Begitu Sasuke turun memasuki ruang makan, Bibi Mayu-Kepala Pelayan rumahnya dengan segera menyiapkan makanan untuknya. Sarapan hari ini tidak terlihat suram seperti biasanya. Sasuke sedikit terkejut saat menemukan Hinata yang duduk dengan tenang di meja makan, ia masih menggunakan piama tidurnya dan selalu terlihat cantik walaupun senyuman tak hadir disana. Biasanya Sasuke akan memakan sarapannya seorang diri semuanya, begitupun dengan makan siang dan makan malam. Sedangkan Hinata tidak pernah sarapan-ia selalu makan saat ia ingin saja dan dengan aturan hidup yang seperti itu semakin membuat tubuhnya kurus. Saat Sasuke melihat tubuh istrinya yang kecil itu hatinya ingin menjerit namun di satu sisi ia merasa benci pada dirinya sendiri karena masih peduli dengan wanita tak berperasaan seperti Hinata.Dan sejujurnya Sasuke bertanya-tanya ada apakah gerangan perempuan itu menampilkan wajahnya di pagi hari?
"Pamannnnnn!" Hyuuga Keiko berlari menghampirinya setelah diturunkan oleh seorang pemuda yang mirip dengannya-Uchiha Sai.
Ah benar, ada Sai dan Keiko disini sejak kemarin. Makanya pagi ini Hinata mau sarapan bersamanya. Kenapa kau terlalu berharap, Sasuke?
"Hei." Senyuman tipis itu hadir di wajah Sasuke. Keiko langsung berada di gendongan pamannya dan Sai tersenyum bahagia melihat kakaknya yang terlihat bahagia. "Bagaimana tidurmu?" Tanya Sasuke pada Keiko.
"Aku tidur bersama bibi! Bibi harum!" Hinata yang mendengarnya membulatkan mata, melirik Sai yang sedikit tertawa di depannya dan dirinya hanya bisa memaksakan senyumannya pada sekitar.
Sasuke melihat istrinya sekilas dan dapat menemukan semu merah yang menggemaskan di pipinya. Ah itukah ekspresi Hinata ketika malu? Ada debuman aneh yang bergetar di dada Sasuke tiba-tiba saat melihatnya. Dan sebelum suasana menjadi aneh Sasuke segera melirik Sai. "Kau tidak ada kelas?"
Sai sedikit menyembunyikan senyumnya merasakan kelucuan pada keluarga ini. Ia menggelengkan kepala. "Tidak." Ia melirik Keiko yang masih memeluk Sasuke. "Kemarilah, sini dengan Paman, Keiko-chan." Keiko yang penurut dan menggemaskan itu meminta turun dan sudah berakhir di pelukan Sai dengan cepat. Memiliki banyak Paman yang tampan disekitarnya benar-benar menyenangkan bagi Keiko.
Acara sarapan pagi dilanjutkan dengan penuh nikmat. Tidak seperti biasanya dan Keiko sudah berpindah lagi di pangkuan-Hinata. Ia sedang disuapi oleh bibinya. Melihat hal itu, sedikit membuat hati Sasuke menghangat namun kembali perih saat istrinya tidak mengunyah apapun-seperti tidak selera dengan semua makanan yang tersedia di hadapannya.
Sai melihat kakaknya yang sudah berpakaian rapi. "Hari ini Kakak ke kantor?" Ujar Sai tiba-tiba, meluruhkan segala kekhawatiran Sasuke.
Sasuke melirik adiknya yang sibuk mengunyah tempura. "Hn. Banyak pekerjaan yang harus kulakukan. Besok ada proyek hotel yang masih diselesaikan."
"Yang di Tiongkok itu?" Seru Sai dengan wajah penuh heran.
Sasuke menyumpit nasinya lalu memandang Sai. "Hn."
Sai meringis dengan senyum lima jari merasakan bahwa kakaknya terganggu dengan berbagai pertanyaannya. "Oke aku diam. Ah aku hanya ingin bilang kalau hari ini aku akan mengajak Keiko dan Kak Hinata jalan-jalan."
Sasuke melirik Hinata yang tiba-tiba menghentikan aktivitasnya. Lalu Keiko terlihat kekenyangan setelah memakan nasi beserta sup ayamnya sampai habis. "Apa Keiko mau?" Tanya Sasuke dengan menatap gadis kecil itu namun melirik Hinata dengan tatapan mengintimidasi.
"Keiko mau!" Teriak gadis kecil itu dengan ceria dan bersorak turun dari kursi. Hinata yang melihatnya tersenyum.
"Aku mengijinkannya kalau Hinata sudah memakan sarapannya." Sasuke mengatakannya dengan penuh penekanan dan Hinata yang terkejut hanya dapat menatap Sasuke dengan tatapan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene [✓]
FanfictionIni tentang Hyuuga Hinata wanita yang mengubur cinta pertamanya dengan keinginan Ayahnya yang bertemperamen buruk untuk menikahi putra sulung Uchiha Grup yaitu Uchiha Sasuke. Ini juga tentang bagaimana Uchiha Sasuke yang mencoba menambatkan hatinya...