"gimana hubungan lo sama syila?"
Tanya arka,mereka bertiga rafa,aidan,arka lagi ngumpul dirumah arka.Sudah rutinitas mereka bertiga menghabiskan malam minggu bersama sama.
Syila pun dapat mengerti jika ketiga sahabat itu butuh waktu bersama.Dia tidak menuntut rafa menghabiskan malam minggu bersamanya.Arka yang minta padanya,jadi dia nurut saja.
"baik."
Jawab cowok itu singkat sambil fokus pada permainan play stationnya.Arka tanpak kesal kenapa sikap dingin sahabatnya ini tidak pernah berubah.
Dia kadang berpikir kenapa adiknya syila bisa jatuh hati sama manusia es ini.Ngomong aja sangat irit,bagaimana bisa syila bertahan.
Cinta ya itu jawabannya,gadis itu sangat mencintai rafa.Cowok berkumi tipis,badan tegap,dan tentu wajah tampannya.Itu yang membuat syila klepek klepek sama rafa.
"besok kita barbeque an yuk,"
Aidan tanpak berpikir sudah lama juga mereka tidak barbequean.Rafa terlihat tak acuh,setiap apapun dia pasti setuju setuju aja.
"boleh juga,cuman bertiga aja nih?"
Aidan bertanya mengingat barbequean tidak asik jika hanya bertiga saja.
"ajak syila aja."
Rafa bersuara dan ikut mengusulkan,tidak ada salahnya mengajak gadis itu.
"ide bagus,kalo begitu gue ajak aja si shelin."
Shelin gebetannya aidan,sudah dua minggu mereka saling kenalan.Tapi aidan belum juga mengubah status mereka pacaran.
"sekalian lo nembak dia."Celetuk rafa yang masih pokus pada permainannya.
"bener tuh,lo kelamaan ngengantung anak orang."
Arka tertawa mengejek mereka selalu heran kenapa shelin dan aidan belum juga jadian.Padahal mereka sudah sama sama suka,
"apaan lo ah gaje amat."
Elak aidan yang terlihat tidak nyaman jika kedua sahabatnya ini terus membahas itu.
"kalo lo begini terus,si shelin keburu diambil cowok lain.tau rasa lo."
Arka mengingatkan aidan rafa tanpak tertawa.Cowok itu miris sekaligus geli melihat raut wajah aidan yang pengen ditabok.
"biasa aja tuh wajah."
Rafa menimpuk aidan dengan kulit kacang.Cowok itu meringis kesakitan,mereka tertawa puas.
"seneng kalian pada,ketawa aja terus ketawa."
Cowok itu merajuk membanting stik playstasion nya ke arah rafa.
"ai ai lo apain stik ps gue!"
Teriak arka yang meringis melihat barang kesayangannya dilempar begitu saja.
"untung gak rusak."dia bernafas lega,sedangkan rafa sejak tadi terkekeh geli melihat tingkah laku arka.
"lebay lo nyet."
Aidan melempar kulit kacang kearah arka,dia geli melihat arka segitunya dengan stik playstation itu.
"jomblo diem!"
"jomblo teriak jomblo."
Bukan aidan yang membalas tapi rafa.Cowok itu tertawa lepas,melihat tingkah kedua sahabatnya.Hanya dengan mereka berdua rafa bisa merasakan kebahagiaan.
***
Sesuai dengan rencana mereka kemaren,hari ini mereka memanggang barbeque di rumah rafa.Awal rencana memang dirumah arka tapi syila dia setuju ikut jika diadakan dirumah rafa.Mau tak mau mereka menurut saja,dan disinilah mereka di taman belakang rumah rafa.
"fa ambilin gue sosis yang disana!"
Arka berteriak layaknya kepala chef direstaurant,dia memerintahkan rafa dan aidan untuk ambil yang ini dan itu.
Diantara mereka bertiga arka lah yang paling jago memanggang barbeque.Rasanya sungguh enak,bisa ketagihan terus jika sedikit saja memakannya.
"cepat!"
Sekali lagi arka berteriak,suasana ditaman tiba tiba heboh dengan suara arka.Rafa tanpak mendengus kesal,dia terpaksa mengambil sosis yang terletak diatas meja.
"iyee iyee sabar napa."
Aidan tertawa sejak tadi melihat wajah kesal rafa.Cowok itu mendelik ke arah aidan,sahabat macam apa yang senang diatas penderitaan kawannya sendiri.
"ketawa aja terus ketawa."
Rafa duduk diatas meja,sambil memainkan pisau dapur.Cowok itu memerhatikan arka yang terlihat sibuk dengan barbeque nya.
"babang rafa ngambek."
Aidan sengaja menggoda rafa,melihat cowok itu kesal kesenangan tersendiri baginya.Arka juga ikut tertawa,rafa menunduk kesal sambil memainkan pisau.
"jangan sampe nih pisau melayang ke kepala lo."
Ancam rafa dengan pisau yang siap dia layangkan kearah aidan.Cowok itu berlari ke arah syila yang baru saja datang,mencari pelindungan.
"syil tolongin gue cowok lu ganas amat."
Rafa mendelik kesal kearah aidan,ngapain juga dia bawa bawa syila.
"sini lo!"
Mereka saling berkejar memutari tubuh syila,gadis itu pusing melihat tingkah keduanya.Dia juga ngeri melihat rafa yang memainkan pisau.
"udah woii udah!"
Lerai syila yang tidak tahan melihat tingkah keduanya layaknya anak kecil.Mereka lansung terdiam mendapat bentakan syila.Persis seperti anak kecil yang kena marah sama orangtuanya.
"fa kembali kesana!dan lo duduk disitu!"
Mereka berdua hanya nurut tanpa bantahan.Arka tidak berhenti ketawa,dia memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.
"marahin aja mereka syil!"
Teriak cowok itu yang ingin mengompori dan menambah panas suasana.Aidan melirik kearah rafa,wajah jail mereka keluar.mereka tanpak mengode satu sama lain.
Mereka mengambil tepung yang berada diatas meja.Rafa mengode aidan agar tidak terlalu berisik.mereka berjalan pelan kearah adik kakak yang sibuk memanggang barbeque.
Aidan menghitung"satu,dua,ti--"
Bugh
Tepung itu tepat mengenai mereka berdua.Rambut dan wajah mereka memutih.Gelak tawa terdengar dari rafa dan arka.Mereka bertos ria,setelah berhasil mengerjai adik kakak itu.
"rafa!!aidan!!"
Teriak syila dan arka yang siap mengejar kedua cowok itu.Tangan mereka sudah dipenuhi oleh tepung yang siap dilemparkan.
Acara barbeque tadi berubah jadi lempar tepung.Mereka saling berkejaran ditaman belakang rumah rafa.Heboh dan kacau,itu yang menggambarkan suasana saat ini.
"kalian ngapain?"
Pertanyaan dari gadis yang baru datang itu menghentikan keempatnya.Mereka tanpak kaget,terkhusus rafa dan syila.
Bukan yang bicara tadi,tapi gadis satu lagi yang berdiri dibelakang shelin.Ya yang datang tadi shelin,gebetannya aidan bersama sepupunya.
Bersambung
***
Hayoo siapa yang datang
Kenapa syila dan rafa kaget gitu?
Huhuhu penasaran kan?
Pantengin aja cerita ini:v
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya
Vote❤dan coment💬
Salam
Dini azimar🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos
Teen FictionAbyan rafa al-fathir Cowok berkumis tipis,dengan mata elangnya.Sifatnya yang dingin dan tidak pernah tersenyum.Mampu membuat seorang Silvia Anna Sera luluh dan terus terikat dalam pusaran pesonanya yang mematikan. Saat dimana hatinya disakiti oleh r...