Beberapa hari ini daniel menghilang dari kehidupan anna,entah hari keberapanya dia tidak masuk sekolah.
Mungkin dia sudah mendapatkan surat panggilan orangtua.Buktinya beberapa kali daniel mendapat telpon dari papanya.
Dia tidak peduli dan terus mengabaikan telpon itu.Bahkan dia mengganti nomorya,dan membuang nomornya yang lama.
Sempat orang suruhan papanya menghampiri daniel ke apartemen yang dia tempati sekarang.Daniel menolak keras untuk pulang dan sampai beradu pukulan dengan orang suruhan papanya.
Hatinya hancur dan sakit melihat anna kembali lagi bersama alif.Dia sudah tau kebenaran ini dari syila.Mereka berdua kembali lengket lagi seperti perangko.
Rencana yang sudah disusunnya dengan syila,yaitu membuat alif salah paham nyatanya itu gagal.Hubungan keduanya tidak tergoyahkan,ini alasan dirinya untuk menghilang beberapa hari dari anna.
Harinya hanya dihabiskan didalam club.Seperti saat ini dia hanya minum dan duduk sendirian.Entah gelas keberapa yang sudah dia habiskan,dia tidak peduli.Daniel hanya ingin melupakan anna dan meredakan nyeri dihatinya.
Ketenangannya terusik saat merasakan ada seseorang yang mengisi duduk di bangku sampingnya.
"Sendirian?"
Tanya orang tadi dan daniel hanya menoleh sekilas.Tatapannya kembali lagi ke gelas yang dia genggam.
"Mau berbagi?gue siap jadi pendengar yang baik."
Daniel yang semula memainkan gelas yang digenggamnya seketika terhenti,dia menatap heran tidak mengerti kemana arah pembicaraan orang tadi.
"Heii dengan lihat penampilan lo kek gini semua orang tau lo pasti punya masalah."
Orang tadi menelisir penampilan daniel dari atas ke bawah,rambut yang berantakan,wajah tampan terlihat prustasi.
"Pergi,gue gak kenal sama lo."
Daniel menolak mentah bantuan orang yang tidak dikenalnya ini.
"Aurelie."
Aurelie menjulurkan tangannya ke arah daniel,tapi hanya dibiarkan menggantung oleh cowok itu.
"Gue tau lo gak baik baik aja sekarang."
"Jangan sok tau."
"c'mon daniel lo gak sekuat itu buat mendam semuanya sendirian.Berbagi itu tidak seburuk yang lo bayangin,rasa sakit di sini bisa berkurang."
Aurelie menunjuk dadanya dia meyakinkan daniel agar bisa membagi masalahnya.Walaupun sebenarnya aurelie tau apa masalah cowok ini.
"Lo tau nama gue?"
Tanya daniel menatap curiga ke arah aurelie.
"Daniel neal,satu sekolahan tau siapa lo."
Jika iya mereka satu sekolah kenapa daniel tidak pernah mengetahui cewek ini,mungkin karena gue belum lama disana pikir daniel.
"Ini semua karna anna kan?"
Tebak aurelie dan sepertinya tebakan dia benar,lihat daniel tanpak marah dan hancur hanya karna nama itu.
"Udah gue bilang jangan sok tau sama kehidupan gue!!"
Bentak daniel nyalang dan lantang,jelas di matanya sekarang diluputi amarah dan cinta.Keduanya menyatu dalam diri daniel,dia tidak bisa menghentikan keduanya untuk saat ini.
"Gue bukan sok tau gue emang tau semuanya."
Bukannya takut akan bentakan dan amarah seorang daniel aurelie malah semakin tertantang.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos
Teen FictionAbyan rafa al-fathir Cowok berkumis tipis,dengan mata elangnya.Sifatnya yang dingin dan tidak pernah tersenyum.Mampu membuat seorang Silvia Anna Sera luluh dan terus terikat dalam pusaran pesonanya yang mematikan. Saat dimana hatinya disakiti oleh r...