"Namanya Prillyana Angelina, kelas 11 IPS 1, berjabat sebagai ketua osis, cewek pintar sekaligus ramah. Ternyata dia most wanted disekolah ini, gils! Berarti kita kudet nih!"ucap Kevin panjang kali lebar.
Ali menatap Kevin sekilas lalu mematikan ponselnya. Ali memang menyuruh Kevin untuk mencari tahu tentang gadis yang ia tolongi waktu senin pagi lalu. Entah ada sebuah dorongan yang membuat Ali ingin tahu tentang gadis yang bernama Prilly itu.
Aliandigo Alvaro, cowok yang tidak pernah perduli dengan sekitar dan sangat jutek terhadap cewek, namun kali ini ia membela cewek yang sama sekali ia tidak kenal.
Dan untuk pertama kalinya Ali kepo.
"Dan gue denger-denger sih dia gak punya pacar, walaupun banyak cowok yang deketin dia."lanjut Kevin.
"Gak ada urusannya sama gue."ketus Ali.
"Lagian ngapain sih lo kepo banget sama cewek centil itu?"tanya Damar tak suka. Hanya dirinya yang tidak menyukai cewek bersuara cempreng itu.
"Mungkin, Ali suka," Arkan tersenyum jail. "Bagus lah. Gue dukung lo kalo misalnya lo ada rencana buat jadiin dia calon pacar."
"Alah, paling juga calon korban bukan calon pacar!"celetuk Damar sinis membuat ketiganya menoleh kearahnya. "Gapapa kali Li, kalau lo mau mainin dia. Pantes kok."
"Jangan, Li. Dia terlalu polos buat lo mainin. Dia cewek baik juga."ucap Arkan menasihati.
"Maka dari itu, karena dia polos, ya mainin lah!" Damar terus mencoba menghasut Ali.
"Udah, stop!" Ali angkat suara, menatap ketiga temannya dingin. "Emangnya, gue selama ini mainin cewek?"
"Alah, kalo lo lagi bosen juga biasanya lo ajak cewek jalan, gunta ganti lagi!"ujar Kevin ketus.
Sebelah alis Ali terangkat, "Loh, emang salah, ya?"
"Ya salah lah. Mereka pasti baper sama lo. Mending kalau lo mau tanggung jawab, lo aja pergi seenaknya!" Arkan menimbrung.
"Lebay." Hanya itu yang Ali katakan membuat Arkan dan Kevin melongo.
"Dasar playboy cap badak lo!"
"Playboy itu berarti murahan, gue bukan murahan, Kevin!" Ali menoyor kepala Kevin kesal.
"Biasanya, playboy itu bersikap percicilan, genit, gunta ganti pacar, tapi anehnya Ali tuh enggak. Muka datar, sikap dingin, belum pernah pacaran, jarang banget senyum, anehnya banyak cewek yang tergila-gila." Arkan berdecak heran.
"Orang yang lo omongin ada disini."ucap Ali dingin.
"Lah, bagus. Yang penting gue gak ngomongin dibelakang, Li."
"Percicilan, genit, itu mah Kevin!" Damar menyindir Kevin dengan kekehannya.
"Enak aja lo, enggak!"protes Kevin.
"Udah, ngalah aja, Vin. Emang lo begitu, kan?" Arkan turut ikut meledek dan langsung mendapat jitakan kepala dari Kevin.
"Enak aja lo!"
"Lah, bener. Heh, mantan lo tuh paling banyak berjibun. Lo juga caper di depan cewek-cewek, dih."
"Setan! Lo tuh, ya!!!" Kevin menyerang Arkan dengan cubitannya. Cubitan Kevin seperti kepiting itu membuat Arkan meringis.
"Ah, gak maco lo mainnya cubitan!" Arkan berusaha menghindar dari serangan Kevin.
"Apa? Lo mau adu panco? Ayo!" Kevin turun dari atas meja. Memberi jari tengahnya untuk Arkan. "Ayo lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is Mine
Teen FictionSosok playboy yang mempunyai sifat dingin, tidak pernah berprilaku manis terhadap perempuan, dan kini dia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan seorang perempuan mungil yang mempunyai sifat polos berbeda dengan perempuan lainnya.