ANDROMEDA [PCY] ✔

31 - [Pinwheel Shape]

As the merger progresses, both galaxies will drive their stellar populations into different orbits. In 6 billion to 7 billion years, the Milky Way will lose its flattened, pinwheel shape, taking on a more spherical structure characteristic of those galaxies called elliptical. Many galaxies in the universe appear to have formed this way, as they are often found in the center of massive clusters of galaxies, where collisions and mergers are common. [Evanescence feat Shelter-Broken]

Kejadian ketika di Café memang berhasil diketahui Suho, secepat omelan Kakak keduaku yang pada saat tertentu bicara panjang lebar tapi sangat kacau, akhirnya Daelano mengangguk pasrah atau kami bisa jadi pusat perhatian di Café karena ke-absurd-an abadi Suho dibalik kecerdasannya di dunia medis.

Aku, Kris dan Daelano. Disebabkan hukum kausalitas, kami bertiga berakhir di gedung megah yang ornamennya di-design sedemikian rupa menyerupai kapal Titanic yang tenggelam. Diantara deret lampu megah itu, ada sekunar geometris yang dirancang begitu presisif. Perempuan-perempuan formil dengan belahan dada turun sudah berbaris rapi melebihi jangkar kapal untuk membicarakan problema--siapa yang paling tampan malam ini. Bisik-bisik semakin keras saat aku; yang menggandeng lengan Kris, diikuti Daelano berdiri disampingku dengan menyelipkan jemari kami. Sekilas berjalan anggun, aku bisa mendengar ketukan stiletto dan wedges-wedges swarovski mereka berderap diantara kalimat:

'Tidak perlu khawatir, wanita di sebelah Kris itu Adiknya. Demi Tuhan, malam ini kenapa Kris sangat tampan.'

'Apa wanita itu telah menyelamatkan umat manusia di kehidupan sebelumnya? Dia seberuntung itu dikelilingi orang-orang tampan. Tapi aku suka Daelano, dia cerdas dan menawan.'

Aku bersumpah tidak akan membiarkan Kris atau Daelano jatuh ke tangan mereka. Jika Suho ada disini--karena dalih dia ada operasi dadakan--yang sangat sering menjadi alasan klasik sampai membuat Kris dan Daelano mendesah lelah. Ngomong-ngomong, rencana Suho untuk kembali mendekatkan Kris dan Daelano ini sangat kentara untuk dibaca. Aku tidak yakin otak cerdas mereka berdua tidak bisa membaca strategi amatir ini.

Tapi baiklah, sepertinya Daelano dan Kris tidak keberatan untuk berbaikan. Faktanya, mereka ada di sampingku, di tengah-tengah pesta perusahaan yang begitu membosankan. Selama tiga periode pesta perusahaan digelar. Setiap satu tahun sekali, aku merasa pesta ini adalah sebuah hukuman. Rasanya sangat memuakkan berpura-pura tersenyum di hadapan orang-orang borjuis setelah Kris berkata-kemarin mereka adalah orang yang mencoba mendepresiasi saham Köhler. Tapi disaat mengatakan itu, aku bisa menyadari jika Kris masih berusaha tersenyum dibalik usahanya menikam pisau.

Bukan apa, aku kasihan dengannya. Kris bekerja terlalu keras, bahkan menurutku diantara Suho yang seorang dokter atau bahkan Daelano. Köhler Lawyer and Partner adalah jasa, tidak membutuhkan biaya operasional yang luar biasa. Tapi Kris, aku bangga bagaimana dia berusaha mematahkan spekulasi investor dengan menyuapkan dividen tinggi agar perusahaan terus berjalan. Beberapa kali ditikam.

Sangat sering dikambing hitamkan. Kris masih bisa berdiri kuat dan aku berterima kasih pada Daelano karena kecerdasannya menuntut musuh-musuh Kris ke pengadilan hingga setiap yang bertemu Köhler akan merasa segan.

"Kopimu hampir dingin." Suara Daelano memecah hening dibalik ketukan balok piano klasik di ujung ruangan. Aku mengangguk, memberikan senyum.

"Kau tidak mau memakan sesuatu?" Kris menunjuk hidangan beberapa piring telur hitam mengkilat dengan sendok kaviar nacre.

Aku menggeleng pelan karena merasa tidak nyaman. Bagaimanapun, seharusnya aku sudah membiasakan diri jika berada diantara Kris dan Daelano akan menjadi pusat perhatian. Setiap gerak-gerikku terekam. Tapi rasanya, sama saja. Aku masih berpeluh gugup diantara kaum pebisnis dan intelek seperti mereka.