pt.12

1.2K 91 6
                                    

Sebelum membaca budayakan vote ya gezz😉

Selamat membaca para chanrosé shipper sekalian😘






"Sialan!" Sedari tadi rose selalu saja mengumpat pasalnya ia terlambat bangun sekarang tak satupun bus yang kunjung datang.

"Aishhh kemana bus sialan ini!" Rose terus saja mencoba menghubungi lisa agar menjemputnya namun nihil saja panggilannya tak kunjung diangkat.rose membanting kasar handphonenya ke kursi kosong sebelahnya.

"Akhirnya..." bus yang ditunggunya pun datang sampai ia melupakan handphonenya yang ditinggalkannya di bangku sebelah tadi.

Tak butuh waktu yang lama ia sudah sampai di halte terdekat menuju sekolah. Dan sial saja saat ia datang gerbang sudah tertutup dengan pak song yang sudah menunggu murid terlambat di depan gerbang.

"Ah... akhirnya aku menghukummu juga" pak song kemudian menandakan 'kemari' dengan isyarat jari telunjuk yang digunakannya.

"Hehe...selamat pagi pak" rose tersenyum dengan manis dengan deretan giginya pada pak song dengan harap-harap ia akan diberi izin masuk.

"Pagi....jadi kenapa kau ini terlambat hah?"

"Ah..anu pak...jadi begini tadi itu jalannya macet pak hehe... iya macet jadi telat deh pak" rose masih dengan menampakkan deretan giginya pada pak song.

"Memangnya rumah kamu dimana?"

"Di apartemen sekitar hongdae pak..hehe"

"Hongdae?!"

"Iya pak"

"Ah... kebetulan... Park Chanyeol!" Teriak pak song yang kebetulan melihat chanyeol lewat.

'Mampus' hanya itulah yang muncul di benak rose melihat chanyeol berjalan kearahnya.

"Kenapa pak?"

"Kamu tinggal di apartemen sekitar hongdae kan?" Tanya pak song.

"Iya pak"

"Chaeyoung-ssi kamu lihat kan chanyeol ini sudah sampai di sekolah terlebih dahulu dari kamu padahal kalian ada di daerah yang sama" pak song mulai berceloteh layaknya gutu yang menasehati siswa yang terlambat pada umumnya.

"Hukuman kamu..." pak song menjeda kalimatnya membuat rose menatapnya lekat.

"Bantu chanyeol membereskan perpustakaan"

🥑🥑🥑

"Jangan terlalu canggung" sedari tadi rose bahkan tidak berani melihat kearah chanyeol karena kejadian semalam.

"Yang semalam jangan terlalu dipikirkan.. bersikap lah seperti biasa akau lebih suka yang itu" kemudian chanyeol kembali menyusun buku sesuai tahun terbitnya.

"Memangnya aku yang seperti biasa itu seperti apa?" Kini rose memfokuskan pandangannya pada chanyeol begitu pula sebaliknya.

"Gadis bar-bar"

"Ya! Park chanyeol-ssi!" Kemudian rose memukul lengan chanyeol membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Apa kau bilang? Chanyeol-ssi?" Tanya chanyeol pada gadis barbar itu.

"Iya..memangnya kenapa?"

"Aku lebih tua 7 bulan darimu panggillah aku oppa"

"Shiro....aku tidak mau" kemudian rose menyilangkan tangannya di dada dan membuang pandangannya dari chanyeol.

"Terserahmu saja"

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang