pt.4

1.6K 105 1
                                    

'Chanyeol?' Batin rose setelah melihat chanyeol keluar dari rumah sakit kini ia membelakangi rose namun chanyeol tidak menyadari kehadiran rose.

'Bodo amat ngapain juga kutegur' batin rose sambil berjalan mengabaikan chanyeol.

Namun langkahnya terhenti setelah menabrak dada kekar tentu saja seorang lelaki.

"Akh... mianhae" rose tidak menghiraukan pria yang ditabraknya itu dan hanya berjalan

"YA! Kau sudah menabrakku malah meninggalkanku" lelaki itu merasa tidak suka dengan sikap rose.

"Aku sudah minta maaf padamu bukan?"

"Tidak bisakah kau melihat makananku terjatuh semua karenamu?" Rose kini melihat kearah makanan pria itu yang jatuh akibat ulahnya.

"Tapi aku kan tidak sengaja"

"Pokoknya kau harus ganti rugi" tuntut pria itu pada rose.

"Ini! Jangan ganggu dia lagi" suara seorang pria muncul dari depan rose dan memberikan uang kepada pria yang ditabrak rose itu. Ya, itu adalah chanyeol.

"Wah... chan kau sudah menjadi pahlawan yah bukannya kau seorang pembunuh?" Ujar lelaki itu pada chanyeol dengan tatapan sinis dan dibalas dengan sinis juga oleh chanyeol.

"YA! Kim taehyung jaga mulutmu!".

"Sudah ayo pergi!" Chanyeol yang tidak ingin terjadi kegaduhan pun akhirnya mengajak rose pergi dengannya.

"YA! Wanita penabrak ingat kau masih berhutang pada ku!" Teriak taehyung melihat chanyeol dan rose yang sudah mulai berjalan menjauhinya.

Chanyeol terus memegang tangan rose sambil berjalan tah kemana tanpa tujuan ketika sadar tangannya dipegang chanyeol rose pun melepas tangannya. "Maaf aku lancang"-CY

"Dimana rumahmu? biar kuantar" rose kini menunjuk sebuah apartemen yang berada di seberang jalan itu.

"Eoh? Kau tinggal disitu juga?"-CY

"Iya.. memangnya kenapa?" Rose mulai mengerutkan keningnya merasa heran dengan pernyataan chanyeol itu.

"Tidak apa-apa. Kajja" ajak chanyeol sembari menarik tangan rose namun rose melepas tangan chanyeol dan berjalan tepat didepan chanyeol.

"Sudah sampai sekarang kau bisa pergi" ujar rose sembari masuk kedalam gedung apartemen

Alih-alih meninggalkan rose chanyeol malah berjalan mengikuti rose tepat dibelakangnya.

"YA! Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk pergi?" Bentak rose merasa kesal karena chanyeol tidak meninggalkannya.

"O- maaf tapi aku tidak mengikutimu"

"Maksudmu?"-Rose

"Aku juga tinggal di apartemen ini" ucap chanyeol membuat rose merasa malu karena kegeeran.

Alih alih membalas ucapan chanyeol rose malah memasuki lift diikuti chanyeol dibelakangnya.

Kini mereka berdua sudah ada di dalam lift. Di lift itu tidaka da orang lain selain mereka berdua dan tentu saja suasananya bagaikan kuburan.

Ting!

Pintu lift kini terbuka chanyeol kini keluar dari lift sementara rose hanya sibuk memainkan jarinya di handphonenya.

"Wuff...wuff!" suara gonggongan itu sudah sering terdengar di telinga chanyeol saat ia memasuki apartemennya.

wuff!" suara gonggongan itu sudah sering terdengar di telinga chanyeol saat ia memasuki apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yap! Ini toben anjingnya chanyeol. Chanyeol mendapatkan toben dari ayahnya saat ia berulang tahun yang ke 12.

"Tobennie!!.." sapa chanyeol hangat sembari mendudukkan bokongnya di sofa yang pendek dan bermain dengam toben.

" sapa chanyeol hangat sembari mendudukkan bokongnya di sofa yang pendek dan bermain dengam toben

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau lapar?eoh?kau lapar?" Tanya chanyeol sembari memeluk anjingnya dengan gemas.

"Sebentar ya appa akan mengambilkan makananmu"

Kemudian chanyeol beranjak dari sofa itu dan meletakkan obat yang dibelinya di kamar lalu mengambilkan makanan untuk toben.

Alih alih menunggu chanyeol toben malah mengikuti chanyeol kemanapun ia pergi layaknya seorang anak ayam dan induknya.

"Makanlah yang banyak agar kau semakin kuat ne?" Chanyeol kemudian beranjak dari tempat toben menuju kamarnya.

Chanyeol menuju kamarnya dan meminum obatnya namun yang terjadi adalah chanyeol tersedak oleh obatnya karena ia tidak terbiasa meminum obat tablet biasanya ia meminum yang bubuk atau sirup.

"Uhuk...uhuk" kini chanyeol menghentakkan punggungnya ke dinding kamarnya menimbulkan suara yang cukup keras.

Mendengar suara itu toben langsung menghampiri chanyeol bukannya membantu ia malah melihati chanyeol dengan mendongakkan kepalanya karena ia sangat pendek.

"Wuff..wuff" kemudian toben kembali menggonggong sembari berputar putar namun chanyeol tidak menghiraukan anjingnya itu dan menghentakkan punggunggnya semakin kuat ke dinding.

"UHUK!!" Akhirnya chanyeol berhasil memuntahkan obat itu.

"Aish... kurasa aku akan selalu tersedak jika terus meminum obat ini" gumam chanyeol sembari duduk di meja belajarnya dan membaca beberapa buku.

//////
TBC

Hai readers ikutin terus ya cerita HURT jangan lupa juga buat vote dan follow author ya jangan lupa share juga ya.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang