7

3.4K 363 2
                                    

Taeyong langsung melangkahkan kakinya keluar dari kantor saat mendapat telepon dari Sahabatnya.

Keponakannya, Jung Jaehyun, gejala yang dia alami kembali kambuh, belum diketahui apa penyakit yang dialaminya.

Ia mengendarai mobilnya cukup kencang, tanpa peduli dengan kendaraan lain yang memakinya.

Tak lama kemudian ia sampai di rumah sakit, ia langsung berjalan tergesa ke kamar yang diberitahu oleh Jaehyung tadi.

"Jaehyunn" Taeyong terus merafalkan doa untuk Jaehyun sepanjang jalan, ia sangat khawatir dengan keadaan keponakannya itu.

Setelah sampai di kamar Jaehyun, ia langsung masuk dan menduduki dirinya di samping Jaehyung.

"Bagaimana dengan Jaehyun?"

"Kau bicara saja dengan dokter, aku tidak bisa menjelaskannya."

Taeyong mendengus pelan, tetapi tetap melakukan apa yang disuruh Jaehyung, ia berjalan ke arah ruangan dokter khusus untuk Jaehyun, Qian Kun, teman SMA nya.

"Kun hyung" Taeyong menyapa Kun yang sedang mengecek beberapa nama pasien yang akan diperiksanya hari ini.

Kun mengalihkan pandangannya ke arah Taeyong lalu tersenyum kecil.

"Ada apa?"

"Bagaimana keadaan Jaehyun?"

Kun mendesah pelan, ia melepaskan kaca mata nya lalu duduk, diikuti oleh Taeyong.

"Keadaan Jaehyun semakin buruk, aku belum menemukan penyakit apa yang dialami oleh Jaehyun, tetapi gejala gejala yang dialami oleh Jaehyun terhubung dengan Jantung"

Taeyong memejamkan matanya lelah.

"Lalu bagaimana cara menyembuhkannya?"

"Ck, aku belum menemukan penyakitnya bodoh, bagaimana aku bisa tau cara menyembuhkannya" Kun mendelik.

"Minimal kau tau cara mencegah kambuh penyakit itu."

"Mungkin Jaehyun tidak boleh kelelahan, jangan sampai nafasnya tidak teratur, jangan biarkan dia kaget atau kegiatan lain yang bisa memacu kerja jantungnya."

Taeyong mengerutkan keningnya, apakah Jaehyun memang mendapat penyakit itu dari turunan orang tua nya atau dia memang mengalami penyakit itu sendiri?

"Apakah itu bisa berasal dari turunan?"

"Bisa, tetapi aku lihat orang tuanya baik baik saja, tidak ada yang mengalami penyakit serius, aku mempunyai mitos, tetapi aku tidak yakin."

"Mitos apa?"

"Tidak."

"Aku bertanya hyung, Mitos apa?"

Kun menghela nafas, sikap keras Taeyong muncul kembali, jika Taeyong sudah memaksa, Kun tidak bisa menolak.

"Aku mendengarkan penjelasan Jaehyung tadi, jika ada 2 anak kembar yang dilahirkan bersama, dan salah satu anak tersebut mempunyai fisik yang lemah, maka diantara mereka berdua harus ada salah satu pihak yang mati, atau mereka akan tertimpa sial, karena fisik yang lemah tersebut berasal dari kutukan Seseorang."

"Tertimpa sial?"

"Ya, jika mereka disatukan, pasti diantara mereka ada yang mati, maka dari itu Jaehyun dan kembarannya dipisahkan, dan ternyata kembarannya sudah meninggal bukan?"

"Iya, dia sudah meninggal."

"Tetapi aku mendapat sesuatu yang ganjal disini."

"Apa?"

"Jika memang penyakit Jaehyun berhubungan dengan mitos tadi, maka Jaehyun tidak akan sakit sakitan seperti ini, Jika memang kembarannya sudah mati, maka kembaran yang lain akan sehat, tetapi Jaehyun mengalami kejadian yang sebaliknya."

"Ck, mitos itu tidak benar berarti."

"Tidak juga, ada beberapa hal yang Jaehyun alami dari mitos tersebut, dan semoga saja Jaehyun hanya mengalami penyakit biasa, tidak ada hubungan dengan mitos atau kutukan."

"Ya, semoga."

Tak lama kemudian Taeyong pamit dan kembali ke ruangan Jaehyun, dia melihat Jaehyung yang sedang tertidur di sofa dekat ranjang rumah sakit Jaehyun.

Taeyong mendudukkan dirinya di samping Jaehyun, ia mengusap kepala Jaehyun pelan, lalu tersenyum kecil.

"Get well soon baby"

Taeyong merasakan ada gerakan kecil yang dilakukan Jaehyun, ia langsung memencet tombol yang berada di sisi ranjang Jaehyun, dan tak lama kemudian Kun datang.

Jaehyun membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya, mengerjapkan matanya beberapa kali.

"M-minum"

Taeyong langsung mengambil 1 gelas air yang berada di atas meja lalu membantu Jaehyun supaya duduk dan memberikan minum yang diinginkan Jaehyun.

"P-paman, Dada J-jaehyunie sesak." Rintih Jaehyun seraya memegang dada kirinya.

Kun membantu Jaehyun, menyuruh Jaehyun supaya menetralkan nafasnya, dll yang bisa mengurangi rasa sakitnya.

Setelah nafasnya kembali normal, Jaehyun menyenderkan badannya dibahu Taeyong, itu terasa menyakitkan, sangat sakit, sehingga Jaehyun tidak bisa menahannya.

Jaehyung yang telah bangun dari tidurnya sedari tadi menatap nanar keadaan anaknya yang semakin memparah.

Jaehyung menghampiri Jaehyun lalu memindahkan kepala Jaehyun yang asalnya dari bahu Taeyong menjadi menyender di dada bidangnya.

"A-ayah, J-jaehyunie sakit"

Rintihan Jaehyun terdengar menyakitkan di telinga semua orang yang ada disana, Jaehyun menggigit bibir bawahnya saking Sakitnya, dadanya terasa sesak, ia kesulitan bernafas.

Jaehyung mengelus rambut Jaehyun, mengucapkan beberapa kata penenang, ia yakin Jaehyun kuat, ia yakin Jaehyun bisa sembuh.

"H-hyunie pasti bisa sembuh, nanti kalau hyunie udah sembuh, kita jalan jalan lagi, iya?" Ucap Jaehyung.

Jaehyun mengeratkan pelukannya pada ayahnya, ia tidak bisa, ini terasa menyakitkan, sangat.

"A-ayah"

-tbc

Grande Fratello / jTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang