ANDROMEDA [PCY] ✔

18 - [SEVANESCENCEFOLDISM]

Aku memperhatikan layar ponsel untuk kesekian kalinya. Berpikir, menganalisa, memproses neuron-neuron lamban melebihi hatiku yang sudah tahu siapa pengirim pesannya. Seseorang berkata akan menikahiku hanya untuk membayar satu sekon keterlamabatan. Dia gila, tidak usah dikoreksi lagi. Tidak banyak yang aku butuhkan untuk berdiri dari kursi dan bersikap layaknya pembohong sejati.

Piring yang kutatap berubah menjadi lanskap. Tumpukan daging dari Richard sangat tidak menarik untuk dipandang. Gerik suara beberapa orang berjalan di sekitarku, gesek jubah serat bulu angsa wanita glamor di seberang meja kami dan beberapa kepala pelayan yang menyungging senyum ketika aku keluar dari Restaurant.

"El, Kai. Ada salah satu Kakakku yang menjemput di seberang jalan. Maaf, aku harus pulang sekarang. Sampaikan terima kasihku pada Richard atas traktirannya. Have a nice day."Luar biasa, aku benar-benar menuruti hal tidak waras itu.

But—Who the Fuck is inside the car?

Aku terhenti tepat di teras Resto. Bentley putih gading di halaman parkir, dimana pengemudinya sama sekali tidak berniat turun.

Dia mengulas senyum, tampan—tapi membunuh.

Napasku terhela pelan, mendekatinya dengan beberapa macam alasan yang sudah kusiapkan. "Kenapa?"

"Tidak sengaja melihatmu di tempat ini. Dengan siapa?"

"Aku tidak akan pulang terlambat. Temanku menunggu di taman sana." Janjiku, meyakinkannya. Lagi-lagi aku melirik jam tangan, dua menit lagi dari ketentuan. Sial, kenapa juga aku harus patuh dan menurutinya?

"Teman yang mana?"

"Rambut merah."

"Oh, jadi dia yang kemarin mengalami detik-detik kematian—"

"I love you, Suho." Ringkasku, mengakhiri perbincangan kami.