06.1 A Girl Who Lost Her Memory

2.8K 328 18
                                    


Hinata sering kali menggila. Bukan karena dirinya memang gila-tapi jiwanya telah membusuk bersama kegilaan ayahnya yang kejam.

Ia pernah mencintai seseorang, hanya lelaki berhati lembut dan memiliki senyuman tulus juga berambut merah yang memiliki mimpi menjadi seorang dokter hewan. Namanya Sabaku Gaara. Hinata bersungguh-sungguh untuk menikahi lelaki itu. Tapi ayahnya tak pernah mengijinkannya-ayahnya dan semua keluarga besarnya tertawa-mengatakan suatu kekonyolan dan tawa mereka yang mengerikan itu menandakan bahwa ayahnya dan mereka yang memiliki niat jahat dapat mempermainkan Hinata sepuasnya.

Hingga suatu hari perjodohan datang padanya-untuk menyelamatkan Hyuuga Grup dari kebangkrutan-itu alasan ayahnya.

Hyuuga Hinata tidak pernah menyetujui perjodohan yang terasa menyiksa itu-Hinata tahu bahwa dirinya telah dijual kepada keluarga konglomerat yang memiliki kekayaan hingga 7 turunan-ayahnya memang gila akan harta-tak ada yang bisa membahagiakan lelaki tua itu selain harta dan kekuasaan. Selama setahun ia harus berpisah dengan Gaara dan mendapat banyak tata cara menjadi pengantin wanita lebih tepatnya menantu orang kaya.

Dan suatu hari saat pertunangan akan berlangsung, Hinata melarikan diri menuju rumah Gaara. Memohon dengan sangat untuk melarikan diri bersamanya-Gaara setuju karena lelaki itupun tak bisa hidup tanpa Hinata-mereka saling mencintai-Gaara begitu menghargainya sebagai seorang wanita. Mereka menikah dan pergi jauh dari kota-tak memiliki apapun namun tetap merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan kebahagiaan itu berlangsung selama satu tahun-menjadi lengkap saat Hyuuga Hinata yang berganti marga menjadi Sabaku Hinata hamil.

Anak dari Sabaku Gaara yang ia cintai bergerak di rahimnya.

Sungguh saat itu ia sangat bahagia.

Namun, tanpa disadari oleh Hinata, Hyuuga Hiashi telah merencanakan suatu kejahatan untuk membunuh Gaara. Sepulang dari rumah sakit, Hinata harus menerima kenyataan bahwa ayahnya telah mengikat lelaki itu dirumahnya yang hangat dengan berlumuran darah dan tak bernafas sama sekali.

Keegoisannya menyebabkan Gaara mati mengenaskan.

Cintanya telah mati.

Ia sama sekali tidak diperbolehkan mengecap surga hingga aborsi mendatanginya dengan gelap. Ayahnya benar-benar telah menjadi iblis-membunuh cucunya sendiri. Anaknya telah mati.

Cintanya kembali mati.

Dan sekarang sampai disinilah ia dengan terpaksa dan putus asa seperti mayat hidup yang harus menjalani pernikahan pahit bersama orang yang tak dicintainya. Namun Hinata pernah berharap dan mengira-ngira bahwa ia bisa berteman dengan Uchiha Sasuke yang sekarang menjadi suaminya-tapi itu tak akan pernah terjadi karena pemuda itu mengira bahwa Hinata datang hanya untuk menguras hartanya-walaupun mungkin memang benar adanya.

Ia sudah kehilangan cintanya, anaknya dan kesuciannya. Dirinya juga paham bahwa Sasuke juga pastinya dirugikan karena hal ini. Dan Hinata bukanlah wanita polos, ia tak pernah menjadi abu-abu. Jadi dikala kertas putih hatinya sudah ternodai-ia lebih baik menenggelamkannya ke tinta hitam seluruhnya saja. Warna dirinya bukan putih-ia sudah bernoda dan Hinata juga bukan abu-abu, ia tidak bisa setengah-setengah dan jadilah seluruhnya berubah menghitam-hidupnya menjadi buruk.

Seperti biasa-setelah kejadian pertengkaran itu ia tertidur hingga pagi. Pikirannya menjadi runyam-pagi ini Hinata bangun dari kasurnya-mengelap pipinya yang dijatuhi air mata. Ia tak sadar kalau hatinya telah terluka dan ingatannya telah kembali walaupun tak sepenuhnya sempurna.

"Ah, jadi seperti ini ingatanku.." Hinata berujar lirih dan berkaca pada pantulan cermin kamar mandi menatap wanita rapuh yang juga menatapnya. Disana wanita itu tersenyum menyedihkan-menggambarkan luka yang hadir di hidupnya.

Ending Scene [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang