20 - [Spiral and Elliptical Shape]

7K 1K 142
                                    





Destined for an Encounter like Hubble went on to discover multitude of other galaxies in space, both spiral and elliptical in shape. Founded that the universe is uniformly expanding, as evidenced by the movement of most galaxies away from our own. [Evanescence—The Change]





Taman masih sepi meskipun weekend. Berita di layar televise berlomba-lomba menyiarkan aksi kudeta dari beberapa eskpatriat negara sebelah. Melakukan aksi terorisme, membom tempat-tempat umum. Wajar saja jika public ketakutan karena aksi ledakan. Udara semakin dingin, tanganku terkepal menciptakan hantaran kalor kecil. Aku seorang diri. Tidak banyak yang dapat ditemui dari sepetak taman sekitar Reinickendorf. Sebuah proses menunggu yang begitu membosankan karena tidak ada yang dapat kulakukan. Aku diam, termenung dalam presepsiku; sangat lama, hingga tertimbun tanah, melamunkan banyak hal di atasnya, berada diantara kerak-kerak tanah dan kerikil kecil dalam gantungan stalaktit sinar matahari diantara celah-celah daun kecoklatan. Aku terus menatap mereka semua, bahkan sudah mengulanginya entah sampai ke berapa.

Menunggu seseorang itu membosankan. Tapi tidak diberi kepastian sangat jauh lebih menyakitikan. Pada poin kedua aku sudah sangat terlatih untuk bertahan, tapi kenapa—mengharapkan telingaku berdesing dengan bunyi mesin Harley Davidson terasa sangat lama. Ini belum lima menit, tapi rasanya benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.

"What the fuck, kau terlambat dua menit." Hardikku, tepat pada pengendara Harley Davidson yang sedang menyisir rambut merahnya ke belakang. Helaian berkilau jilatan api berpadu gagahnya matahari.

Deskriptif Hiperbolis Imbelis—aku berdecih sendiri bagaimana pemikiranku selalu, dan aku harap tidak akan menjadi selamanya, dalam hal memuji Richard Park.

"Kau menelepon dan minta bertemu denganku hanya untuk ini? Mengumpatiku?" Richard bersungut-sungut lalu mengatupkan bibir ketika aku masih diam.

Butuh beberapa sekon, akhirnya aku bisa mengimbanginya. "Richard, aku ingin kita bicara."

Dia menghela napas, mendireksi agar aku naik. "Bicaranya nanti saja."

"Ini tidak seperti—"

"El dan Kai sudah menunggu." Pungkasnya, memangkas waktu.

Dia melihat arloji beberapa kali, menatapku lagi. "How?"

Aku akhirnya mengangguk, menuruti permintaan efisiensi waktunya. Setidaknya pergi bersama pria bebal ini bisa membuat pikiranku sedikit jernih dari pertengkaran Kris dan Daelano. Mereka memuakkan hanya karena—Violette? Kami meninggalkan area taman beberapa blok dari rumahku setelah spion Harley Davidson memantulkan wajah menyeringai; kemenangan seorang Richard Park.

"Richard, kau membawaku kemana?"

"Terserah aku. Kau yang minta dijemput."

Benar juga. Aku berakhir dengan merotasikan bola mata jengah. Richard hendak menoleh ke belakang, berniat mengkonfirmasi sesuatu, fiksasinya adalah tempat yang seharusnya aku dapat meletakkan tangan.

Aku bisa membaca kemana alur berpikirnya, lenganku sudah berada diantara pinggang sekal Richard sebelum dia melepaskan kedua tangannya dari kemudi motor—lalu kami akan menjadi pusat perhatian karena aku yang terlalu ramai karena berteriak ketakutan.

"You know your place." Richard sedikit menolehkan wajahnya, kali ini sangat presisi bersinggungan dengan sebagian pipi kiriku.

Aku tidak bisa menjauh lebih banyak karena Richard sudah menahan tangannya disana—pada topangan dagu agar aku tidak bisa bergerak. Jemarinya terbungkus sarung tangan hitam, fabric kasar dan figure jari-jari panjang Richard bergerak ritmis kesekian kalinya. "Katakan sekarang, mau bicara apa?"

ANDROMEDA [PCY] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang