pt.17

964 76 2
                                    

Double update nih buat lu pada. Jangan lupa di vote dulu ya sebelum lanjut baca. Jangan lupa di share dan baca ceritaku yang lain ya.

Happy reading chinggu!😉

















Tirai yang menutupi ruangan berbau obat itu terbuka menampilkan pagi yang cerah serta matahari yang bersinar terang. Hal itu membuat cahaya bebas masuk kedalam ruangan bernuansa biru dan putih itu. Perlahan mata chanyeol terbuka. Ketika ia membuka matanya. Aura yang pernah dirasakannya beberapa tahun lalu kembali terasa. Aura sepi dan kedap suara dengan bau obat yang menyengat. Aura ini sudah pernah dirasakannya sebelumnya.

"Oppa!" Pekik bocah itu ketika melihat saudara laki-laki tirinya itu membuka matanya.

"Aku mengkhawatirkanmu oppa" bocah itu melingkarkan tangan mungilnya pada leher chanyeol.

"Aku tidak apa-apa" chanyeol kemudian mengelus lembut rambut adik tirinya yang lembut dan harum itu.

"Apa kau merasakan sakit oppa?" Ella kemudian melepas pelukannya dan memperhatikan sekujur tubuh oppanya itu.

"Ani" chanyeol menggeleng. "Aku baik-baik saja jangan cemas" ujar chanyeol berusaha menenangkan adik tirinya itu dengan mengulas senyumnya.

"Ella keluar sebentar ya, sama sehun oppa eomma mau bicara sama chan oppa" kemudian gadis kecil itu menuruti ibunya dan berjalan keluar dari ruang rawat chanyeol bersama sehun yang sudah menunggunya di ambang pintu.

"Ella tunggu disini sebentar ya? Oppa mau beli es krim. Ella mau kan?" Tentu saja gadis kecil itu mengangguk mantap. Kemudian sehun melenggang pergi.

"Kenapa kau membawaku kesini eomma...aku tidak mau dirawat" lagi-lagi chanyeol melangkan protesnya karena ibunya membawanya ke rumah sakit sialan ini.

"Chan.... kumohon lakukan untuk kami" bujuk wanita paruh baya itu. Tangannya terulur untuk mengelus rambut putranya itu kemudian mengecup lembut keningnya.

"Kami menyangimu chan. Kami tak ingin kehilanganmu. Maka sembuhlah untuk kami" kalau begini caranya runtuh sudah pertahanan chanyeol. Mungkin ia memang harus melakukannya sekali lagi. Untuk keluarganya dan chaeyoung.

"Tapi eomma kanker ini sudah menjalar ditubuhku. Sangat kecil kemungkinan bagiku untuk kembali pulih"

"Chan....tolong lakukanlah. Jangan kecewakan kami. Aku yakin kau bisa chan" kemudian chanyeol mengangguk lemah. Anggukan itu membuat ibunya tersenyum bahagia.

"Baiklah kita lakukan besok" mendengar itu sontak chanyeol membelalakkan matanya. Besok?. Bukankah ia akan segera melaksanakan ujian semester?.

"Mwo?! Eomma, aku ada ujian minggu ini"

"Tidak perlu. Ayahmu akan mengurus segala urusan dengan sekolah" kemudian chanyeol kembali mengangguk lemah dan mengistirahatkan tubuhnya. Pikirannya hanya tertuju pada rose. Ntahlah. Setiap ia menutup matanya bayangan rose selalu menghampirinya.

Mereka terus saja berbincang tanpa sadar bahwa telinga mungil gadis kecil bernama ella itu setia mendengar mereka dari sela pintu yang terbuka.

"Ella, ini es krimmu" sehun memberikan sebungkus es krim rasa coklat pada gadis kecil itu.

"Oppa, aku mau berjalan-jalan ke taman" kemudian sehun mengangguk dan berjalan beriringan dengan ella di taman rumah sakit.

🥑🥑🥑

Gadis kecil itu tengah duduk di kursi taman beserta sehun dengan kaki yang menggantung sembari menendang-nendang udara.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang