"Ekhem, postingan lo di instagram cantik banget. Tumben juga lo dandan. Dinner sama Ali spesial kayaknya, ya?" Itte terkekeh kecil sambil melihat postingan Prilly di instagram.
"Ya gitu deh. Tapi gak begitu spesial menurut gue, karena ada si perusuh dateng ganggu gue sama Ali." Prilly menidurkan kepalanya dan menatap Itte, "lo pasti tau siapa perusuhnya."
Itte segera meletakkan ponselnya, menatap Prilly dengan serius. Itte memang sosok manusia yang sangat kepo, dan sangat hobby merumpi. "Siapa? Gue gak bisa nebak. Gue penasaran."
"Bella, siapa lagi kalo bukan dia?"
"What? Ngapain si bellong kesana?"
"Belanja tas sekolah, sama Arkan juga sih dia."
"Gue bisa bayangin, pasti suasananya tiba-tiba panas, kan?"
"Banget sih."
"Terus terus, lo jadi dinner? Ali romantis gak?"
Ekspresi wajah Prilly yang sebelumnya menekuk kini berganti menjadi sumringah, mengingat moment romantis di timezone dengan Ali. Otak Prilly terus memutarkan moment tersebut. Maklumi saja, karena sangat langka sekali sosok cowok ketus itu tiba-tiba menjelma menjadi sosok cowok romantis seperti cerita wattpad.
Itte melihat Prilly yang hanya senyum-senyum tidak jelas sambil menatapnya pun langsung paham. "Iya gue tau pasti ada sesuatu romantis yang Ali lakuin, kan?"
Prilly mengangguk, "iya. Dia bisa banget deh bikin gue luluh."
"I know. Terus, si Bella ngapain aja sama Ali?"
Prilly mendengus jengkel, "gue lagi seneng, lo malah buat gue panas lagi."
"Namanya juga kepo," Itte cengegesan.
Prilly membenarkan duduknya, menatap kosong ke arah papan tulis. "Gue males cerita tentang yang buat gue panas. Intinya, ya gitu deh. Lo pasti tau sikap Ali ke Bella gimana."
"Terus, lo gak misahin mereka? Lo diem aja disitu?"
Prilly mengangkat kedua bahunya acuh, "mau gimana lagi."
"Gini nih manusia kebangetan bloon!" Itte menoyor kepala Prilly karena kesal, "kalo lo diem aja, sama aja lo kasih jalan buat Bella deketin Ali."
"Gue tanya sama Ali, kalo Bella rebut dia dari gue gimana? Ali jawab dengan tenang kalo Bella gak akan rebut dia dari gue karena Bella sahabatnya."
"Kasian amat sih nasib lo berdua. Pengen bahagia bersama, ada aja penghalang." Itte mengusap bahu Prilly turut prihatin.
Kedua bahu Prilly turun, "gue serahin aja ke Ali semuanya."
"Jangan begitu, lo harus ngomong sama dia buat jaga jarak sama Bella. Pril, lo itu berhak buat larang dia, karena Ali itu milik lo."
"Belum seutuhnya milik gue, Te. Gue sama dia belum ada status hubungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is Mine
Teen FictionSosok playboy yang mempunyai sifat dingin, tidak pernah berprilaku manis terhadap perempuan, dan kini dia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan seorang perempuan mungil yang mempunyai sifat polos berbeda dengan perempuan lainnya.