18

746 72 2
                                    

Happy reading 💓
.
.
.

Malam pun tiba.

Gue semakin bersemangat disaat malam tiba, karena sebentar lagi Oppa sekaligus bias gue bakal jemput gue, dan gue akan pergi dengan boyband favorit gue.

Semua ini serasa mimpi yang sangat indah, sayang rasanya jika harus bangun sekarang.

Ting tong tong tong

Suara bel Kak Raisa pun berbunyi.

Dan gue segera berlari membukakan pintun. Namun gue telat, udah ada Kak Raisa di depan, bahkan seperti udah berbicara dengan tamu itu.

"Annyeong Nisa," ucap tamu itu disaat gue menemuinya.

"Nisa kenapa kau bisa seakrab ini dengan dia? Dengan yang lain? Mereka kan boyband terkenal," bisik kak Raisa pakai bahasa Indonesia.

"Hehehe itu semua udh diatur Tuhan kak, aku aja gak nyangka," bisik gue.

"Annyeong Oppa Suho," gue balas sapaan Oppa itu yang sempat tertunda.

Yups, tamu itu adalah Oppa Suho yang menepati janjinya.

"Bolehkah aku masuk?" tanya Oppa Suho.

"Tentu, silahkan masuk," ucap Kak Raisa.

Kak Raisa dan Oppa Suho pun berbicara diruang tamu, sedangkan gue membuat teh terlebih dahulu buat mereka.

Setelah gue siap membuat teh, gue pun segera menuju ke ruang tamu.

Namun ada yang berbeda dengan tatapan Kak Raisa, dan itu membuat gue takut disaat gue duduk disamping Kak Raisa.

"Benarkah itu Nisa?" tanya Kak Raisa.

Sepertinya Kak Raisa udah mengetahui tujuan Oppa Suho.
Sebegitu lamanya kah aku membuat teh?

Gue pun hanya bisa mengangguk.

"Jangan memarahinya, ini semua permintaan manager kami. Kami juga akan membayar nya, selain itu kami juga akan menjaganya," ucap Oppa Suho.

Dan karena hal itu, gue langsung menatap Oppa Suho. Tapi gue masih takut dengan keputusan kak Raisa.

"Bagaimana kalau aku tidak mengizinkan nya?" tanya kak Raisa ke oppa Suho.

Pertanyaan itu pun langsung membuat darah gue seperti mengalir dengan cepat di tubuh gue.

"Saya berjanji, akan menjaganya. Tanpa sedikitpun goresan," ucap Oppa Suho.

Perkataan Oppa Suho benar-benar membuat gue ingin menjerit.

"Nisa mohon kak," bujuk gue ke Kak Raisa.

"Hmmm baiklah aku menyetujui nya, tapi kau harus berjanji tuan Suho, jagalah Nisa dari sedikit pun goresan," ucap kak Raisa.

Setelah mendengarkan pernyataan kak Raisa, gue pun langsung salting. Gue memeluk kak Raisa, dan berbisik.

"Gomawo eonnie,"

Kak Raisa hanya tersenyum.

"Ya sudah, ambillah koper mu," ucap Kak Raisa.

Gue pun segera mengambil koper yang tadi telah gue siapkan.

Setalah mengambilnya, gue pun kembali ke ruang tamu.

"Bisakah kita pergi sekarang?" tanya Oppa Suho.

"Ne," ucap kak Raisa.

Gue pun berpamitan dengan Kak Raisa, dan mulai melangkah keluar dari apartemen menuju ke parkiran.

Namun sebelum itu, gue berdoa agar gue selalu dilindungi dan pulang dengan selamat, Amin.

"Sini berikan koper itu, akan akau masukan ke bagasi," ucap Oppa Suho sekaligus mengambil koper ditangan gue.

Selagi Oppa Suho memasukkan koper ke bagasi, gue pun segera masuk ke mobil, supaya tidak ada yang melihat kami.

Setelah Oppa Suho memasukkan koper ke bagasi, Oppa Suho pun masuk ke mobil dan mulai menyalakan mobil.

Mobil itupun perlahan mulai bergerak dan melaju di jalan.

"Ya Tuhan, mimpi indah apalagi ini? Malam ini aku berduaan dengan bias ku dalam satu mobil,"

"Ya Tuhan tolong segera bangunkan aku dari mimpi ini, akau gak ingin jatuh terlalu dalam," gumam gue.
Yang masih gak bisa menerima kenyataan dengan semua hal yang terjadi kebelakang ini.

Jangan lupa VOTMEN 💜

Telah di revisi typo
Aceh, 29-06-2019

My Story With EXO ~ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang