24

1.5K 190 8
                                    

Taeyong terbangun dengan keringat yang bercucuran , ia bermimpi bahwa Jaemin mengalami kecelakaan , maka dengan itu ia langsung beranjak dan membasuh mukanya dan menatap dirinya di depan cermin.

Perasannya mulai tidak enak , ia merasa bahwa mimpi itu sangat terasa nyata , ia dengan jelas melihat Jaemin tertabrak mobil dan keadaan tubuhnya yang - ah tidak perlu diceritakan , dan tanpa sadar air matanya keluar .

Dengan cepat ia menghapus air matanya lalu memejamkan matanya , berdoa semoga itu hanyalah mimpi biasanya , mungkin karena ia sedang sakit jadi mengalami mimpi yang sangat buruk .

Kepalanya tiba tiba terasa pusing dan pandangannya sedikit mengabur , ia menggeleng gelengkan kepalanya lalu menghela nafasnya pelan , ia harus memeriksa dirinya sendiri supaya keadaannya tidak semakin parah .

Taeyong pun memanggil Doyoung dan menyuruhnya untuk menemaninya ke rumah sakit , badannya sudah benar benar lemas kali ini , ia menyesal menyepelekan rasa sakitnya sejak tadi pagi.

"Sudah kubilang tadi Lee Taeyong , seharusnya kau istirahat dulu tadi , tidak usah memaksakan diri jika kau memang sakit bodoh." sepanjang jalan Doyoung mengomeli Taeyong karena sangat kesal , pekerjaannya menjadi tertunda.

Taeyong tidak menghiraukan omongan Doyoung , ia hanya menyender lemas sambil melihat ke arah luar , dan tanpa sengaja ia melihat sepintas anak kecil yang sedang bermain dengan anak kucing , Taeyong bisa menebak bahwa itu adalah Jaemin.

Maka dari itu , ia langsung menyuruh Doyoung untuk memberhentikan mobilnya , Doyoung dengan bingungnya langsung memarkirkan mobil , Taeyong pun langsung keluar mobil dengan tergesa . . tidak memperdulikan jika badannya sudah tidak ada tenaga.

Walaupun begitu , ia berada di sebrang Jaemin , maka ia perlu menyebrang untuk mendatanginya , tetapi Jaemin menyadari kehadiran Taeyong , ia pun membulatkan matanya dan tersenyum lebar .

Taeyong yang mengetahui Jaemin tersenyum kepadanya langsung melambaikan tangannya seraya tersenyum juga , ia sangat bahagia .

Jaemin terlalu antusias , ia langsung berlari tanpa memerdulikan bahwa mobil di sekitarnya melaju dengan kencang , dan Taeyong bisa melihat dengan jelas saat badan mungil Jaemin terlempar.

Warga sekitar yang sedari tadi fokus dengan kegiatan masing masing langsung mengalihkan pandangannya saat mendengar suara tabrakan tersebut , Doyoung yang mendengar kegaduhan diluar sedikit terkejut dan keluar untuk memastikan keadaan .

Doyoung bisa melihat Taeyong yang terpaku , pandangannya kosong , linglung , dan pandangannya lurus ke arah sebuah korban yang sedang dikelilingi oleh beberapa warga , Doyoung menghampiri Taeyong dan menepuk pundaknya , dan alangkah kagetnya saat Taeyong langsung ambruk.

>>>>><<<<<

Taeyong membuka matanya perlahan dan ia bisa menebak bahwa ia sedang berada di kamar rawat , ia pun memejamkan matanya sejenak untuk mengendalikan pikirannya , lalu ia teringat dengan kejadian yang ia alami sebelum tidak sadarkan diri,

Ia langsung menegakkan badannya dan membuat Doyoung melonjak kaget , ia terkejut ketika Taeyong tiba tiba seperti itu .

"Bagaimana keadaan Jaemin?!" Taeyong menatap khawatir kepada Doyoung.

"Jaemin ? anak yang kau bawa dari desa?" Taeyong menganggukan kepalanya.

Doyoung menaikkan bahunya , lah mana dia tahu.

Taeyong memijat kepalanya yang masih terasa sedikit pening.

"Korban kecelakaan tadi , itu Jaemin. Dimana dia sekarang?" 

"mmm setahuku dia di instalasi gawat darurat , tapi dia berada di rumah sakit ini juga." 

"Antarkan aku ke ruangannya."

Doyoung menghela nafas lalu menatap tajam sahabatnya itu.

"Kau masih sakit bodoh , kata dokter tadi kau harus beristirahat dulu untuk beberapa hari kedepan."

"Aku hanya ingin memastikan keadaannya , dia tanggung jawabku."

Setelah beberapa menit berdebat akhirnya Doyoung mengalah dan bertanya pada resepsionis dimana ruangan Jaemin dan mereka bergegas menuju ruangan tersebut dengan keadaan Taeyong yang duduk diatas kursi roda dan Doyoung yang mendorong.

Tepat saat mereka sampai , seorang dokter dan 2 perawat keluar dari ruangan tersebut , Taeyong pun segera menanyakan keadaan Jaemin.

"Pasien atas nama Na Jaemin , mengalami kerusakan pada area retina matanya sehingga menyebabkan ia tidak bisa melihat lagi , ditambah pasien tersebut mempunyai penyakit metabolik langka sehingga membuat keadaan tubuhnya sangat lemah , tetapi keadaanya tidak terlalu parah , kami hanya perlu diagnosa lain dan juga jika ia sadar ia harus mendapat keamanan khusus supaya tidak histeris karena ia tidak bisa melihat."

Taeyong merasakan hatinya berdenyut , rasanya sakit sekali mendengar pernyataan dokter seperti itu , ia berterima kasih lalu masuk ke dalam ruangan milik Jaemin , ia melihat Jaemin yang terbaring lemah dengan beberapa alat yang tidak diketahui itu apa, hatinya terasa sesak.

"nana, maaf.." lirihnya.


-tbc

Grande Fratello / jTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang