Kim Taehyung POV
Aku menunggu jemputan, ini pertamakalinya aku berangkat kuliah sendiri, karna biasanya aku bersama Jungkok sahabatku. Tapi karna dia sedang pulang kampung, maka aku jadi sendirian begini. Saat menunggu, tiba-tiba aku melihat pemuda Park mengendarai mobilnya. Ternyata pemuda itu anak orang kaya yah.
Dia sangat dingin, pendiam dan acuh terhadap sekitar. Tapi entah kenapa aku malah ingin mengenalnya.
Tak lama kemudian, mobil kak Jin berhenti didepanku.
" Sudah lama menunggu?" Tanya Kak Jin. Aku menggeleng lalu masuk ke mobilnya." Bagaimana harimu? " Tanya kak Jin padaku.
Kak Jin, satu-satunya keluarga yang kupunya, dia kakak yang sangat over protektif, menyebalkan, tapi untung aku sayang." Baik kak, meskipun sepi tanpa sibawel Jungkok." Kataku jujur.
" Ingat, jangan sampai terlalu lelah, kalau kau sampai kelelahan, akan kukurung saja kau didalam kamarmu." Kata kak Jin galak. Sedangkan aku hanya tertawa menanggapi." Aku over begini karna aku tak mau terjadi apa-apa denganmu. Mengerti?" Tanya kak Jin lembut. Aku mengangguk tanda mengerti.
Terkadang memang menyebalkan punya kakak yang selalu membatasi gerak ku, tapi untuk orang sepertiku yang memiliki kondisi kesehatan yang tidak sempurna jelas saja harus membatasi banyak hal.
Kata Kak Jin, hanya aku yang dia punya didunia ini, jika sampai ada apa-apa denganku mungkin kak Jin takkan sanggup menghadapi apapun lagi.
Padahal aku sudah dinyatakan sembuh setelah transplantasi jantung beberapa tahun lalu, meski aku tidak bisa mengetahui identitas pendonor. Hanya kak Jin dan keluarga pendonor yang tahu.
Kim Taehyung POV End
...
Author POV
Kim Namjoon, sahabat Kim Seokjin sekaligus dokter pribadi keluarga Kim datang mengunjungi rumah Kim bersaudara.
" Bagaimana kuliahmu hari ini?" Tanya Namjoon pada Taehyung yang sedang bersantai. Sedangkan Seokjin sedang memasak untuk makan mereka.
" Semester baru, baru saja dimulai, jadi hanya ada 3 mata pelajaran singkat saja." Kata Tae santai.
" Ada teman baru gak?" Tanya Namjoon.
Taehyung terdiam,
" Ada hyung, tapi dia mengacuhkan Tae." Kata Tae kesal mengingat sang pemuda Park. Yah benar Park Jimin adalah satu orang yang berani mengacuhkan makhluk menggemaskan seperti Taehyung.Namjoon tertawa karna melihat muka si Tae ini menjadi bete. Benar baru kali ini ada yang acuh pada si manis Taehyung.
" Sepertinya kau tertarik ingin jadi temannya." Kata Namjoon menggoda Tae.
Sedangkan Taehyung hanya tersenyum simpul, sejujurnya Tae anti berteman dengan seseorang yang acuh dan dingin, tapi dalam hati Taehyung membenarkan perkataan Namjoon, Taehyung ingin mengenal pemuda Park itu. Ia penasaran.
" Entahlah hyung. " jawab Taehyung kemudian.
Di meja makan Seokjin sudah menyiapkan berbagai macam hidangan, menyuruh agar Namjoon dan taehyung segera menghampiri nya.
...
Di kampus Jimin sedang bermain ponsel, hingga dirasa ada yang duduk disampingnya. Dan lagi-lagi dia, lelaki yang berani berbicara dan ingin mengenalnya.
" Lagi apa?" Tanya Taehyung.
Jimin memusatkan atensinya kembali pada ponselnya.
" Kau tak lihat aku sedang apa?" Kata Jimin ketus.Taehyung hanya tersenyum simpul, sebenarnya Taehyung bukan anak yang suka menganggu. Lagipula meski tidak berteman dengan Jimin, Taehyung tak masalah. Terlalu kentara bukan kalau Jimin malas meladeni Taehyung.
Hanya saja Taehyung sendiri tidak paham kenapa dirinya tertarik pada pemuda Park disampingnya ini. Dia sungguh penasaran pada Jimin.
Seperti magnet, sekeras apapun keinginan Taehyung untuk menghindar, dia akan terus tertarik pada Jimin.
Bahkan ini sudah berapa hari berlalu, dan bukannya menyerah, Taehyung semakin ingin mengenal Jimin." Aku tidak tahu apa masalahmu Kim, tapi bukankah aku sudah memperjelas bahwa aku tak butuh teman sepertimu?" Kata Jimin jengah.
Jimin menatap pemuda Kim itu, dia tahu Kim Taehyung tidak melakukan hal aneh dan buruk. Tapi Jimin merasa sebal, jujur saja didekat Taehyung, Jimin merasakan tubuhnya begitu nyaman.Aroma tubuh Taehyung, tatapan mata Taehyung, kesempurnaan wajah Taehyung juga senyumnya begitu membuat Jimin terpesona. Tapi masalahnya seorang Kim Taehyung ini adalah namja sepertinya. Ia takut terjebak jatuh pada pesona si Kim.
Entah sudah berapa hari berlalu, tapi Taehyung tetap mendekatinya, meski Jimin sudah terang-terangan menolak keberadaan si Kim.
" Aku tidak tahu Jim, aku hanya ingin berteman denganmu. Maaf." Kata Taehyung dengan raut sedih. Dan mata yang berkaca-kaca.
Jimin tertegun, ada apa dengan si Kim ini?.
" Intinya jauhi aku Kim" kata Jimin tegas. Ia hanya tak mau kalah dengan jerat pesona seorang namja seperti Kim Taehyung.
...
Taehyung tahu ia sudah ditolak, jangankan untuk perasaan yang mulai ada, perasaan yang belum ada pun sudah ditolak.
Taehyung memandang punggung Jimin yang menjauh, entah kenapa melihat langkah pemuda Park itu menjauh, hati Taehyung rasanya sakit.
Taehyung tidak menyukai Jimin, ia tahu hal itu, tapi ada rasa yang membuatnya ingin dekat dengan Jimin, seperti sebuah rindu yang terlalu lama terpendam.
Padahal Taehyung sendiri sangatlah yakin bahwa dia tak pernah mengenal pemuda bernama Park Jimin itu.
"Kenapa ini menyakitkan? Aku tak tahu kenapa ini benar-benar menyakitkan, melihatmu menjauh dan merasa terganggu olehku." Batin Taehyung pilu.
...
Sedangkan Jimin, entah mengapa hatinya begitu tergetar melihat raut sedih dari sang penganggu. Ia seolah tak mampu menghalau lelaki itu untuk terus mendekatinya. Tapi Jimin sendiri tak bisa mengingkari janjinya pada belahan jiwanya. Pada saudara kembarnya. Park Jinhan.
Flashback
" Kenapa cemberut begitu?" Tanya Jimin sambil menyesap coklat panas.
Ia merasa heran, si kembarannya terlihat begitu murung.
" Gak mau cerita nih?" Tanya Jimin lalu mendekat dan mengacak rambut Jinhan.
" Jangan ngerayu, aku lagi males sama kamu." Kata Jinhan dengan muka ditekuk.
" Cerita dong, sakit ini hatiku kalau kamu nggak mau cerita." Kata Jimin dengan pandangan sayu, berharap sang kembaran luluh.
" Jangan sok melas gitu, jelek tau. " Kata Jinhan meledek. Jimin tersenyum, lalu ia meletakkan kepalanya di paha Jinhan dan menatap wajah Jinhan yang begitu mirip dengannya.Si belahan jiwa.
" Aku hanya merasa takut." Jinhan memulai bersuara.
" Takut apa?" Tanya Jimin penasaran.
" Takut ada yang merebutmu dariku." Kata Jinhan jujur.Jimin terdiam, tapi pandangan matanya meminta penjelasan lebih.
" Jika kau nanti mulai kuliah lagi, aku takut kau akan bertemu dengan lelaki lain dan jadi dekat dengannya. Aku takut kau akan jauh dariku." Kata Jinhan dengan sedih.
" Aku tak akan dekat dengan siapapun. Aku takkan jauh darimu." Kata Jimin lalu memeluk Jinhan.
Mereka ini saudara, bukannya sepasang kekasih, tapi Jinhan selalu takut Jimin akan jauh darinya jika Jimin jatuh cinta pada orang lain. Jinhan hanya punya Jimin didunia ini. Jinhan hanya butuh Jimin.
Dan Jimin mungkin saja berpikiran sama dengan saudara kembarnya.
Flashback End.
...
Author POV End.
...
Jiah si Jinhan wkwk
Jadi ini kasian Taehyung yang kayanya bakal berjuang lebih keras.Yaelah si uke yang ngejar duluan wkwk.
Kritik dan saran diterima dengan senang hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/182112217-288-k496941.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Inginku Bersamamu ( END )
FanfictionHidup Park Jimin, bersama sang kembaran, tenang dan damai. Hingga kehidupannya mulai berubah saat hatinya jatuh pada Pemuda Konyol bernama Kim Taehyung. Hingga sebuah rahasia besar, membuat Park Jimin berada diambang batas.