"Kenapa sampai bertengkar?"
Tanya anna yang sibuk mengobati wajah alif yang terluka.Cowok itu meringis menahan sakit saat alkohol itu bersentuhan dengan lukanya.
"sakit ya kak?makanya jangan berantem lagi."
Gadis itu terus mengomeli alif,persis seperti seorang ibu yang memarahi anaknya karena bertengkar.
"ya maap."
Cowok itu minta maaf sungguh menggemaskan.Dia persis seperti anak kecil,gadis itu tidak tahan.Dia gemas melihat tingkah alif,dia cubit pipi alif.Membuat cowok itu kesakitan,bibirnya mengerucut kesal.
"sakit sayang."
Alif tidak keceplosan lagi,dia ingin memanggil anna dengan sebutan itu.Gadis itu berhenti mencubit pipi alif,tatapan keduanya bertemu.Mereka sama sama terdiam,saling menelusuri mata satu sama lain.
Melihat begitu besar cinta keduanya,anna memutuskan tatapan keduanya.Gadis itu tanpak salah tingkah,dia memegangi pipinya yang merona.
"bolehkan gue panggil lo sayang?"
Alif seperti minta izin,buat apa anna melarang.Dia bahkan senang dan mau meloncat loncat saat alif memanggilnya seperti itu.
Gadis itu hanya mengangguk mengizinkan alif memanggilnya sayang.Cowok itu gemas dengan tingkah gadisnya,
"lucunya kittens gue."
Giliran alif yang mencubit pipi anna.Gadis itu juga mengerucutkan bibir dia kesal dan senang.
"gue mau bawa lo ke suatu tempat."
"tapi lukanya--"
"udah gak papa kok,ayok."
Alif menggandeng tangan anna,mereka jalan beriringan keluar uks.Sekolah sudah sepi 15 menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi.Hanya anak osis dan yang ikut ekstra yang masih bertahan disekolah.
Sampainya di tempat parkiran mereka berdua berboncengan.Sambil menikmati kota sore yang agak macet.Karena sekarang jam pulang kerja,banyak kendaraan yang lalu lalang di jalanan.
Alif membawa gadisnya ke pasar malam,anna tanpak senang.Sudah lama dia tidak ke pasar malam,mungkin terakhir kali waktu dia sd.
"lo gak marah kan kalo gue ajak kesini?"
"gak lah kak justru gue seneng,gue juga udah lama gak kesini."
Sebentar lagi hari mulai gelap,pasar malam semakin ramai.Anna sudah minta izin ke bundanya jika dia telat pulang hari ini.
"kak alif naik yang itu yuk."Anna menarik tangan alif menuju wahana komedi putar.
"lo mau naik itu?"
Anna mengangguk mantap matanya bersinar ingin sekali naik wahana itu.Mereka membeli koin,setelah itu mereka menaiki wahana tersebut.
"kak alif lo mau tau,gue cinta sama lo!"
Anna berteriak setelah itu tertawa senang,alif yang melihat itu hanya geleng geleng kepala.
"I love you my ketos!"
Teriaknya lagi yang membuat alif tersenyum,gadis itu sungguh cantik malam ini.
"i love you too!!"
Mereka tertawa bersama,setelah puas bermain komedi putar.Mereka kembali menusuri wahana lainnya.
"lo mau permen kapas gak?"
Anna mengangguk sudah lama dia tidak makan arum manis.Alif pergi membeli permen kapas,sedangkan gadis itu berdiri melihat orang yang naik biang lala.Dia ingin naik wahana itu,tapi dia tidak berani karena takut ketinggian.
"nih buat lo."
Alif datang dengan dua tangan berisi permen kapas.Mereka duduk di bangku yang ada ditaman.
"kak lo suka lihat bintang gak?"
Tanya anna untuk memecahkan keheningan diantara mereka.Alif menatap keatas,langit cerah malam ini.Tanpak bintang yang bertaburan dilangit.
"setiap malam gue selalu lihat bintang,karena dengan melihat bintang gue bisa melihat kak ary diatas sana."
Ary kakak cowok anna yang sudah pergi meninggalkannya sejak dia berumur 5 tahun.Alif tau tentang kakak cowok gadis itu,bundanya anna yang menceritakan padanya.
"kak ary selalu ngajak gue lihat bintang,dia sangat suka melihat bintang--"
Gadis itu tanpak sedih mengingat kebersamaannya dengan kakak laki lakinya itu.Alif yang menyadari perubahan suasana gadis itu.Dia dengan ragu membawa gadis itu kepelukannya.
Satu kata yang menggambarkan hatinya,nyaman.Dia nyaman berada dipelukan cowok itu.Anna menahan diri agar tidak menangis,dia tidak mau kelihatan lemah didepan alif.
"ssttt....kak ary udah tenang disana,jangan sedih lagi kan ada gue sekarang."
Alif mencoba menghibur anna,dia tidak ingin gadis itu sedih lagi.Anna melepas pelukannya,dia tidak enak karena suasana disini sangat ramai.
Setelah cukup tenang mereka berdua memustuskan untuk pulang.Hari juga sudah cukup malam,alif tidak ingin terlalu larut membawa anak gadis orang.
***
Rafa duduk dibalkon kamarnya,cowok itu terlihat berantakan.Seragam sekolah masih melekat ditubuhnya,dia belum membersihkan diri sejak pulang sekolah tadi.
Dia menatap langit menikmati ribuan bintang diatas sana.Dia teringat jika anna sangat suka melihat bintang,syila yang memberitahu dirinya.
"an gue mau lo jadi milik gue--"Dia menggantungkan ucapannya tak bergairah lagi.
"gue tau lo masih ada rasa itu untuk gue..."
Cowok itu tanpak prustasi dia mengusap wajahnya kasar.Merenungi
Setiap jengkal kesalahannya pada gadis itu.Dia pernah membentak anna,menyakitinya,membuat gadis itu menangis."argh!"
Brakk
Cowok itu memukul dinding yang berada dibelakangnya,tangannya memar.Tapi sakit ini tidak bisa dibandingkan dengan sakit hatinya saat ini.
"heii dude,what are you doing?
Terdengar aidan yang mendekat kearahnya,cowok itu melihat sahabatnya ini tidak seperti biasanya.
Aidan tidak satu sekolah dengan rafa,dia lebih memilih sekolah negeri jalur prestasi.Memang aidan pintar seperti dirinya,mereka sudah dari smp berteman.
"lo kenapa heii."
Aidan berusaha untuk menenangkan cowok itu.Dia membawa rafa kedalam kamar,hari sudah larut malam.Udara diluar tidak baik untuk kesehatan,jika lama lama berada diluar.
"sekarang cerita sama gue."
Cowok itu hanya menunduk menatap tangannya yang sedikit memar kebiruan.
"iya gue cerita tapi besok,sekarang gue ngantuk."
Aidan memahaminya cowok itu hanya mengangguk.Dia keluar dari kamar rafa.dan pergi kerumahnya yang berada tepat didepan rumah rafa.
Bersambung
***
Pagi semuanya
Maap ya author baru bisa up pagi ini.Soalnya kemaren gak
keburu,banyak yang harus diselesaikan.Gak apa apa kan?hehe maap author ingkar janji.Yang penting cerita ini up yee kan?:)
Selamat membaca semuanya😍
Salam
Dini azimar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ketos
Fiksi RemajaAbyan rafa al-fathir Cowok berkumis tipis,dengan mata elangnya.Sifatnya yang dingin dan tidak pernah tersenyum.Mampu membuat seorang Silvia Anna Sera luluh dan terus terikat dalam pusaran pesonanya yang mematikan. Saat dimana hatinya disakiti oleh r...