pt.23

1K 80 10
                                    

"C-chanyeol?"

Sebelum lanjut baca jangan lupa di vote dan follow author buat notif cerita lainnya ya!😉

Happy reading!

Dengan langkah yang tergesa rose berlari menuju pintu ruangan tersebut. Ia mendorongnya dengan keras dan tertegun kala ia melihat chanyeol terbaring di ranjang rumah sakit tersebut. Tangannya yang diinfus,selang pernafasan dapat dipastikan chanyeol memang sakit. Sakit apa itu? Rose pun tidak tau menahu.

Ia melihat ke bagian pembatas ranjang yang ada di depan telapak kaki chanyeol yang tengah berbaring.

Kanker darah

Kala membaca itu rasanya kaki rose tidak mampu lagi menopang badannya. Hampir saja ia jatuh kalau sehun tidak menahan tubuhnya.

"Se- chaeyoung?!" Lisa yang baru saja datang dengan dua kantong plastik berisikan makanan dengan spontan menjatuhkan kantong plastik tersebut dan menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Matanya membulat sempurna melihat kehadiran rose disini. Bukan hanya lisa bahkan sehun yang lebih duluan melihat kehadiran rose pun masih sama terkejutnya.

Dengan perlahan rose menegakkan tubuhnya yang semula bersandar pada dada bidang sehun. Kini rose menatap lisa dan sehun dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun siapapun yang melihatnya sekarang pasti akan merasa seram.

"Wae?! Kenapa kalian tidak pernah memberitahuku?! Wae?! Wae,lisa-ya?!" Keduanya hanya diam membisu. Tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun. Rasanya lidah lisa keluh sekarang ini.

"Lisa-ya! Jawab aku!" Lisa diam. Ia sudah tidak tau lagi hal apa yang harus dilakukannya.

"Chaeyoung-ah" suara lemah itu membuyarkan ketiganya. Itu adalah suara bass lemah chanyeol.

Rose hanya melihat kearah chanyeol sekilas lalu beranjak pergi. Lebih tepatnya sekarang ia tengah berlari. Ia berlari menuju atap rumah sakit. Rasanya hatinya hancur melihat keadaan chanyeol. Dan hatinya juga hancur karena chanyeol tidak memberitahu apapun.

🥑🥑🥑

"Chanyeol-ah, ini-" sehun yang ingin membuka suara mengurungkan niatnya kala melihat chanyeol yang berusaha medudukkan dirinya di tepi ranjang. Sehun dengan sigap membantu chanyeol untuk bengkit dari tidurnya.

"Bihun-ya, jangan merasa bersalah. Ini sepenuhnya salahku. Sekarang aku bingung langkah apa yang selanjutnya harus kulakukan" chanyeol kini menundukkan kepalanya.

"Susul dia jika kau lelaki sejati" saut lisa yang berdiri di belakang sehun.

"Aku juga ingin melakukannya tapi kurasa ia sangat membenciku sekarang" lisa hanya membenarkan perkataan chanyeol tersebut dalam hati.

"Beri waktu baginya untuk sendiri dulu, baru setelahnya kau boleh menemui chaeyoung. Aku yakin dia sedang tidak ingin menemui siapapun saat ini." Chanyeol hanya mengangguk mendengar perkataan sehun tersebut.

🥑🥑🥑

Hari sudah semakin gelap. Chaeyoung masih saja terisak tangis dia atap rumah sakit. Ia menekuk kedua lututnya dan menundukkan kepalanya.

Ia merasa sesuatu yang dingin tengah memukul dahinya sekarang ini. Perlahan rose menegakkan kepalanya.

 Perlahan rose menegakkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang