Dengan segera chanyeol langsung menyalakan motor sport hitamnya dan menjemput ella dan chaeyong di lobby.
Kenapa terburu-buru? Karena ibu chanyeol tiba-tiba mengabari ella dan mengatakan bahwa ia salah mengambil jadwal penerbangan yang harusnya esok hari jadi hari ini.
"Ya! Kenapa kau menggunakan motor ini tidak akan muat?" Rose melihat ke koper ella yang berada di sebelahnya tentu saja tidak akan muat jika menggunakan motor.
"Tinggalkan saja akan kukirimkan besok kalau naik mobil ella bisa terlambat"
"Cepat naik" kini ella dan rose sudah ada tepat di belakang chanyeol.
Mereka menyusuri jalan dengan sangat terburu-buru bahkan itu membuat rose harus menggenggam kuat kemeja yang digunakan chanyeol hingga kusut saat ia melepaskannya.
Sungguh lega sekali mereka bisa sampai tepat waktu bahkan tinggal 10 menit lagi pesawat akan boarding tanpa menunggu lama chanyeol langsung menyerahkan ella pada ibunya.
"Gomawo chaeyoung unnie" ella tersenyum manis pada rose begitupun dengan ibunya.
"Ya! Bocah kim!" Bentak chanyeol merasa tidak suka pasalnya dialah yang mengantar ella namun rose yang menuai terima kasih.
"Ne pemuda park" ella kini tersenyum dengan senyuman paksaannya yang lebih terkesan jahil membuat rose menahan tawanya melihat dua kakak adik berbeda marga itu bertengkar.
"Aku yang mengantarmu tapi kau tidak berterimakasih padaku dasar bocah tidak tau terima kasih" chanyeol kemudian berdecih dan mengalihkan pandangannya dari ella membuat rose mulai tertawa kecil sungguh lucu melihat dua sejoli ini bertengkar.
"Ne.. kau sydah bekerja keras terima kasih chanyeol kesayangan eomma" nyonya kim tersenyum ramah kepada chanyeol membuat ella berdecih dan memandang chanyeol sinis begitupun dengan chanyeol.
"Mom, apa kau tidak menyayangiku juga?" Ella kemudian memandang ibunya untuk menagih jawaban.
"Tentu saja tidak kau sungguh merepotkan" chanyeol dengan asal berceloteh dengan seenaknya membuat adiknya kembali melototkan matanya pada oppanya itu begitu pula sebaliknya.
Nyonya kim hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu yang tak hentinya mengejek satu sama lain begitu pula dengan rose yang susah payah menahan tawanya dengan tangannya.
"Ani.. mom juga menyayangimu.."
"Kajja kita segera pergi" nyonya kim kemudian mendaratkan bibirnya di pipi chanyeol dan tersenyum ramah pada rose kemudian berlalu kearah ruang tunggu.
"See you again mr. Park" ella kemudian menginjak kaki chanyeol dan berlari kearah ibunya sebelum mendapat amukan dari kakak tirinya itu.
"Aish.. anak itu" gumam chanyeol membuat rose kembali tersenyum menahan tawa melihat tingkah kedua sejoli itu.
🥑🥑🥑
Taeyong sudah siap dengan kopernya dan kopi dimejanya. Ia sekarang berada di kafetaria tepat didepan pintu ruang tunggu sedang menyesap kopinya dengan menahan amarah yang sedari tadi siap memuncak karena melihat pacarnya dengan lelaki lain bahkan dengan ibu lelaki tersebut pula.
Amarahnya kini sudah memuncak bahkan tidak bisa ditahannya lagi. Taeyong beranjak dari kursinya dengan langkah penuh amarah menghampiri rose yang berada di depan kafetaria dan menahan tangannya yang hendak pergi.
"T-taeyong?" Rose mengerutkan keningnya mendapati taeyong berada di depannya pasalnya ia kira taeyong sudah berangkat namun salah.
"Dasar jalang!" Taeyong mendaratkan tangannya dengan kasar menampar pipi rose.
"Ya! Jangan sakiti perempuan jika kau masih merasa punya harga diri brengsek!" Kemudian chanyeol meninju taeyong menumbulkan darah dia sudut bibirnya.
"Hei! Kalian!" Seorang satpam segera mungkin melerai mereka.
🥑🥑🥑
Sorry ya guys bakalan jarang update karena lagi ujian semester you know lah student problem.
Hehe😁
Jangan lupa vote ya.