Semua orang yang menjenguk nayya pun sudah pulang semua, kecuali putra, bi yum, pak mamat dan arkan. Memang arkan sedang berada dibawah.
"put,nay. Bi yum sama pak mamat beli mkanan dulu ya sebetar." ijin bi yum dan pak mamat meninggalkan ruangan VIP nayya.
Nayya dan putra mengangguk dan berkata "iya bi,pak. Hati hati" jawabnya dengn senyuman.
"assalammu'alaikum."
"wa'alaikum salam." jawab putra dan nayya berbarengan.
"mas, kamu lihat ada yang aneh ga sih dari arkan?" tanya nayya ragu.
"maksudnya aneh?" tanyanya balik.
"iya, aneh gtu sekarang. Sikapnya lebih keliatan dingin!"
"mana ku tau sayang, yauda gausa dipikirin. Kasian kan dedenya:v" ucap putra mengelus² perut nayya lembut.
"haha, iyaiyaa."
25 menit kemudian, nayya dan putra berbasa basi. Akhirnya datanglah arkan dengan muka lesuh.
"arkan? Kenapa kamu mukanya ditekuk begtu?" tanya putra yang melipat kedua tangannya didada dan menaiki satu alisnya.
Arkan hanya menggeleng dan menjawab "arkan gapapa ko dad, cuman capek aja dari tadi dibawah liat cewek cantik semua. Apalagi susternya." jawaban arkan yang bermaksud menggoda putra.
Karna ucapan arkan tadi, nayya pun melirik putra dengan tajam. Setajam silet!
"mm, apaansi sayang ko natapnya kaya gtu. Aku gabakal berpaling kok, tenang aja" putra membuat tenang nayya, agar tidak mengomel² padanya. Kalau sampai mengomel, rumah sakit tersebut bisa dilempar bom atom oleh nayya. Hahaha!!
"awas kamu mas, macem². Tak sentil ginjalmu!" nayya mendengus kesal dan masih mentap tajam putra.
"i..iyaa sayang." jawabnya gugup
"haha dady takut sama mami!! Mukanya asli kocak banget hahaa!!" ledek arkan dengan tertawa kekeh.
Nayya dan putra pun dengan bersamaan menghadap arkan dengan tatapan tajam.
"eh becanda ko mi, dad. Jangan gtu dong, bisa aja nih kalian ah! Haha" ucapnya ketakutan melihat kedua wajah orangtuanya dan berjalan mundur untuk ke sofa.
"awas mundur² jatuh kamu arkan!" ketus nayya melipat kedua tangannya didada.
"biarin aja sayang dia jatuh, biar kualat sama orang tuanya!" putra menarik nafas dengan kasar.
"ya kan becanda mi, dad." ucapnya yang sudah terduduk disofa.
"terserah deh." jawab nayya dengan pasrah.
"dari pada diem bae, gue mening gue telpon abip aja dah" ucap arkan membatin.
Arkan pun mengambil ponselnya yang berada disaku depan celananya. Dan langsung menelpon abip
Calling on
"hallo, kenapa bro?"
"gue gamasuk sekolah gegara mami masuk rumah sakit bip. Gue lupa izin."
"oh gtu, yauda. Gws buat mami lo. Btw mami lo sakit apaan?"
"itu mami gue hamil lagi, masa iya gue punya ad--"
"demih lo jadi abang?! HAHAHA"
"sialan bener lo bip! Yauda pulsek lo langsung ke rumah sakit mami gue aja bareng anak², bilangin ke semuanya."
"iya kan iya."
"yauda. Thanks bro!"
"ashiapp"Tutt..tutt..tutt
Calling off
"siapa itu kan?" tanya nayya yang sedari tadi mendengar percakapan arkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Putra Bakteri
Ficção AdolescenteKisah 2 remaja yg partner berantem menjadi partner of heart✨