Hati gue memilih lo,tapi dilain sisi gue tidak bisa melepaskan dia.
-Abyan rafa al-fathir-
Penampakan bulan yang tampil cantik mengeluarkan pelitanya.Semilir angin malam yang menusuk tulang.Cowok itu tidak begitu menghiraukannya,membiarkan tubuhnya menentang angkasa malam.
Hari sudah larut tapi mata itu belum juga mau terpejam.Ingatannya kembali kejadian siang tadi.Entah kenapa senyum gadis itu belum mau lenyap dari pikirannya.
Rafa cowok bermata elang itu seakan larut dalam pikirannya.Dia bimbang sendiri dengan hatinya,hanya karena senyum itu.Hatinya menghangat,seolah bebannya terangkat.
Dia belum pernah merasakan bahagia yang seperti ini.Meskipun bersama pacarnya sendiri,syila.Dia merasakan perasaan yang berbeda,entah kenapa senyum itu menjadi candu bagi dirinya.
Entah kenapa rasa menyesalnya karena telah menyiakan gadis itu kian membesar.Lihat sekarang gadis itu sudah bahagia bersama alif,ini semua karena kebodohannya.Tapi dia juga tidak bisa melepaskan syila begitu saja.
Dia bimbang dengan hatinya sendiri,membiarkan anna masuk jauh kedalam hatinya?atau membiarkan syila yang mengambilnya.Dilain sisi dia ingin kedua gadis itu bersamanya.
Masih jelas dalam ingatannya saat anna dan alif berboncengan bersama.Senyum keduanya tidak pudar.Rasanya sakit saat melihat senyum itu bukan hanya untuk dirinya seorang.
"Lo gak berarti lagi dihidupnya fa,lo yang begok udah nyia nyiain cewek seperti dia."
Gumam nya dalam kesunyian malam,rafa mengambil hp nya.Disana dia dapat melihat poto anna yang secara diam diam dia ambil.
Gadis cantik itu tertawa lepas bersama syila kekasihnya saat ini.Apakah tidak begitu kejam dirinya membuat dua gadis itu terluka.Pertama anna,sekarang dia mau menyakiti syila.
Cowok itu beralih menuju tempat tidurnya,membiarkan jendela itu terbuka.Dia menghempaskan tubuhnya keatas kasur.Menatap langit langit kamar dengan tatapan kosong.
Dia kembali melihat poto gadis itu,merabanya pelan.Sungguh dia tidak mengerti dengan dirinya sendiri.Dia menginginkan dua gadis itu hanya untuk dirinya seorang.Egois,kata ini yang tepat menggambarkan dirinya.
***
Sinar matahari memaksa masuk melewati celah jendela.Alarm yang sengaja disetel tidak berhasil membangunkan pemiliknya.Biasanya pagi ini dia sudah rapi dengan seragam sekolahan.Tapi untuk kali ini,untuk bangun saja dia sungguh berat rasanya.
"Kakak ayok bangun!kenapa kamu belum siap siap?!"
Sampai wanita paruh baya itu membangunkannya.Gadis itu belum juga meninggalkan dunia mimpinya.
"Anna!!"
Suara bundanya kian mengeras,tidak biasanya anak semata wayangnya seperti ini.Dia mengecek suhu badan gadis itu,memastikan apakah anaknya ini terserang demam.
"Normal,tidak panas."
Gumamnya dengan helaan nafas lega.Dia khawatir anak gadisnya ini akan sakit,sebab tadi malam dia pulang dalam keadaan hujan hujanan.
"Anak bunda ayo bangun,ntar telat lho kesekolahnya."
Gadis itu mulai terusik dari tidurnya,menormalkan penglihatannya dengan cahaya pagi yang masuk lewat jendela.Setelah menemukan kesadarannya,wajah itu kian panik.
"Bunda!!kakak telat!!"
Teriaknya yang lansung membawa langkahnya kekamar mandi.Dia hanya menyikat gigi,dan mencuci wajahnya.Sungguh dia benar benar telat hari ini.Maya yang melihat kelakuan anaknya itu hanya geleng geleng kepala.Tidak biasanya gadis itu terlambat bangun seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos
Teen FictionAbyan rafa al-fathir Cowok berkumis tipis,dengan mata elangnya.Sifatnya yang dingin dan tidak pernah tersenyum.Mampu membuat seorang Silvia Anna Sera luluh dan terus terikat dalam pusaran pesonanya yang mematikan. Saat dimana hatinya disakiti oleh r...