27 - [Unprecedented in Our Galaxy's History]

6.6K 1.1K 281
                                    

Unprecedented in Our Galaxy's History. Although the universe is expanding and accelerating, collisions between large galaxies in close proximity, labeled major mergers, still occur because these galaxies are bound together by the gravity of their visible masses and the dark matter surrounding them. Hubble's deep views of the universe show that such encounters were more common in the past when the universe was smaller. [Evanescence-Everybody's Fool]





Getar dari ponselku langsung membuyarkan suasana. Aku mengambilnya, memperhatikan nama dari penelepon. Fuck, ini bahkan masih setengah Sembilan dan Suho sudah memberikan peringatan pertama. Sedikit menjauh, aku mengangkat telepon Suho di samping bidara. "Apa?!"

"Apa kau akan marah jika aku mencium bibirmu? Bedebah sekali dia berani bicara seperti itu."

Aku terlonjak dengan sindiran Suho. Secepat aku menutup teleponnya, Richard adalah sasaranku untuk berpamitan atau semuanya berakhir. "Sorry, Suho sudah menungguku di rumah."

Richard tersenyum separuh, terlihat mengejek. "Sayangnya, Suho sudah menunggumu di seberang jalan sana."

Aku berbalik, memperhatikan Bentley putih tulang di bawah pohon. Fuck. Fuck. Fuck. "Okay, Richard. Aku bisa mengatasi ini. Kusarankan kau segera pergi dan, hey-"

Richard menarik tanganku. Dia berjalan sedikit cepat dan aku berusaha untuk mengimbanginya meski dengan berlari. Pandangan Suho semakin menusuk tajam saat Richard dan aku hampir mendekati posisi mobilnya. Dia tidak melihatku, bahkan Richard, tapi dia masih focus pada kedua tangan kami yang tergenggam.

"Selamat malam, dokter Suho." Richard menundukkan kepalanya.

Aku mati. Aku mati. Suho bersikap jual mahal. Dia bahkan tidak membuka kaca mobilnya. Aku tidak tahu Richard mendapatkan kepercayaan diri seperti itu dari mana, faktanya dia justru mengetuk-ngetuk jendela mobil beberapa kali agar Suho berkenan membuka.

Suho menatapku tajam. "Masuk, Bianca!"

Richard masih belum mengangkat kepalanya dari tundukan hormat, dia mempererat genggaman tangan kami saat aku hendak menyerahkan diri masuk ke dalam mobil.

"Bianca!"

Aku menahan napas saat Suho sengaja hampir membenturkan kap mobil dengan tubuh jangkung Richard.

***









Aku tahu. Niat untuk membahagiakan Richard dengan cara ini adalah terlampau klise. Tapi aku tidak memiliki pemikiran apapun, selain yang sedang aku lakukan sekarang. Kejadian malam tadi seperti peringatan yang harus segera kuatasi atau dampaknya akan melubar kemana-mana. Sesabar-sabarnya Suho, dia pasti ada batasnya. Terlebih masalah Richard kemarin sungguh serius. Harusnya aku tidak seceroboh itu dan percaya bahwa Suho akan melepasku begitu saja. Tidak mungkin, faktanya, sewaan anak buah Suho ada dimana-mana.

"Bianca, kau mau membakar dapurku, hm?"

Suara Suho tepat di telinga kiriku langsung membuat wajan yang tadi kugenggam jatuh. "Ya Tuhan!"

Suho terlihat santai. Dia sepertinya bahagia karena berhasil mengerjaiku. Suho melirik pada kotak makan yang sudah kusiapkan. "Mau membuat bekal? Untuk siapa? Rasanya tidak mungkin jika kau-"

"Untuk Richard, Suho. Come on, bantu aku membereskan kekacauan ini. Sebenarnya aku tidak ingin membuatkan dia bekal. Terlalu sederhana untuk orang sempurna seperti Richard. Aku ingin hidangan istimewa, masakan rumahan tapi mewah dan harus banyak sayurannya. Dia itu perokok berat dan aku mulai khawatir dengan kesehatan Richard."

ANDROMEDA [PCY] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang