pt.18

928 78 2
                                    

Hai!hai! Sebelum baca di vote dulu ya chinggu! Bagi kalian yang baru kenal sama zi jangan lupa follow aku ya😉.

Happy reading chanrose shipper.




























Sudah 3 hari berlalu dan chanyeol selalu menghabiskan waktunya seharian di rumah sakit sialan itu. Ia tidak mengikuti ujian sekolah ntah apa yang dilakukan oleh ayahnya sampai-sampai pihak sekolah langsung meluluskannya tanpa ujian. Hari-harinya hanya ditemani oleh sehun dan ella yang setia menemaninya di rumah sakit. Sedangkan kedua orang tuanya kembali new york kemarin malam.

Ponsel chanyeol yang berdering menyadarkannya dari lamunannya yang tengah menatap kearah taman di rumah sakit itu.

"Yeobseo?"

"Oppa! Kau dimana? Besok kita akan ujian musik dan kau tidak pernah masuk seharipun selama ujian"

Terdengar suara seorang wanita diseberang sana yang chanyeol merasa familiar dengan suara tersebut. Kemudiam ia menjauhkan ponselnya dari telinganya dan melijat bahwa nama 'rose pasta' tertera disitu.

"Ah..aku sedang merasa ridak enak badan makanya aku tidak sekolah"

"Kau sakit? Apa aku perlu menjenguk ke apartemenmu? Kebetulan aku baru sampa di aprtemen"

Bingung sudah chanyeol. Ntah apa yang harus dijawabnya sekarang. Namun hal yang pertama terbesit dipikiran chanyeol adalah untuk merahasiakan semuanya dari wanita itu.

"Ah-tidak perlu aku- aku sedang bersama ella diluar. Iya aku bersama ella" ujar chanyeol dengan suara yang tampak gugup. Semoga saja wanita diseberang sana percaya dengan kebohongannya.

"Ah...begitu rupanya. Kalian dimana? Bisa aku menyusul? Aku sudah lama tidak bertemu dengan ella. Aku merindukannya"

"Dan merindukanmu" bisik gadis itu dalam hatinya. Tentu saja tidak mungkin ia mengatakannya secara langsung pada chanyeol. Bisa hancur imagenya jika ia mengatakannya.

"Tidak perlu! Aku- aku bersama aboejiku juga dia- dia sedikit sensitif" chanyeol berusaha agar rose tidak terus memaksa untuk menemuinya dengan mengatakan bahwa ayahnya itu sedikit sensitif. Nyatanya ayahnya itu sangat ramah pada semua orang.

"Ah..begitu? Baiklah tapi jangan lupa untuk datang besok. Kalau kau tidak datang maka aku tidak akan mendapat nilai" ujar gadis itu kemudian menutup panggilannya dan meloncat ke kasurnya lalu menggigit selimutnya agar teriakannya tidak terdengar oleh ibunya.

Setelah panggilan terputus chanyeol kini bisa bernafas lega. Setidaknya gadis itu tidak memaksa bertemu dengannya.

Kemudian chanyeol berjalan kearah cermin yang ada di kamar rawatnya. Ia melihat wajahnya yang memucat. Bibirnya yang sedikit keriput. Astaga!, apa yang harus dilakukannya dengan wajahnya itu. Besok ia harus ke sekolah dan wajahnya bak seorang monster selarang ini.

Pintu ruangan chanyeol terbuka menampakkan sehun yang muncul dari balik pintu dengan sebuah paper bag berwarna coklat dan ella yang ada di belakangnya.

"O- oppa? Kau sudah bangun? Ini makananmu" ella memberikan sebuah kotak makanan kepada chanyeol.

"Gomawo" chanyeol mengusap lembut pucuk kepala gadis kecil itu.

"Pergilah mandi badanmu bau amis" chanyeol mengapit ujung hidungnya dengan kedua jarinya menandakan bahwa ella memang benar- benar bau. Nyatanya gadis itu tidak bau sama sekali.

"Ya! Aku tidak bau! Daripada oppa, mukamu seperti seorang monster mengerikan" kemudian ella berlari kearah kamar mandi sebelum ia mendapat protes dari chanyeol.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang