23

1.6K 198 20
                                    

Jaehyung keluar kamar setelah menghabiskan waktunya untuk mandi , ia berniat untuk mengantarkan Jaemin pulang , maka ia turun ke bawah dan menemui Jaehyun yang sedang bermain dengan mainan mobil kesukaannya.

"Sayang , dimana Jaemin?" Jaehyun sedikit terkejut saat tiba tiba mendengar suara berat.

"Nana? dia sudah pulang." Jawab Jaehyun jujur.

"Pulang? apa ada orang yang menjemputnya?"

Jaehyun menggeleng lalu menjawab 

"Tidak , tadi ibu menyuruh Nana pulang sendiri. . upss ibu menyuruh aku untuk tidak memberitahukan ini kepada ayah." Jaehyun menutup mulutnya.

Rahang Jaehyung mengeras , ia mengedarkan pandangannya , mencari istrinya itu.

"Dimana ibumu?" 

"Di kebun belakang ayah."

Tanpa pikir panjang , Jaehyung melangkahkan kakinya ke arah kebun yang terletak di belakang rumah , dan ia menemukan istrinya sedang menyiram tanaman bunga mataharinya.

"Sayang, mengapa kau menyuruh Jaemin pulang sendiri?!" Jaehyung berusaha untuk menahan emosinya saat ini.

"Dia yang ingin pulang sendiri , bukan aku yang menyuruhnya." jawabnya enteng

"Jaemin anakmu juga jika kau lupa."

Nami tertawa meremehkan lalu menatap suaminya dengan tatapan meremehkan.

"Iya dia memang anakku , tetapi kau yang memutuskan untuk meninggalkan dia bukan? aku sudah menurutimu untuk meninggalkan dia , tetapi apa ? sekarang kau ingin merawatnya ? dimana pikiranmu Jung Jaehyung ?" 

Jaehyung terdiam.

"Apa kau menjilat ludahmu sendiri huh ? sekarang aku sudah tidak peduli dengannya , ia memiliki banyak kekurangan dan aku tidak ingin mengeluarkan uang banyak hanya untuk pengobatannya, jadi biarkan saja dia tinggal dengan Taeyong."

"Tetapi aku ingin merawatnya. Dia adalah darah dagingku dan sudah menjadi kewajibanku untuk melakukan itu , lagipula aku yang mencari uang , kau hanya bertugas untuk menghabiskan uangku saja." Jaehyung berlalu , berniat untuk mencari Jaemin karena ia tahu anak itu tidak bisa menghafal dengan cepat.

Jaemin memiliki kekurangan , ia kesulitan untuk menghafal , apalagi ia harus menghafal jalan , Jaehyung khawatir jika Jaemin diculik atau dijahati oleh orang diluar sana , apalagi anak itu mudah percaya dengan orang lain.

"Astaga Jung Jaemin , dimana kau." Jaehyung berlari mengelilingi sekitaran tempat tinggalnya , ia pikir bahwa Jaemin pasti masih ada di sekitaran rumahnya , mengingat kekurangan yang Jaemin punya.

Ponselnya berdering , menampilkan panggilan dari Taeyong. Jaehyung menelan ludahnya gugup , ia panik harus mengatakan apa kepada Taeyong , karena ia tahu bahwa Taeyong menelfonnya untuk menanyakan Jaemin.

"Ada apa?" Jaehyung berusaha supaya nada suaranya tidak terdengar bergetar karena panik.

"Bagaimana keadaan Jaemin ?" Tebakan Jaehyung benar.

"dia baik baik saja , sedang bermain dengan Jaehyun. Dia terlihat senang dan nyaman berada disini , biarkan ia menginap."

"Baiklah , besok akan aku jemput."

Tanpa menjawab , Jaehyung menutup panggilan secara sepihak lalu melanjutkan pencariannya karena jika ia tidak menemukan Jaemin , ia akan mati besok ditangan Taeyong. Tetapi nihil , pencariannya tidak menghasilkan apapun.

>>>>><<<<<<

Taeyong menghela nafasnya , pekerjaannya hari ini baru saja selesai . ia kira pekerjaannya tidak setumpuk ini , ia juga tidak terlalu khawatir kepada Jaemin karena Taeyong percaya Jaehyung akan menjaganya sampai ia pulang.

ia pun menelfon Jaehyung dan ternyata keadaan Jaemin baik baik saja dan anak itu senang karena bisa bermain dengan Jaehyun. Taeyong memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Ia berniat untuk menjemput Jaemin besok.

Tak lama kemudian Taeyong telah sampai di rumah , ia membersihkan badannya lalu bergegas untuk beristirahat karena hari ini badannya cukup letih , kepalanya pun sedikit pusing . Tanpa ia sadari , ia terlelap.

Pagi harinya , ia terbangun dengan keadaan yang sama , badannya terasa pegal pegal dan sulit bergerak , pandangannya sedikit kabur dan tidak lupa kepalanya terasa amat berat , badannya terasa kaku dan Taeyong tau bahwa ia sakit .

Ia teringat bahwa hari ini ia harus bekerja , ia juga harus menjemput Jaemin siang nanti . dengan memejamkan mata selama 15 menit , Taeyong menguatkan dirinya sendiri dan ia bersiap siap untuk pergi ke kantor.

Karena ia takut untuk mengendarai mobil sendiri , ia memutuskan untuk menelfon salah satu karyawan di kantornya , lebih tepatnya supir pribadinya yang selalu mengantarkan ia jika ada rapat diluar kantor.

Mobil kantor pun sudah terparkir di depan rumahnya , dengan sisa tenaga yang tersisa , Taeyong menghampiri supir kantornya tersebut dan langsung menyuruhnya untuk bergegas ke kantor .

Sepanjang jalan , Taeyong hanya menyandarkan tubuhnya ke jok dan sedikit merintih karena kepalanya terasa sangat sakit.

"Permisi pak , bapak baik baik saja?" Supirnya melihat Taeyong dengan pandangan khawatir , Taeyong terlihat sangat pucat , juga tidak biasanya ia menyuruh supir untuk menjemputnya ke rumah , itu bukan Taeyong sekali.

"Tidak apa apa , saya belum sarapan." Supirnya hanya mengangguk.

Setelah mereka sampai , Taeyong langsung pergi ke ruangannya sendiri dan di depan ruangannya ia bertemu dengan Doyoung , lelaki kelinci itu menatap heran Taeyong karena keadaannya cukup berantakan.

Doyoung mengerti , ia sudah berteman lama dengan Taeyong , ia langsung menyuruh Taeyong untuk tidur saja , untuk pekerjaannya akan Doyoung selesaikan.

>>>>>><<<<<<

Jaemin tersenyum lebar , ia mendapatkan kue manis dan cantik di tangannya . . ia mendapatkan itu dari ibunya Jeno , sangat baik !

Jaemin , Jeno dan ibunya memutuskan untuk berangkat ke sekolah , rumah Jeno ke sekolah cukup jauh maka dari itu mereka berangkat lebih awal dari yang lainnya

20 menit kemudian mereka sampai di parkiran sekolah , Ibunya Jeno menyuruh mereka untuk menunggu sebentar karena ia ingin membeli dulu sebuah roti dan susu untuk makanan istirahat mereka .

Saat sedang menunggu , Jaemin melihat seekor anak kucing yang sedang mengeong di tengah jalan , kucingnya sangat lucu dengan bulu lebat yang berwarna putih . Ia melihat kucing itu ketakutan , tanpa sadar ia berjalan ke tengah jalan. .

"NANAA AWASS"

dari sebelah kanan , sebuah mobil sedan berwarna hitam melaju kencang kearah Jaemin yang sedang menggendong anak kucing , supir mobil pun terkejut dan tidak ada kesempatan untuk menghentikan mobilnya , dan


BRAAAKK

Jaemin dan anak kucing itu terpental.


-tbc







Grande Fratello / jTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang