang kini tengkurap. "Are you okay?" Tanya Lila dengan suara pelan. Ia tidak tau harus mulai berkata apa pada Kristal selain menanyakan keadaan.

"It's so bad," jawab Kristal dengan suara tidak jelas karena wajahnya ditenggelamkan pada bantal. Namun, isakannya jelas terdengar.

"Maybe, ini semua tidak seperti yang kita kira, Ku," ucap Lila memberanikan diri memberi pendapat.

"What's your mean?" tanya Kristal sambil memiringkan wajahnya pada Lila sehingga suaranya lebih jelas.

"Kita lihat mereka berdua jatuh. Tapi, kita langsung menyimpulkan hal yang buruk padahal kita belum tau apa yang terjadi sebenarnya," uucap Lila menjelaskan.

Kristal bangkit lalu duduk menghadap Lila. Ia menghapus air matanya dan mulai mendengar pendapat dari sahabatnya itu.

"Kita datang saat mereka mulai jatuh. Tapi, kita gak tau kan apa yang membuat mereka jatuh? Bisa aja kan, salah satu dari mereka gak sengaja nginjak seauatu terus tubuhnya gak seimbang, jadinya mereka jatuh bersama karena posisinya berdekatan," ucap Lila mencoba meyakinkan Kristal.

KRISTAL for WILDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang