24 - [Lateral Motion]

6.7K 1K 165
                                    





Van der Marel and his team used Hubble to observe select region of the Andromeda galaxy over a five to seven year period. The measured the galaxy's lateral motion by determining the displacement over time of thousands of M31's stars with respect to hundreds of distant background galaxies. [Evanescence-Lacrymosa]











From : Water

16.50

Aku ada operasi mendadak. Bagaimana jika kau pesan taksi, Bae?

Tepat saat itu juga, aku menghela napas kasar. Tidak butuh jawaban, membalas Suho dalam mode sibuknya adalah yang terburuk. Ponsel sudah kumasukkan kembali ke dalam saku ketika Jisoo melambaikan tangan. Dia berkata jika Mamanya sudah menunggu sejak lima belas menit lalu, sedangkan Mamanya adalah yang terburuk dalam hal seperti itu. Emosi sekejap, hanya bentuk penyaluran pada pekerjaan penatnya pada Jisoo. Aku tidak terlalu gopoh dengan siapa yang akan menjemputku dan sebagainya. Tinggal berjalan lima menit ke seberang, aku sudah bisa mendapati halte yang setiap lima belas menit sekali selalu ada bus berhenti-kecuali makan siang.

Aku tidak tahu apa yang menuntunku kemari. Hiruk pikuk pulang sekolah agak memudar saat sudah sampai di tempat ini; tapi tidak munafik, lapangan basket sama dengan dia, yang aku rindukan, yang aku inginkan. Samar-samar, aku mendapati bunyi-bunyian kurang jelas, terlalu menipu namun menjalin nada stereofonik, semakin dekat semakin aku penasaran. Tidak mungkin ada harpa disini: maksudku, di sekitar lapangan basket. Bukan harpa, ini harmonica? Ya Tuhan, suara apa dan siapa yang melakukannya?

Tergesa, aku memburu suara yang mengecil ketika aku sudah menggapai beberapa langkah. Tebakanku sontak buyar total begitu saja. Seseorang, dengan biola di tangannya, siluet perpaduan partitif pada setiap jengkal tubuh. Lengan kukuh menahan diri untuk tidak membuat senar terputus, atau mungkin itu adalah salah satu teknik memainkan biola, yang sama sekali tidak kumengerti bagaimana caranya. Jemari virtuoso, bahkan dilengkapi dengan sebagian pipi tirus menopang sempurna di sisi lainnya.

"Kupikir permainanku tidak terlalu buruk sampai ada yang tertarik kemari?"

Justru karena kau memainkannya dengan sangat indah, sampai aku yang bodoh ini kesulitan asal suara dari alat music apa. Aku menyimpan sebagian protes, mendekatinya. "Kenapa belum pulang?"

"Menunggumu." Sehun Willis Oh melepas biola itu dari wajahnya begitu professional. Sama seperti ketika pertama kali aku jatuh cinta pada seorang Park dengan Harley Davidson-nya, mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta kedua kali ketika Sehun memainkan biola.

"Bagaimana jika kuantar pulang?" Tawarnya, sebelum memasukkan biola ke dalam tempat semula. Membuatku menghela napas, kecewa.

"Boleh."

"Aneh rasanya karena kau tidak membuat alasan yang berputar-putar seperti biasa." Sehun terkikih kecil.

Aku tidak focus kalimatnya, tapi pada tempat ia meletakkan biola. Jemariku reflek begitu saja ketika Sehun berniat untuk menutupnya. "Bisakah kau mainkan satu lagu saja, untukku."

"Asal kau mau kuajak makan setelah ini."

Aku termenung dengan penawaran Sehun. Mungkin ini adalah cara yang tepat untuk berimprofisasi dengannya, mencari tahu sebenarnya bagaimana dia. Perasaannya, apa dia kecewa dan beberapa hal lain yang membuatku merasa jika Sehun mulai menjauh, dariku, sejak aku bergabung dalam Sevanescencefoldism.

"Baiklah."

Sehun tersenyum, mengambil lagi biolanya. "Mau lagu apa?"

"Lacrymosa-Evanescence."

ANDROMEDA [PCY] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang