Nayya POV
Gue, Shila, Putra, Salma dan Annisa udah lebih dulu di cafe OROFI didaerah bandung.
Lahh.. Emang gue sama keluarga gue tinggal dibandung. Haha:v
Disini, Gue dan Salma udah siap dengan rencana Arkan.
Tinggal tunggu Arkan aja..
***
Alya POV
Gue mendengus kesal, pasalnya..
Dari tadi, gue nunggu di halte udah hampur lumutan gue.Lama bangett yaallah:(
Gue nungguin Arkan buat jemput gue, kira kira gue nunggu dia udah dari jam 2 dan sekarang udah jam setengah 3 lewat.
Gue disitu udah nelpon Arkan berkali kali, namun.. Tidak di angkat sama Arkan.
"Ck, kemana sih ni anak." gue mulai memasang wajah kesal, "Awas aja, sampai gue tunggu 5 menit lagi gaada disini. Gue gamau ketemu tuh anak tengil lagi." gue disitu benar benar badmood banget, mana gue lagi pms.
Gue tunggu sampai 5 menit, gue udah pasrah.
Saat gue ingin berbalik badan, tepat didepan halte ada yang membunyikan klakson mobil kebanyakan 2 kali.
Gue gajadi balik badan dong dan gue menatap kaca mobil itu dengan serius, pasalnya gue gatau itu mobil siapa..
Yang gue tau, Arkan ga punya mobil seperti ini. Gue menyipitkan mata gue karna kepo.
Ga lama, kaca mobil tersebut dibuka oleh pengemudi.
Dannnn..
Lo semuaa tau disiapa didalam mobil itu..
Hmmmm...
Gue juga gatau sih:v
Hahaha, laki laki..
Yap, didalam mobil tersebut dikendarai oleh seorang laki laki.Ia berjaket hitam, menggunakan masker hitam dan kacamata hitam disertai dengan topi hitam.
Semua busananya terlihat hitam semua, gue menyeritkan dahi bingung.
Siapa lelaki ini??
"Saya Dave, apakah anda Nyonya Alya??" tanya lelaki tersebut dengan sedikit sopan, tetapi penglihatannya membuat sedikit menelen saliva gue.
'Maksudnya apaan nih, kok gue dipanggil Nyonya?! Dikata gue udah ibu ibu kali!!' gerutu gue didalam hati.
Gue sedikit melamun, sampai sampai lelaki tersebut melambaikan tangannya dengann mengisyaratkan kalau gue harus buyarkan lamunannya.
"E-Eh, iya. Lo siapa ya?" tanya gue, karna gue harus tau siapa nih laki dulu dong.
Dengan cepat, pintu belakang mobil lelaki tersebut kebuka. Gue kaget dong:v
Anjir nih laki tajir melintir lagi. Gue dalam hati.
"Masuk," suruhnya.
Gue menelan saliva gue, "Maksudnya gue disuruh masuk gitu?" tanya gue sekali lagi, karna gue gatau ini laki siapa.
Laki laki itu cuman mengangguk, gue langsung memasuki mobil itu dengan sedikit ragu.
"Lo janji ya, gabakal apa apain gue!" gue sedikit membentak si, ya biarin. Supaya gue ga diapa apain nih laki.
"Tenang Nyonya, saya tidak akan melukai anda." ucapnya.
Gue masuk kedalam mobil dan pintu mobil lelaki tersebut ke tutup dengan sendiri, gue langsung kaget dong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Putra Bakteri
Teen FictionKisah 2 remaja yg partner berantem menjadi partner of heart✨