Taehyung pergi sendirian disini, tanpa siapapun yang menemani. Hari berlalu kian lalu, namun segala pikiran tentang Park Jimin membuat Taehyung sedikit bimbang.
Meski sudah diyakinkan oleh Hoseok Hyung, tetap saja berhadapan dengan seseorang seperti Park Jimin, seolah adalah hal berat yang harus dilaluinya. Namun ia teringat janjinya sendiri untuk bersama Jimin apapun yang terjadi. Dan lagi ia juga ingin mengisi kehilangan dari keluarga yang membiarkan dirinya tetap hidup karna jantung pemberian Jinhan.
Namun Taehyung tetaplah lelaki biasa yang punya keraguan. Ia tetaplah manusia biasa yang keyakinannya goyah.
Ia datang ke gereja, mungkin saja ia akan menemukan jalan untuk mengatasi segala ragunya, karna ketika memohon pada Dia dengan tulus, maka pasti akan ada jalan yang diberikan oleh Nya.
Ia pikir, dirinya benar-benar sendirian, maka ia menyalakan satu lilin didepannya. Lalu mulai mengeluarkan isi hatinya.
" Tuhan, aku ini bukan orang baik, aku mengerti, tapi sekarang aku dihadapkan dengan pilihan sulit. Mendampingi seseorang yang memiliki gangguan jiwa. Memang dia masih kekasihku. Aku ingin menyembuhkannya, karna mungkin inilah cara ku menebus kebaikan dari mendiang kakaknya. Tapi yang jadi masalah adalah setelah mengetahui segala fakta yang ada, justru muncul kebimbangan.
Apa aku benar-benar mencintainya? Atau jantung ini berdebar kencang didekatnya hanya karna pernah ada ikatan diantara pemilik jantung ini yang dulu, entahlah, keraguan itu muncul terus.
Aku nyaman didekatnya, tapi muncul berbagai rasa bersalah, sekaligus simpati. Melihat sendiri bagaimana keadaannya. Yah waktu itu, saat aku main kerumahnya, seluruh fakta tersembunyi pun terkuak. Dan saat aku ingin turun, aku mendengar pertengkarannya, namun masalahnya adalah segala pertengkaran itu hanya dari satu orang.
Dan betapa sedih hatiku saat kulihat ia hanya marah pada udara, jadi dia benar-benar sakit?
Lalu aku harus apa? Bagaimana caranya agar ku bisa menyembuhkannya?" Taehyung menangis karna seluruh ceritanya. Ia benar-benar tidak tahu harus apa.
...
Tuhan mendengar semua keluh kesah makhluknya, ada terlalu banyak cara Tuhan memberikan penyelesaian bagi setiap masalah yang dirasakan oleh orang-orang.
Berbagai ujian silih berganti dengan kebahagiaan yang didapat.
Tidak ada sebuah kebahagiaan tanpa pengorbanan.Taehyung tahu betul itu, namun pengorbanan semacam apa untuk kesembuhan Jimin? Itulah yang Tae pertanyakan.
Tanpa Tae sadari, ada seseorang di dalam gereja itu yang membeku karna tak sengaja mendengar segala keluhan dari mulut kecil Tae.
Ia merasa pusing seketika saat mencerna kalimat-kalimat yang keluar dari mulut itu. Sebuah kebenaran menyakitkan. Membawa memori yang pernah ia
Saat Tae berbalik, langkahnya terhenti melihat sosok yang ia kenal menatapnya dengan pandangan kosong.
" Omong kosong apa ini Tae?" Tanya lelaki itu menuntut kejujuran, yang ia dengarkan tadi sungguh tak masuk akal, bagaimana bisa Jimin yang ia lihat normal ternyata sesakit itu. Bukan tak percaya, hanya saja ia merasa bingung.
Tae terkejut, tapi yang lebih membuatnya bingung, apa ia harus menceritakan segalanya?
" Kau mendengar semuanya Hyung?" Lirihnya terbawa angin, namun pendengaran Yoongi sungguh tajam. Dari kejauhan, ia mulai mendekati Taehyung.
" Aku mendengar segalanya, jadi bisakah kau jelaskan lebih? Bagaimana kau bisa mengetahui hal semacam ini?" Tanya Yoongi datar, tapi Taehyung malah menundukkan kepalanya, dan ia semakin menunduk kala ia menyadari matanya mulai berkabut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inginku Bersamamu ( END )
FanficHidup Park Jimin, bersama sang kembaran, tenang dan damai. Hingga kehidupannya mulai berubah saat hatinya jatuh pada Pemuda Konyol bernama Kim Taehyung. Hingga sebuah rahasia besar, membuat Park Jimin berada diambang batas.