pt.7

1.2K 89 2
                                    

Ding dong

Bel apartemen chanyeol berbunyi.

Kemudian pintu itu terbuka memunculkan seorang anak perempuan berparas cantik dengan kaus berwarna pink

Kemudian pintu itu terbuka memunculkan seorang anak perempuan berparas cantik dengan kaus berwarna pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kim elleana gross)

"Ann-" belum selesai rose menyapa anak itu langsung berteriak.

"Eomma ada pengemis" sembari berlari masuk kedalam dan meninggalkan rose diluar.

Rasanya ingin sekali rose membuat anak itu bisu karena sudah menyebutnya pengemis.

"Chan apa kau selalu membiarkan pengemis kesini?" Tanya ibu chanyeol yang sedang memasak.

"Hah? Pengemis? Bahkan selama aku tinggal disini belum pernah ada pengemis yang datang" ujar chanyeol sambil mengernyitkan keningnya.

"Kau yakin itu pengemis?" Tanya chanyeol pada ella

"Iya oppa aku yakin" ujar ella meyakinkan chanyeol.

"Aishhh periksa saja kalau kau tidak percaya" ujar ibu chanyeol yang masih sibuk memasak.

Kemudian chanyeol pun memeriksa keluar dengan ella yang mengikutinya di belakang sementara toben disibukkan dengan makanannya.

"O-chaeyoung" betapa terkejutnya chanyeol saat melihat rose datang karena yang dia ketahui rose adalah seorang yang tidak menyukainya.

"Ah.. ne annyeong" sapa rose sembari melambaikan tangannya.

"Ella... sekarang minta maaf pada chaeyoung unnie karena kau sudh menyebutnya sebagai pengemis" perintah chanyeol pada ella.

"Tidak mau.. memangnya dia pacarnya oppa?" Alih alih melakukan perintah chanyeol ella malah berlari masuk meninggalkan chanyeol dan rose.

"Maafkan adikku. Kajja masuk" ajak chanyeol sembari menarik tangan rose.

"Ah ne" kata rose sembari melepasa genggaman tangan chanyeol. Bukannya merasa jijik hanya saja rose mulai berhati-hati dengan seseorang yang sering memberikan foto dia chanyeol pada taeyoung.

"O-chan ini siapa?" Tanya ibu chanyeol yang sedang menata makanan di meja makan ketika melihat rose masuk.

"O-annyeong ahjumma saya park chaeyoung teman sekelas chanyeol" sapa rose sembari membungkuk hormat pada ibu chanyeol.

"O-chaeyoung annyeong mari makan" ajak ibu chanyeol.

"Ah ne"

Mereka kini berada di meja makan sembari memakan masakan ibu chanyeol yang rasanya sangat enak itu bahkan lebih enak dibandingkan dengan masakan ibu rose.

Rose yang duduk berhadapan dengan chanyeol itu pun semakin penasaran dengan apa yang terjadi dengan muka chanyeol yang bonyok pun akhirnya angkat bicara.

"Ngomong-ngomong ada apa dengan wajahmu?" Tanya rose membuat chanyeol tersedak dan tampak bingung harus menjawab apa.

"Itu semalam saat aku dan ella datang dia sudah terkapar di lantai dengan muka bonyok. Katanya sih dia tidur berjalan lalu terbentur tembok dan jatuh namun aku tidak mempercayainya" jelas ibu chanyeol pada rose.

Kemudian rose pun ber 'O' ria dengan tanggapan yang tidak percaya dengan alasan chanyeol.

Meja makan yang tadinya ramai kini sudah sepi. Ella sibuk bermain dengan toben sementara chanyeol berada di kamarnya memainkan beberapa alat musik sedangkan rose dan ibu chanyeol sibuk mencuci piring di dapur.

"Apakah kau pacarnya chanyeol?" Tanya ibu chanyeol yang sedang sibuk mencuci piringnya sedangkan rose sibuk melap piring sembari memindahkannya ke rak piring yang jaraknya sangat dekat.

"Ah tentu saja bukan kami hanya teman sekelas"

"Aisshh aku kecewa tapi semoga kalian berpacaran nantinya sebab aku menginginkan menantu yang cantik sepertimu" goda ibu chanyeol diselingi tawa. Sedangkan rose entah ada apa dengan dirinya ia malah mengukir senyum malu dan pipinya merah.

"Kuharap kau bisa berbahagia dengan chanyeol nantinya sebab ia tidak memiliki banyak teman selain sehun dan kurasa sejak aku menikah lagi dia merasa kesepian" ujar ibu chanyeol dengan nada khawatir.

"Ah ne ahjumma"

"Wuff..wuff" toben menggonggong pada rose ketika ia hendak meninggalkan dapur.

"Sepertinya dia menyukaimu unnie" ujar ella melihat toben yang berlari diselingi melompat mengitari rose.

"Annyeong tobennie" ujar rose gemas sembari menggaruk leher toben yang berada dipangkuannya itu.

"Unnie" sapa ella dengan muka terunduk.

"Wae?" Tanya rose yang tampak heran mengapa anak yang menyebutnya pengemis dengan lantam ini seketika menundukkan kepalanya seperti merasa menyesal?.

"Maaf... tadi aku menyebutmu pengemis" mendengar ucapan ella seketika rasa ingin membuat anak yang ada didepannya ini bisu lenyap.

"Nee lagipula kau masih kecil jadi aku merasa maklum" ujar rose sembari menegakkan kepala ella.

"Unnie" panggil ella.

"Mmm?" -rose.

"Kau cantik seperti malaikat" perkataan ella membuat pipi rose merah merona dan ia mengukir senyum yang indah dengan bibirnya itu.

"Gomawo kau juga cantik" goda rose membuat ella juga ikut tersenyum.

"Sepertinya sudah waktunya aku pulang" ujar rose sembari melihat kearah arlojinya menunjukkan bahwa ia sudah berada di apartemen chanyeol selama 1 jam lebih.

"Sampai jumpa" ujar rose pada ella dan ibunya kemudian melangkah keluar dari apartemen chanyeol.

/////
TBC


Hai readers ikutin terus ya cerita HURT dan vote juga jangan baca aja jangan lupa follow author juga ya.
😄😄😄😄


HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang