Asteroid (n); benda langit kecil, anggota tata surya yang jumlahnya puluhan ribu dan menghuni ruang antara planet Mars dan Jupiter—planetoid
Till it Hurts—Yellow Claw featuring Ayden
***
Jangan ditanya lagi.
Aku berusaha mundur berkali-kali agar tubuh kami tidak saling menghimpit satu sama lain; meski itu sulit. Musuhku kali ini adalah Harley Davidson, motor dengan lekukan erotis tubuh perempuan yang membuatku lelah karena terlalu banyak mengeluh dan mencaci maki pria itu—menganggapnya mencari kesempatan setiap kali dia menyentak rem.
"Body motorku lebih seksi daripada tubuhmu."
Hhh—bibirku berdecih tak suka. Iya, dia menjawab itu pada semua celaan yang kulontarkan untuk seluruh tabiat buruknya.
Lupakan perdebatan kami sejenak.Sepertinya dia mengambil jalan pintas agar kami cepat sampai, karena aku sama sekali tidak mengerti tempat ini.
Kemarin, ketika Kris mengantarku untuk survey pertama kali bagaimana kondisi sekolah yang akan kutempati, ini bukan jalannya. Meski aku kategori pelupa, tapi puluhan ruko kecil; yang berjajar rapi disamping kanan dan kiri jalan ini tidak ada dalam daftar catatan jalan yang harus kulalui.
Spekulasiku buyar ketika melihat bangunan sekolah yang menjulang tinggi. Baiklah, pria ini tidak sejahat yang aku kira karena buktinya dia menepati janji untuk mengantar ke sekolah. Jujur, aku sempat berpikiran buruk jika dia akan melanjutkan niatan untuk menculikku dan meminta tebusan pada Kris, Suho dan Daelano. Coba saja, seribu persen aku yakin dia telah siap untuk mati ditembak shotgun Kris, dioperasi Suho dan tertebas katana Daelano, lihat saja.
"Hey, kita ini terlambat dua jam lebih dan kau mengajakku lewat pagar depan?" Aku mendekatkan wajah kami untuk menyadarkannya. Siapa tahu jika dia tengah banyak pikiran dan salah ambil jalan.
"Aku cukup jantan untuk mengakui bahwa aku telat." Pria itu menoleh, membuat pipi kami hampir bergesekan jika aku sedikit bergerak. "Kenapa? Aku keren bukan?"
"Keren kepalamu!" Kudorong tengkuknya dari belakang, hampir menyentuh sebelum pria itu menggenggam kuat jemariku.
"Jangan coba-coba menyentuh kepalaku."
Brengsek.
Dia—yang belum kuketahui namanya siapa mulai mengklakson beberapa kali sampai satpam menekan tombol otomatis untuk membuka gerbang. Pria itu kembali melajukan Harley Davidson-nya tidak peduli jika proses belajar-mengajar sudah dimulai dan sekolah sudah berada dalam kondisi hening yang intensif.
Derum suara mesinnya menggema begitu berisik. Kami berhasil masuk dan aku langsung turun ketika dia mematikan mesin mobil karena dihadang oleh seorang guru—yang kuyakini adalah guru piket kedisiplinan hari ini. Dia merenggangkan dasinya, seperti sudah siap untuk memberi hukuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA [PCY] ✔
FanfictionRichard Frederic Park. Manusia rusak dan seksi yang begitu berani menginvasi bibirku, membuat dunia ini menjadi satu Andromeda yang kehilangan tiga galaksi di sekitar semesta. Saat jemari tangannya menelusur tubuh lebih jauh, aku telah melepaskan ma...