Mobil milik Jaehyung telah sampai di pekarangan rumah miliik Taeyong, ia sedikit khawatir dengan Jaehyun, ia takut jika Jaehyun kembali kambuh dan mengharuskan ia kembali ke rumah sakit.
Saat Jaehyung membuka pintu mobil, Jaehyun langsung melompat keluar dan lari meninggalkan ayahnya.
"Paman Taeyooongg-!" Teriak Jaehyun, lalu masuk ke dalam rumah Taeyong dengan langkah yang sedikit tergopoh.
Taeyong yang sedang duduk santai di depan televisi sedikit terkejut dengan teriakan Jaehyun, Taeyong mengarahkan pandangannya ke arah Jaehyun yang sedang berlari ke arahnya, Taeyong pun tersenyum kecil lalu merentangkan tangannya, Jaehyun dengan senang hati melompat kedalam pelukan pamannya tersebut.
"sudah sembuh,hum?" tanya Taeyong seraya mengelus kepala Jaehyun pelan.
Jaehyun mengangguk semangat seraya mengembangkan senyuman manisnya kepada Taeyong, Taeyong tersenyum, ia bangga dengan Jaehyun, anak sekecil itu bisa melawan penyakitnya yang mungkin adalah penyakit yang parah.
Jaehyung hanya diam melihat interaksi anaknya dengan sahabat dekatnya itu, ia tersenyum kecil saat melihat Jaehyun dengan antusias menceritakan pengalamannya di sekolah, perlu diketahui, ia sangat menyukai Jaehyun yang ceria seperti ini, bukan Jaehyun yang lemah dan terbaring lemas di rumah sakit.
Tanpa mereka ketahui, Jaemin melihat kejadian tersebut, hatinya terasa sakit saat melihat paman kesayangannya malah bermain dengan orang lain, sedangkan ia berharap Taeyong akan bermain dengannya, tanpa ada gangguan.
Jaemin memilih untuk pergi ke dapur, ia merasa lapar dan haus, mungkin akan ada beberapa makanan yang bisa ia makan.
Taeyong hanya tersenyum sesekali tertawa saat dengan antusiasnya Jaehyun menceritakan teman temannya di sekolah, anak itu tertawa lepas dan terlihat ceria serta bahagia, jika orang lain melihatnya, maka orang tersebut pasti akan berfikir jika Jaehyun adalah anak yang beruntung, padahal tanpa diketahui Jaehyun mempunyai kehidupan yang rumit.
Taeyong melihat ke arah Jaehyung yang sedang menutup matanya dan menyenderkan kepalanya di sofa, mungkin ia lelah karena menjaga Jaehyun 24 jam di rumah sakit, mungkin memberinya sedikit makanan dan minuman akan membuatnya lebih baik.
Taeyong berjalan ke arah dapur untuk mengambil makanan dan minuman, dan ia sedikit terhenyak saat melihat anak kecil yang tidak lain adalah Jaemin sedang berusaha meraih botol minum air putih yang disimpan di tempat yang lumayan tinggi.
"sedang apa?"
Jaemin yang sedang berusaha meraih botol sedikit kaget dengan suara intimidasi dari Taeyong, ia langsung menunduk dan diam, ia terlihat seperti seorang anak yang tertangkap mencuri makanan.
Taeyong terkekeh kecil saat melihat reaksi Jaemin, ia dengan sengaja membuat suara seperti itu untuk menjahili Jaemin, reaksi Jaemin terlihat menggemaskan di matanya. Taeyong berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Jaemin.
"kau mau apa hm?"
Jaemin mendongak
"a-aku haus, eum dan aku juga lapar paman."
Taeyong bahkan lupa jika ada Jaemin di rumah ini, ia terlalu fokus dengan Jaehyun sehingga ia lupa, dan ia teringat bahwa Jaemin belum makan sedikitpun setelah kejadian kecelakaan kemarin.
"oke, sebentar."
Taeyong berdiri, menuangkan air putih kedalam satu gelas, lalu memberikannya kepada Jaemin.
"minumlah dulu, aku akan menyiapkan makanan."
Jaemin mengangguk, meneguk satu gelas habis air yang diberikan Taeyong. ia benar benar haus. Setelah minum, Jaemin hanya berdiri dan diam di samping Taeyong yang tengah memasak, ia memperhatikan cara Taeyong memasak, dan Jaemin tersenyum saat aroma masakan Taeyong tercium oleh indra penciumannya.
Tak lama kemudian Taeyong selesai memasak, Taeyong menunduk untuk melihat Jaemin, ia kira Jaemin duduk di meja makan, ternyata sedari tadi Jaemin memperhatikan ia memasak, dan lihat wajah Jaemin, terlihat sumringah.
"duduklah di meja makan." titah Taeyong.
Jaemin mengangguk lalu berjalan ke arah meja makan lalu duduk, memperhatikan Taeyong yang sedang menyiapkan makanan ke dalam wadah, Jaemin tersenyum kecil, ternyata Taeyong masih memperhatikan dirinya, dan itu sudah cukup untuknya.
Taeyong membawa masakannya dan menghidangkannya di meja makan, Jaemin tersenyum.
"terima kasih, paman."
Taeyong mengangguk lalu menyiapkan beberapa makanan ringan untuk Jaehyun dan Jaehyung.
"Jaemin, kau makan sendiri ya." Ucap Taeyong lalu meninggalkan Jaemin sendiri di dapur, Jujur Jaemin sedikit kecewa, tetapi ia sudah tau diri, ia tidak mau merepotkan Taeyong karena Taeyong telah membantunya selama ini, dan ia tidak mau terlalu bergantung kepadanya.
Jaemin menghabiskan makanannya, lalu beranjak dari kursi dan mencuci bekas makanannya tersebut, karena Jaemin telah terbiasa untuk mencuci bekas makanan setelah ia makan, setelah selesai, Jaemin memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Di dalam kamar, Jaemin terdiam, ia merasa bosan karena tidak ada hal yang harus dikerjakan olehnya, Jaemin berjalan ke arah jendela, membuka jendela itu pelan, menampakkan taman belakang rumah Taeyong yang dihiasi kebun kebun.
Jaemin mengarahkan pandangannya saat mendengar suara riuh anak anak, ia melihat beberapa anak yang memakai seragam sedang tertawa ria dan saling bertukar gambar hasil karyanya, Jaemin tertunduk lesu...
"hiks... aku ingin sekolah."
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Grande Fratello / j
FanfictionJaemin hanya ingin sekolah , dan ingin merasakan hangatnya sebuah keluarga. wrk 2 , @hanifahkth_