pt.25

990 53 5
                                    

Unknown number
Tampaknya kau sangat bahagia chan..
Tapi bisa kupastikan kau tak akan bisa tersenyum lagi setelah ini.

Kau siapa?!

Tak bisa kupercaya....
Kau sungguh tak mengenaliku?
Ckckck...

Yak! Berhenti mengusikku bodoh!

Wow.... jangan terlalu galak tuan
Aku tidak akan mengusikmu lagi.
Tapi dengan satu syarat.

Apa?

Temui aku di pinggir sungai han
Pukul 8 malam.
Kutunggu kedatanganmu...
Kkkkkk~

"Sialan! Sebenarnya apa mau si bodoh itu!" Chanyeol menggenggam erat ponselnya hingga ujung-ujung jarinya pun memutih.

Ia terus memikirkan, haruskah ia datang ke sungai han nanti? Atau sebaiknya ia mengabaikannya saja?. Jujur ia selalu merasa risih dengan pesan teks yang tidak jelas pengirimnya itu. Dan ntah kenapa chanyeol merasa bahwa ancaman dari si pengirim tidak main-main.

Mungkin jalan satu satunya adalah-

"Chan?" Chanyeol tersentak dan langsung membalikkan hadapannya kearah rose yang tengah berdiri di depan pintu toilet.

"Kenap- yak! Kenapa tidak memakai baju?!" Pekiknya kala melihat rose masih dalam balutan bathrobenya. Hal itu membuatnya reflek menutup kedua matanya dengan telapak tangannya. Lihatlah, siapa yang bertingkah seperti wanita sekarang?.

Rose hanya tertawa kecil melihat tingkah chanyeol yang seperti 'wanita' menurutnya.

"Tolong ambilkan paper bag itu" rose menunjuk salah satu dari tiga paper bag yang ada di meja dekat chanyeol.

"Ini?" Tanya chanyeol sembari menutup matanya dan meraba kearah meja dengan tangan satunya.

"Bukan" jawab rose disertai gelengan. "Sedikit kesamping" tangan chanyeol mengikuti arahan rose. "Kedepan sedikit" bahkan tanpa chanyeol sadari rose tengah berjalan kearahnya dan berdiri tepat di dekatnya.

"Berhenti. Yang itu" kemudian chanyeol mengambilnya dan hendak memberikannya pada rose.

"Stop. Jangan bergerak" chanyeol sontak berhenti mengikuti perintah rose layaknya 'anjing peliharaan'.

Cup

Satu kecupan singkat oleh bibir rose pada pipi chanyeol sontak membuat sang empunya tersipu malu. Dengan sigap, rose mengambil paper bag yang ada di tangan chanyeol dan berlari kembali ke kamar mandi.

Chanyeol kemudian memegang kedua pipinya yang memanas. Senyumnya terus saja merekah lebar. Memang hal yang sederhana namun mampu membuatnya tersipu malu.

Biarlah untuk hari ini chanyeol dianggap seperti 'wanita' tetapi ia tak pernah berbohong tentang mencintai rose sepenuh hatinya.

🥑🥑🥑

Langit kini berwarna gelap menandakan malam tiba. Chanyeol tengah berbaring di ranjangnya dengan rose yang duduk disampingnya sembari menggenggam tangannya.

Gadis itu sudah tertidur beberapa jam yang lalu. Mungkin ia terlalu lelah hari ini, pikir chanyeol. Chanyeol menatap kearah jam dinding yang berada di depannya. Jarum waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang