chapter 04 | she's really different

291 27 3
                                    

Kelak setiap kenangan hanya akan berakhir pada ingatan

~~silvia anna sera~~

Anna melepas dan melempar asal tas ranselnya ke atas kasur.Menghembuskan nafas pelan,sambil melepas penat.Dia membaringkan tubuhnya di tempat ternyaman di atas kasur.Pikirannya penuh,oleh nama yang baru menghinggapi isi pikirannya beberapa hari ini.
Alif Chalvin Baskoro.

Ketua OSIS yang memiliki tampang bak dewa yunani.Banyak cewek yang tergila gila kepada mostwantednya SMA Kebangsaan ini.Tapi sayang sifatnya yang kaku,dingin,itu yang membuat orang berpikir dua kali untuk mendekatinya.

Anna mendengus,kenapa bukan alif saja yang bertemu dengan dia duluan?mungkin anna akan menerima alif dengan lapang dada.Tapi takdir berkata lain,rafa dulu lah yang berhasil mengambil hatinya.

"Argh!!rafa lagi!!rafa lagi!!"Anna bersungut kesal,kenapa nama orang itu selalu saja ada di pikirannya?

karena merasa jenuh anna mengambil hp nya,dan dia baru ingat sandi hp nya belum dia ganti.2010,itu tanggal dan bulan lahir rafa.Cukup anna akan menghapus semua kenangan yang berkaitan dengan rafa.
Dengan segera dia mengganti dengan mode geser.

Dia mengecek instagram,tapi tidak ada yang bisa mengubah moodnya.Beralih ke whastapp,begitu banyak notifikasi yang masuk di grup kelasnya.

Anna tidak bersemangat untuk menscroll ke atas,palingan topik pembicaraan mereka itu itu saja setiap hari.Mengghibah guru siapa saja yang masuk hari ini,bukannya membuat mood nya baik ini sama saja membuat dosanya semakin bertambah.

Anna mendapat pesan dari nomor yang tidak tersimpan di kontaknya,

+62823XXXXXXXX

Svb kontak wa gue!

Begitulah kira kira pesan singkat yang tertera di nomor yang tidak di kenalnya ini.Singkat,dan tanda seru itu seakan yang punya nomor maksa banget untuk di save kontaknya.

Anna tidak niat untuk membalas chat itu,belum kenal aja udah ketara banget sifat maksanya.Pilihan terakhirnya,menarik selimut sampai kepala dan memasuki alam mimpi yang lebih baik dari dunia nyata.

Sinar matahari memaksa masuk menyelundup di balik tirai.Suara alarm yang terus berbunyi,memaksa pemiliknya untuk meninggalkan dunia mimpinya.Tampaknya alarm itu berhasil,lihatlah sambil mengucek mata cewek cantik itu menekan tombol alarm asal asalan.Dengan langkah gontai dia mengambil handuk membawa langkahnya menuju kamar mandi.

"Anak bunda udah bangun?"

Suara perempuan separuh abad ini yang selalu menyambut paginya,"udah bun,anna di kamar mandi."

"Kakak yang cepat mandinya ya,sarapan udah bunda siapin di bawah."

Kakak,begitulah maya bundanya anna memanggil dirinya.Padahal anna anak tunggal,dia tidak punya adik.tapi,keluarga besarnya memanggil dirinya kakak.Anna pun tidak tau apa alasannya,tapi dia senang aja di panggil seperti itu oleh keluarganya.

"Iya bun,sebentar lagi anna ke bawah."

Setelah percakapan yang berlansung setiap pagi itu,terdengar bunyi pintu yang di tutup.Anna yakin pasti bundanya sekarang sudah pergi,untuk tidak membuang waktu dia mempercepat mandinya.

Setelah selesai dengan semuanya,anna pergi ke bawah dengan tas ransel pinknya.Dia berlarian dan sudah biasa bundanya akan selalu mengingatkan.

"Kakak jangan lari lari,nanti jatuh."

Peringatan ini yang selalu di lontarkan bundanya,setiap kali dia berlarian dari lantai dua kamarnya menuju ruang makan.

"Bunda jangan marah marah ya,nanti cepat tua lho."

My KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang