Take my hands now
You are the cause of my euphoria
-BTS Euphoria
Kemilau pagi hari dan kicauan burung berpendar di luar rumah sakit sebelum Keiko membuka jendela kamar ruang inap tempat Yamanaka Ino bersalin. Ia sudah pandai melakukan berbagai hal yang orang bilang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Matanya yang bewarna amethyst itu mengedarkan pandangan, melihat semua orang yang sedang tersenyum dan berbahagia menyambut keluarga baru di antara Hyuuga dan Uchiha.Kemudian Hyuuga Keiko bersiap mengabadikan momen terbaik itu dengan kamera barunya. Usianya sekarang sudah genap memasuki kelas enam SD sedangkan Hyuuga Inaho yang dulu terlihat sangat kecil kini telah memiliki tinggi yang hampir sama dengan kakaknya walaupun ia baru berada di bangku kelas dua. Momen terbaik untuk hari yang lalu adalah pernikahan bibi bungsu mereka yaitu Hyuuga Hanabi dan untuk hari ini adalah kelahiran adik baru dari perut bibi Yamanaka Ino.
Uchiha Chihaya dan Uchiha Yuzu yang sudah berada di bangku taman kanak-kanak terlihat membulatkan mata mereka penuh takjub. Chihaya melihat pamannya sedang menggendong adik dari Yuzu yang diberi nama Uchiha Yuichi. Bersamaan dengan itu ia jadi merasa penasaran, ia ingin memiliki seorang adik bayi juga. Langkahnya yang kecil itu membawanya menuju ayah tercintanya yang sedang duduk di sofa bersama ibunya.
"Ayah aku juga ingin punya adik!" Semua orang memandang Chihaya dengan senyum dan tawa sedangkan Sasuke menatap anak semata wayangnya dengan bingung.
"Benarkah?" Dengan sayang Sasuke pun menggapai putri kecilnya itu dan memeluknya. Perasaan hangat menjalari keduanya dan Hinata yang berada di dekat Sasuke pun mengaitkan tangannya di lengan suaminya.
Hinata tersenyum memandang bocah kecil berambut hitam yang memiliki mata hitam layaknya Sasuke juga kulit putihnya yang sama seperti mereka berdua dan pipi gembulnya yang mirip sekali dengannya. "Maafkan ibu. Tapi ibu benar-benar tidak bisa mengabulkan permintaan itu, sayang." Ujar Hinata sambil mengelus anak gadisnya itu dengan sedih.
Dengan memberontak lepas dari kungkungan Sasuke, Chihaya sudah berhambur ke pelukan ibunya dan seketika tawa lirih terdengar di sekitarnya. Wangi ibunya begitu harum juga hangat membuatnya nyaman, Hyuuga Keiko yang melihat adik sepupunya itu jadi ikut tersenyum sedikit mengingatkannya pada masa-masa dulu dirinya kecil saat bersama Hinata.
"Kenapa?" Tanya Chihaya polos.
Sasuke ikut tersenyum sendu lalu mencium puncak kepala Chihaya dengan sayang. "Apa Chihaya tidak masalah bila nanti Ibu sakit?"
Chihaya lalu menggeleng, ia tidak ingin melihat ibunya sakit dan bersedih.
"Kalau begitu biarkan Kak Keiko, Kak Inaho, Yuzu-chan, dan Yuichi-kun bermain dirumah sepuasnya."Hinata kemudian mencium pipi Chihaya gemas. "Tentu saja. Memangnya Ibu dan Ayah tidak pernah mengabulkan hal itu, hm?"
Chihaya pun tersenyum dengan manis dan memeluk kedua orang tuanya bahagia. Memang yang ia perlukan hanyalah kedua orang tuanya, bila nanti Tuhan menghendaki dirinya mempunyai adik pun ia tetap menerimanya karena sejatinya hal yang paling penting adalah keluarga 'kan?
Sekarang Sasuke dan Hinata tersenyum, gembira mengetahui kepekaan Chihaya dan kepedulian anak itu terhadap kesehatan ibunya. Berkat terapi mental setelah pernikahan baru mereka, selama satu tahun dan merencanakan program hamil, Hinata akhirnya bisa sembuh total. Walaupun begitu dokter tetap menyarankan untuk berhati-hati dengan rahimnya yang pernah mengalami luka dulu sekali karena aborsi. Dengan alasan itu pun ia harus sering menjalani terapi agar sehat kembali.
Dan dengan hal itu semua kebahagiaan Sasuke maupun Hinata bertambah berkat kehadiran Uchiha Chihaya dalam hidup mereka.
~ending scene~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene [✓]
ФанфикIni tentang Hyuuga Hinata wanita yang mengubur cinta pertamanya dengan keinginan Ayahnya yang bertemperamen buruk untuk menikahi putra sulung Uchiha Grup yaitu Uchiha Sasuke. Ini juga tentang bagaimana Uchiha Sasuke yang mencoba menambatkan hatinya...