Hari ini dimana putra yang terbaring lemas dirumah sakit dan ditemani nayya, arkan, bi yum, pak mamat, maput, dan paput.
"put, bangun pun aku kangen" ucap nayya membatin menahan tangisannya tetapi tidak bisa.
"udah nayya, kita tunggu putra sadar aja.. Jangan ditangisin mulu, kasian tuh arkan" ujar maput berjalan menuju nayya dan mengelus² punggung nayya dan menunjuk arkan yg sedang digendong bi yum. Nayya pun hanya mengangguk, tak lama kemudian jari² putra pun bergerak pelan demi pelan, nayya yang mengetahui itu pun. Langsung memeluk putra.
"putraa!! Bangun putraa.. Hiks.. Hiks.. Hiks.." tangisan nayya pecah.
"hm, nayya?" gumam putra pelan hampir tidak bersuara, dan membuka matanya perlahan.
"putra, ini aku nayya.. Sadar yah, aku nunggu kamu ko" ucap nayya mencengkram kedua bahu putra. Putra yang melihat nayya pun hanya tersenyum.
"aku gapapa ko nay" kekeh putra tersenyum.
"gapapa gimna, ini kamu dirumah sakit tau!" cemas nayya.
"hehe, yauda.. Mana arkan?" tanya putra kepada nayya.
"sini bi arkannya" ucap nayya menghampiri bi yum dan mengambil arkan dari tangan bi yum dan berjalan lagi menuju putra.
"hai arkan, dady gapapa ko.. Arkan gausa khawatir, besok juga dady udah bisa main bareng lagi sama arkan" ujar putra tersenyum dan mengusap² pipi arkan, arkan hanya melihat ke sekeliling.
"iya dady" jawab nayya berbicara seperti anak kecil.
"putra, jangan deket² sama arkan dulu ya" cegah maput berjalan kearah mereka bertiga.
"kenapa mah?" tanya putra bingung
"arkan masih bayi, dia gaboleh dekat² sama orang yang sedang sakit.. Kamu mau nanti sakit kamu tertular kepada arkan?" ungkap maput menjelaskan dan mengusap kepala nayya lembut.
"iya tuh put, jangan terlalu deket dulu.. Sini arkan biar sama opa dulu" timpal paput berjalan menghampiri nayya dan mengambil arkan dari tangan nayya.
"hm, yauda deh pah" jawab putra cemberut.
"yauda, arkan papah bawa keluar dulu ya.. Gabaik lama² disini" pamit paput berjalan menuju pintu. Nayput hanya mengangguk saja.
"mamah mau beli makanan buat bi yum sama pak mamat dulu ya, sama buat kalian" pamit maput yang tiba² pamit untuk membeli makanan.
"atuh nyonya, saya ikut atuh nya" timpal bi yum brjalan menghampiri maput dan mengikutinya, maput hanya mengangguk saja.
"waduh, saya teh disini.. Mening saya minum kopi dulu bentar ya pak" timpal pak mamat yang melihat semua pada pergi ia pun ikut pergi untuk membeli kopi, putra pun tertawa kecil melihat tingkah pak mamat.
"jadi kita beduaan doang disini?" tanya nayya memegang tangan putra.
"iyalah" jawab putra singkat.
"sini deh nay aku bisikin" ucap putra mendekatkan wajahnya ke telinga nayya.
Nayya yang merasa kepo akhirnya ia mendekatkan telinganya ke wajah putra tetapi putra malah memegang wajah nayya dan mencium kening nayya lama.
"i love you" ucap putra yang tiba² mencium kening nayya lama. Nayya pun hanya melototkan matanya karna kaget melihat putra mencium keningnya.
"i love you too" jawab nayya tersenyum lebar.
"pulang sekrang aja yuk" pinta putra tiba² yang membuat nayya kaget.
"apah? Pulang sekrang, tapikan kamu masih sa---" ucapan nayya terpotong saat jari telunjuk putra menempel dibibir nayya.
"kan aku udah bilang, aku gapapa.. Tuh liat, badan aku biasa aja kan" jawab putra menggerak²kan seluruh badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Putra Bakteri
Teen FictionKisah 2 remaja yg partner berantem menjadi partner of heart✨