00.3.2 Prologue

4.4K 351 8
                                    

-Memories, stuck inside
for those who try to find a happy life

 
Jika semua orang berlari mencapai finish untuk kesuksesan maka berbeda dengan Uchiha Sai. Ia akan selalu berjalan pelan saat ia harus pelan dan berlari saat ia berlari. Baginya menikmati perjalanan atau sebuah proses dalam hidup untuk mencapai finish adalah kesuksesan itu sendiri.

Mungkin itulah sebabnya Uchiha Sai selalu mencari dan terus mencari hingga mendapatkan apa yang membuatnya puas dan bahagia. Karena prinsipnya adalah menjadi orang yang bahagia dan membahagiakan orang lain. Ia dilahirkan seperti angin-yang bebas pergi kemanapun dan ia sangat mengharapkan untuk hidup bahagia.

Dan dalam sebuah kesempatan Sai berhasil meyakinkan dirinya untuk menjalin kisah asmara dengan Yamanaka Ino semenjak senior high school hingga di bangku perkuliahan dan berniat sekali untuk membawa gadis itu ke pelaminan kelak. Namun sayangnya Ino-gadis yang memiliki senyum kebebasan namun misterius itu ternyata dipertunangkan oleh seseorang dan sama halnya dengan Sai mereka sama-sama dijodohkan.

Namun pahit yang Sai rasakan adalah bahwa ternyata Yamanaka Ino adalah tunangan yang dijodohkan oleh keluarganya-Ino telah berbohong mengenai latar belakangnya dan kenyataan yang membuatnya sakit adalah saat Ino sudah tahu akan hal itu namun ia tak mengatakannya.

Pahitnya sampai sekarang belum reda sama sekali.

Kenapa kau harus berbohong?

Karena aku tidak ingin kehilanganmu. Itu saja, Sai.

Aku mencintaimu.

Cinta? Sebenarnya cinta itu seperti apa sih? Kalau melihat kakak iparnya-Hinata yang sering terluka oleh Sasuke atau sebaliknya. Lebih baik ia tak menikah saja kan? Sama saja mengurung Ino dalam sangkar keabadian miliknya kelak. Ia tak cukup mampu untuk melihat orang terkasihnya berakhir seperti itu-meminum banyak obat-obatan agar bertahan dan menyembunyikan segalanya seorang diri-kesepian. Sai pun tak sanggup-ia selalu berusaha untuk menyelamatkan Hinata-kakak iparnya dan tak ingin Ino mengalaminya juga.

Seharusnya seperti itu.

Tapi takdir tidak akan mempermudah jalannya.


-Memories, stuck inside
for those who can't leave her love


Entah mengapa sejak kecil Yamanaka Ino sulit mengungkapkan keinginannya pada kedua orang tuanya. Namun setelah ibunya meninggal, Yamanaka Inoichi-ayahnya menjadi begitu perhatian dan membiarkan dirinya untuk melepaskan sayapnya ke dunia.

Bertemu Uchiha Sai yang waktu itu menghipnotis dirinya adalah suatu anugerah dari Tuhan. Ino sadar bahwa dirinya tidak ingin melepaskan Sai apapun yang terjadi-mungkin karena itulah Sai juga mencintai dirinya apa adanya-tanpa tahu latar belakangnya. Namun Uchiha Sai adalah keluarga konglomerat sama seperti lingkup pergaulannya-tapi ia berbeda-lelaki itu suka kebebasan dan menciptakan kebahagiaan sederhana di bola matanya, tidak seperti lelaki lain yang suka berfoya-foya dan hidup mewah untuk menghambur-hamburkan uang serta menjilat dirinya yang saat itu dijadikan ajang taruhan bagi siapa saja pemuda kaya yang dapat meminangnya.

Selama remaja ia berusaha mati-matian untuk menyembunyikan identitasnya dari Sai dan selalu mendapatkan segala hal kasih sayang yang selama ini ia inginkan. Sai mencintainya dengan tulus, sangat tulus begitupun ia.

Namun saat masa perkuliahan tiba, Ino yakin lama kelamaan ia juga akan dijodohkan oleh ayahnya dengan lelaki dari keluarga kaya raya dan entah takdir apa yang membingkai mereka. Yamanaka Ino harus bertemu lagi dengan Uchiha Sai, mereka dijodohkan-takdir itu membuatnya senang dan juga cemas.

Antara Sai yang menyambut perjodohan ini atau mencampakannya dengan kekecewaan atas kebohongan Yamanaka Ino.

Aku tak pernah ingin memenjarakanmu di kehidupanku. Makanya aku mencoba mencari dan terus mencari cara agar bisa mendapatkan kehidupan yang bahagia, yang nantinya juga akan membawakan kebahagiaan untukmu.

Ino sedikit menyesali perbuatannya.

Aku takut kau akan berakhir seperti kakak iparku yang sekarang ini kesepian dan benar-benar membutuhkan seseorang di sampingnya.

Kau akan ada disampingku, Sai.

Tidak, dunia orang dewasa itu menakutkan. Orang yang sangat hati-hati seperti kakakku saja dapat membuat kesalahan yang fatal. Apalagi aku.

Jadi, kau menyerah?

Untuk saat ini, mungkin iya.

Tapi kau akan selalu menganggapku sebagai temanmu, kan?

Tentu saja.

Dan hubungan mereka harus kandas. Selama berjam-jam, berhari-hari, dan berminggu-minggu ia hanya bisa menangis dan terus menangis. Mengobati luka yang begitu dalam itu ternyata sulit. Ia hanya bisa meringkuk dengan tangisan dikasur saat malam tiba, atau membuat lengkungan menyedihkan di lantai kamar mandi dan memandang segala hal dengan tatapan kosong.

Walaupun begitu ia tak menyerah.

Karena Ino merasa bahwa mereka sama-sama sedang memperjuangkan perasaan mereka masing-masing. []

Ending Scene [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang