♥"Cinta itu indah sebagai fiksi,pahit sebagai kenyataan"♥
-silvia anna sera-
Sekuat apapun kita menjaga,yang pergi tetaplah pergi.Sekuat apapun kita menolak,yang datang tetaplah datang.Begitulah sekiranya yang dirasakan anna sekarang.Dia menolak rafa untuk pergi dari hidupnya,tapi semesta malah mengirim seorang alif untuk mengisi kerumpangan hatinya.Anna tidak ingin berharap lebih kepada yang namanya cinta.karena cinta tak pernah kemarau,harus ada tissue yang selalu mendampinginya.
Untuk beberapa hari ini,alif agaknya berhasil memulihkan hati yang telah rapuh itu.Dia berhasil menyiram,dan menumbuhkan bunga itu untuk siap bersemi kembali.
Tapi dimana bunga itu akan bersemi,lansung disirami racun oleh orang yang sama sehingga membuatnya layu lagi.
Dipojok sana,didekat ruang osis.Berdiri dua orang yang saling menatap,berpegangan tangan.seakan takut kehilangan satu sama lain.
Kecewa
Satu kata itu yang terlintas dibenaknya,gambaran happy ending yang dibayangkannya bersama sosok didepan sana.Seketika direnggrut paksa,dan tidak diizinkan berkembang lagi.
Anna ingin dibunuh saja sekarang,daripada harus melihat adegan yang sungguh sulit untuk diterimanya.marah?apakah berhak dirinya untuk marah.Dia bukan siapa siapa alif,dirinya sendirilah yang harus disalahkan disini.Kenapa harus membawa perasaan,kenapa dia harus secepat ini merasakan rasa itu?
Kakinya sendiri terasa tidak berpijak lagi,dia harus berpegangan pada dinding untuk menopang tubuhnya.Dia ingin pergi dari sini,tapi entah kenapa kakinya sulit untuk digerakkan.
"Anna ngapain lo disini?"
Pertanyaan itu membawa dirinya kembali ke kenyataan,ya benar kenapa dia harus kesini?seandainya dia tidak pergi ke lorong ini.Mungkin,kegembiraannya beberapa hari ini pasti akan berlanjut.Tapi apa sekarang,orang yang diharapkannya malah bermesraan didepan sana dengan cewek lain.
Anna mengembalikan kesadarannya,mendongak.Melihat siapa gerangan yang berdiri disampingnya.Anna tidak tau namanya,tapi dia pernah kenal dengan orang ini.
"Eum,gu-gue mau ke--wc ya wc!"Tukas anna dengan alibi yang mengerutkan dahi orang yang bertanya tadi.
"Wc?bukannya wc kearah sana ya?itu hanya ada ruangan osis,gak ada wc disana."
Alif yang berdiri dipojok sana,menyadari ada keributan.Membalikkan tubuhnya,mencari sumber keributan.Manik elang itu menangkap sosok cewek yang mengisi pikirannya beberapa hari ini.Sedang berbicara dengan elang,teman dan sekaligus anggotanya di osis.
"Ah ya gue salah jalan kak,gue pamit dulu ya mau ke wc."
Anna yang menyadari alif akan menghampirinya,dia lansung pamit untuk pergi.Menghindari alif,agar cowok itu tidak menanyakan,dan menangkap basah dirinya yang sedang menguping.Langkahnya kalah cepat oleh orang yang ingin dihindarinya.
"anna tunggu!"
Panggilan ini membuat dirinya terhenti seketika,apa yang harus dia katakan pada alif.Alibi tadi?bukannya selamat alif malah semakin curiga pada dirinya.
Anna tidak peduli lagi,dia terus melangkahkan kakinya.Dengan sedikit berlari,agar alif tidak terus mengejarnya.Semesta tampaknya tidak berpihak pada dirinya,lihat saja alif berhasil menghalangnya dengan menangkap tangannya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos
Teen FictionAbyan rafa al-fathir Cowok berkumis tipis,dengan mata elangnya.Sifatnya yang dingin dan tidak pernah tersenyum.Mampu membuat seorang Silvia Anna Sera luluh dan terus terikat dalam pusaran pesonanya yang mematikan. Saat dimana hatinya disakiti oleh r...