Di Hotel
Ada yang aneh dari oppa Suho
"Oppa, are u okay?" tanya gue.
"Ne, Nisa. Aku baik-baik saja," ucap nya.
Namun disaat gue melihat oppa Suho, dia tampak sedikit pucat.
"Kau tidak baik-baik saja Oppa, muka oppa terlihat pucat,"
"Gwechana Nis, aku baik-baik aja," bantahnya.
"Ya udah kalau gitu, istirahat lah,"
Gue pun menemani Oppa Suho masuk ke dalam kamarnya.
"Gantilah dulu pakaian Oppa," ucap gue.
Oppa Suho pun pergi ke kamar mandi dengan tenaga yang tersisa.
Setelah keluar dari kamar mandi.
"Oppa kita ke rumah sakit aja ya," saran ku.
"Ani, aku gak mau. Nanti ada yang melihat ku. Dan jika kabar itu tersebar, EXO-L akan cemas bukan?" tanyanya.
"Astaga Oppa, kau ini lagi sakit
Tapi kau masih mikirin EXO-L,""Atau kita panggil dokter?" usul ku lagi.
"Gak mau, aku gak mau dipanggil dokter," lagi-lagi dia membantahnya.
"Jika Oppa tidak ditangani medis, Oppa akan lebih sakit."
"Kalau begitu, kau saja yang merawat ku," katanya.
"Apa?aku? Aku bukan tim medis Oppa, aku tidak bisa merawat orang sakit,"
"Ya sudah kalau gitu, biar kan saja aku sakit," kata Oppa Suho dengan nada aneh, dan Oppa Suho membelakangi ku.
Lagi-lagi gue harus mengalah.
"Ya udah sekarang Oppa berbaring lah di tempat tidur, aku akan mengambil air,"
Namun sebelum gue mengambil air, gue memegang kepala Oppa Junmyeon.
"Ya Tuhan, badan Oppa sangat panas. Kita ke dokter saja ya?" bujuk gue lagi.
"Ani, aku mau disini aja. Aku gak mau manggil dokter. Aku mau kau yang merawat ku," kata Oppa Junmyeon sambil menahan dingin.
"Ya udah, sekarang pakailah selimut ini dulu, aku akan ke bawah,"
Oppa Suho pun mengangguk. Setelah itu gue pun pergi ke bawah buat ngambil air, dan beberapa keperluan lainnya.
Setelah mendapatkan air, gue pun naik lagi ke kamar Oppa Suho.
Ternyata dia sudah tidur, dan terpaksa gue harus perlahan mengurus Oppa Suho, agar Oppa Suho gak bangun.
Perlahan gue mengecek suhu panasnya, lalu gue memeras handuk yang udah gue rendam sebelumnya. Dan gue kompreskan di kepala Oppa Suho.
Namun, oppa Suho seperti menggigil, dan mengingau.
"Kasian oppa, terlalu banyak jadwal sampai sakit,"
Tiba-tiba...
"Jangan tinggalkan aku sendiri," ngingau Oppa Suho sambil menarik tangan gue.
Lalu dia genggam tangan gue.
Dukk...
"Ya Tuhan maafkan aku, tapi tolong sembuh kan lah Oppa Suho,"
Ngigau Oppa Suho menjadi-jadi. Dan gue takut Oppa Suho terkena step.
Gue pun mencari obat di kotak P3K, tapi hanya ada obat penurun panas biasa. Tanpa berpikir panjang, gue pun memberikan obat itu.
"Oppa minumlah ini," ucap gue sambil memberikan Oppa Suho posisi duduk.
Oppa Suho pun perlahan meminumnya.
"Oppa, kita ke rumah sakit ya," ajak ku.
Oppa Suho menggeleng.
"Aishhh, Oppa kau ini bandal sekali, kita ke rumah sakit aja, suhu panas mu semakin tinggi, aku takut kau terkena step," suara gue meninggi karena melihat suhu Oppa yang tidak turun.
Oppa Suho masih saja menggeleng.
"Ki..kita disini saja, kau temani aku. A..aku yakin aku bakal segera sembuh," ucap Oppa Junmyeon sambil merubah posisinya ke pangkuan gue.
Dan oppa Suho pun tertidur.
Gue ingin memindahkan posisinya, tapi gue kasian. Jadi, gue biarin aja. Dan gue merebahkan badan gue di kepala tempat tidur.
Beberapa lama, mata gue terpejam karena rasa ngantuk yang menghampiri. Dan gue pun tertidur.
Gak berapa lama gue tidur, gue mendengar seperti suara pintu kamar mandi yang terbuka dan tertutup untuk kesekian kalinya.
Gue pun bangun dari tidur, dan melihat ternyata itu adalah Oppa Suho, yang dari tadi bolak balik ke kamar mandi.
"Oppa are u okay?" Jerit gue dari luar.
Tapi tak ada jawaban dari dalam, dan itu membuat gue semakin gelisah.
"Oppa, gwechana?" tanya gue disaat Oppa Suho keluar.
"Oppa kau kenapa? Apa perut ku tidak enak?"
"Ne, aku merasa mual, dan kepala ku sangat pusing," ucap nya.
Gue terdiam sebentar.
"Mungkin kau masuk angin oppa?"
"Sepertinya," ucapnya.
"Ya udah sekarang Oppa duduk lah, dan bukaklah baju oppa bagian belakang, tapi sedikit saja,"
"Kau mau ngapain?" tanya nya dengan muka polos.
"Gwechana Oppa, tenanglah, aku hanya ingin mengobati mu,"
"Jadi kenapa kau menyuruhku buka baju?"
"🤦🏻♀️, Tenang lah Oppa, aku akan memberikan minyak hangat, supaya angin mu berkurang,"
"Arasseo," akhirnya dia mengalah.
Gue pun pergi ke belakang Oppa Suho.
"Ya Tuhan,"
Gue pun memberi kan minta itu di sekujur badan Oppa Suho, dengan sedikit pijatan.
"Astaga Nisa, kau pandai di bidang ini," pujinya
"Hahaha itu sudah biasa Oppa. Di Indonesia ini pengobatan tradisional kalau seseorang sedang masuk angin atau kecapekan,"
Oppa Suho hanya membulatkan mulutnya, sambil menikmati pijatan dari gue.
"Sudah selesai,"
"Sudah?"
"Ne,"
"Gomawo Nisa,"
"Ne Oppa. Sekarang istirahat lah. Besok pagi aku akan meminta izin ke manager supaya kau bisa beristirahat," ucap gue.
"Ne, gomawo udah merawat ku seharian ini," ucap Oppa Suho sambil tersenyum dan itu membuat gigi kelincinya terlihat.
Gue pun membalas senyum nya.
Oppa Suho pun tidur, lalu gue selimuti badannya dengan selimut. Setelah dia tidur, gue pun pergi ke kamar gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Story With EXO ~ [END]
FanfictionTidak selamanya pertemuan dengan idola itu menjadi cerita bahagia, bisa saja itu menjadi cerita terburuk. Jangan pandang cover, baca aja dulu. Insyaallah isi ceritanya beda dari yang lain, begitu juga dengan endingnya. Judul boleh sama, tapi isi c...