Jimin sudah lelah akan kehidupannya, ia sudah tak lagi ingin meneruskan hidupnya. Ia ingin menghilang, kemanapun.Ia hanyalah sebuah beban.
Ia hanyalah sebuah kesialan.Dan ia lelah menghadapi penderitaan yang memuakkan.
Ia berjalan sendirian di jalanan yang tak bisa ia lihat.
Ia tak bisa membedakan mana siang dan malam. Ia membenci kebutaannya.
Ia bahkan tak pernah sekalipun memikirkan tentang impian.
Seolah dunia ini bukan untuk orang Sepertinya.
Hingga kakinya lelah melangkah, namun ia mendengar suara deru mobil.
Dengan pikiran kalut dan kotor, yang ia inginkan hanyalah mengakhiri kehidupan melelahkannya.
Ia langkahkan kakinya menyongsong sang deru mobil.
Bunyi klakson memekakan telinganya, namun sedetik kemudian telinganya mendengar teriakan seseorang memanggil namanya. Dan panggilan itu membunuh seluruh keinginannya.
Namun terlambat ketika ia rasakan tubuhnya terdorong sedikit jauh.
Hingga saat tubuhnya terduduk dengan menyakitkan, namun telinganya serasa tuli ketika pendengarannya menangkap buunyi tabrakan bahkan sebuah benda terjatuh dengan sangat keras.
Dan ia rasakan pening yang menyakitkan.
Jimin terbangun dengan deru nafas yang sesenggalan.
Peluh bercucuran dari dahinya.
Mimpi yang membuat dirinya seolah tercekik.
Namun mimpi itu terasa nyata, seperti memori yang ia lupakan.
Dia menoleh ke tempat tidur sampingnya, dan menemukan ranjang Jinhan kosong. Hatinya mendadak resah, ia beranjak untuk mencari kembarannya.
Ia teriak ke seisi rumahnya, namun yang ia dapati hanyalah sepi.
Jam masih menunjukkan pukul 4 pagi, dan ia khawatir akan keberadaan Jinhan.
Ia pun segera kembali ke kamar untuk mengambil jaket.
Ia ingin mencari Jinhan.
Namun langkahnya terhenti saat mendengar bunyi ponselnya.
Tertulis nama Kim Taehyung disana.
" Hallo Tae."
" Jim, kenapa terdengar resah?" Tanya Tae bingung, ia khawatir akan keadaan Jimin.
" Jinhan menghilang, aku akan mencarinya, nanti kau kuhubungi lagi."
Tanpa basa-basi Jimin menutup panggilannya.
Dan tersisa Taehyung yang termenung, hatinya merasa sakit karna perilaku Jimin.
Tanpa pikir panjang, ia ambil kunci mobil dan mengendarai mobilnya menuju tempat kekasihnya.
Saat Jimin bergegas mencari Jinhan, tak jauh Taehyung sudah hampir sampai pekarangan Rumah Jimin.
Untuk pertama kalinya, seorang Kim Taehyung mengebut di perjalanan. Satu hal yang ingin ia lakukan, segera menemui kekasihnya.
Taehyung terlambat, Jimin sudah pergi duluan, tanpa pikir panjang, ia tak mau menunggu, perasaannya resah memikirkan Jiiminnya.
Bagaimana Taehyung tidak kalut, kalau memikirkan kekasihnya mencari seseorang yang tak pernah ada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Inginku Bersamamu ( END )
FanfictionHidup Park Jimin, bersama sang kembaran, tenang dan damai. Hingga kehidupannya mulai berubah saat hatinya jatuh pada Pemuda Konyol bernama Kim Taehyung. Hingga sebuah rahasia besar, membuat Park Jimin berada diambang batas.