01.0 Hyuuga Hinata

3.6K 359 15
                                    

Hyuuga Hinata-seorang wanita berumur 25 tahun yang hanya memiliki ayah sedangkan ibunya telah lama meninggal. Hyuuga Hiashi-ayahnya adalah Presiden Hyuuga Grup dan ia menjadi menantu satu-satunya Presiden Direktur Uchiha Grup. Dia anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakaknya Hyuuga Neji adalah pewaris utama Hyuuga Grup yang sekarang menjabat sebagai manager di Hyuuga's Restaurant. Sedangkan adiknya Hyuuga Hanabi seorang mahasiswi yang berkuliah di Harvard University-mengambil jurusan ekonomi bisnis-tentu saja tuntutan ayahnya.

Hidup Hyuuga Hinata tidak terlalu istimewa-sangat monoton malah. Berulang kali ia terlunta-lunta untuk selalu mempertahankan nilainya agar bisa masuk ke perguruan tinggi bergengsi dan membatasi lingkup pergaulannya. Bagi ayahnya memiliki sahabat banyak adalah seperti menggenggam bom waktu yang akan meledak kapan saja dan memperburuk masa depannya. Selama kuliah-kebanyakan yang ia lakukan di negeri orang itu tentu saja menuntut ilmu, melakukan penelitian kemudian membaca buku di perpustakaan kota dan menyibukan diri dengan tugas kuliah. Tak ada hal istimewa yang patut dibanggakan. Lalu saat ia pulang ke Jepang ayahnya banyak menyuruhnya untuk mengunjungi acara-acara amal atau perayaan perusahaan dan pesta para konglomerat dan jajaran wanita sosialita.

Tubuhnya memang langsing, kakinya panjang, buah dadanya penuh, kulitnya putih mulus, wajahnya tirus dan pipinya bulat-lembut dan kemerah-merahan, bulu mata Hinata juga lentik, sorot matanya tak kalah indah dan parasnya begitu cantik ditambah dengan rambut lurus indigonya yang memanjang sangat mudah untuk menghipnotis para kaum adam bertekuk lutut padanya-semua itu juga butuh perjuangan dan harga yang dibayarkan untuk perawatan bukanlah perkara yang dianggap mudah. Ia seperti manekin cantik yang dipamerkan oleh ayahnya kepada para pembisnis tinggi-tujuannya untuk memperluas koneksi keluarga dan memperkaya pundi-pundi harta milik keluarga Hyuuga, tentu saja.

Sebenarnya sejak kecil Hinata bercita-cita menjadi pelukis atau penyanyi-karena ia sangat menyukai seni. Namun paksaan ayahnya memang lebih kuat daripada sugestinya sendiri-karena memang sejak kecil Hinata tidak pernah diperbolehkan mengungkapkan keinginannya. Untuk berkuliah di Harvard University sama seperti kedua saudaranya dan mengambil jurusan administrasi bisnis saja adalah keinginan sang ayah yang membuatnya menguburkan harapan secepat kertas yang terbakar.

Namun Tuhan memberikan kesempatan baru untuknya hingga suatu ketika pertemuannya dan Sabaku Gaara benar-benar membukakan dunia baru yang lebih indah untuknya. Secara diam-diam Hinata pernah mengikuti kelas seni dan terdampar di suatu klub lukis yang memiliki berbagai keindahan kebudayaan barat-ada rasa klasik yang ia sukai.

"Bisa melukis?" Tanya Sabaku Gaara di masa lalu dengan senyuman yang begitu sayang untuk dilupakan.

Hinata menggeleng gusar. "T-tidak. Lebih tepatnya, hanya sebagai konsumen. A-aku menyukai seni."

"Kalau begitu bergabunglah ke klub kami." Ia kembali tersenyum. "Namaku Sabaku Gaara, jurusan kedokteran hewan." Uluran tangan dari Gaara membuat Hinata tersenyum cantik.

"Hyuuga Hinata, administrasi bisnis." Hinata menggenggam tangan Gaara erat. "Anda dari Jepang?"

Gaara mengangguk dan hingga detik itu menjadi suatu perjalanan yang panjang untuk mereka berdua agar saling mengenal. Gaara sempat mengajak bertemu kembali saat mereka berada di Jepang dan Hinata tak menolak. Saat itu untuk yang pertama kali dalam hidupnya. Hinata menemukan alasan lain untuk bisa menikmati hidupnya.

Sekelebat bayangan itu hilang berubah menjadi kepulan asap di pagi hari digantikan dengan wajah Uchiha Sasuke yang menabraknya di trotoar jalan saat ia sedang berlibur di Jepang dulu sekali. Wajah Sasuke bukan wajah polos yang Hinata temukan saat mereka pertama berjumpa dulu. Melainkan wajah sedih-seperti merefleksikan wajah Hinata dalam paras lelaki itu.

Tiba-tiba Hinata bangun-matanya mengeluarkan air mata dikala tidur-ia merasakan sakit hati yang begitu dalam. Semuanya telah hilang. Hyuuga Hinata yang selalu di elu-elukan sebagai primadona sekolah pun lenyap-matanya sudah tak menunjukan cinta dan kerlipan bahagia. Sabaku Gaara-cintanya telah pergi dari dunia ini dan Hinata ditinggalkan dengan beribu penyesalannya bersama Uchiha Sasuke seperti sepi yang mendera. []

Ending Scene [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang