11. What is wrong with people?

101 12 0
                                    

Aku hanya bisa menghela nafas panjang melihat tiga orang manusia yang menatap sambil tersenyum menggodaku. Jika begini aku memang tidak bisa lari. Aku harus menjelaskan dan membuat mereka benar-benar yakin kali ini.

"Aku dan sunbae–ugh" Sebuah tangan mengkait di leherku.

"Jika kau punya waktu untuk berbincang lebih baik kau ikut aku." Ujar Daniel yang ternyata kembali lagi lalu menyeretku begitu saja tanpa peduli bagaimana reaksiku.

"Hey Kang Choding, tunggu aku!" Ujar Seongwoo yang juga bangkit dari tempat duduknya lalu menyusulku dan Kang Daniel.

Ditengah perjalan entah kemana, beberapa kali kucoba melangkah dengan lambat agar tidak berjalan beriringan dengan dua orang yang mencolok ini. Namun, hal itu tidak berguna saat Daniel kembali mendorongku kembali agar tetap berjalan diantara dirinya dan Seongwoo. Pria ini.. apa ia berniat membuatku ditindas lebih parah oleh penggemarnya? Jangan lupakan dengan penggemar Seongwoo juga.

"Tenang saja, mereka tidak akan berani lagi menindasmu." Ujar Seongwoo menepuk bahuku. Ternyata pria ini sudah menyadari dari awal bahwa aku mencoba menghindari mereka. Apa Daniel juga begitu? Walaupun ia mengatakan seperti itu tetap saja aku masih tidak nyaman dengan tatapan-tatapan itu.

"Perpustakaan?" Tanya Seongwoo pada Daniel. Daniel mengangguk.

"Aku harus mencari referensi untuk jurnal Dosen Goo sekaligus menyelesaikan laporan yang akan presentasikan besok." Ujar Daniel membuatku tidak percaya bahwa ia juga membantu dosen dalam mengerjakan dosennya. Ah benar, aku melupakan bahwa pria Kang ini adalah mahasiswa terbaik.

"Kau belum menyelesaikannya? Aneh sekali, biasanya kau yang paling pertama yang menyelesaikannya." Ujar Seongwoo terlihat heran. Daniel melayangkan pandangannya padaku secara tiba-tiba.

"Berkat seseorang, pekerjaanku menjadi terbengkalai." Ujarnya sambil tersenyum miring kepadaku. Seongwoo melirikku lalu ikut tersenyum mengejek. Maaf saja, tapi aku tidak pernah memintamu untuk merawatku Kang Daniel.

"Ya, ya. Itu semua karena ulahku, jadi apa yang harus kulakukan?" Tanyaku sakartik lalu mendengus.

"Oh? Kau ingin melakukan sesuatu untukku? Baik sekali." Ujar Daniel bertingkah polos. Tolong hentikan, itu membuatku merasa jengkel.

"Pegang ini." Ujar Daniel menyerahkan satu buku tebal yang ditemukannya.

"Oh, aku menemukan buku yang kucari. Tolong pegang ini juga." Ujar Seongwoo juga menyerahkan buku yang tidak kalah tebal dengan yang diberikan Daniel.

"Ini."

"Yang ini juga."

"Hm, yang ini."

"Oh, ini!"

Aku tidak tau mereka memang bersungguh-sungguh ingin mengerjakan tugas mereka atau hanya menjahiliku. Apa mereka tidak lihat bahwa buku yang mereka minta untukku pegang sudah melebihi kapasitasku untuk membawanya!? Tanganku terasa seperti akan putus jika membawa satu buku lagi.

Aku membanting semua buku yang kubawa ke meja sekaligus. Aku tidak peduli tatapan beberapa pengunjung yang terganggu oleh suara yang kubuat. Tak lama setelah itu Daniel datang dengan beberapa buku yang tidak terlalu tebal di tangannya.

"Kenapa kau disini? Kupikir kau ingin membantuku." Tanya Daniel padaku. Ia berpura-pura lagi. Aku mengalihkan wajahku lalu mendengus kesal. Tak lama Seongwoo juga datang.

"Ada apa dengannya?" Tanya Seongwoo mencoba menahan tawanya melihatku. Daniel hanya mengangkat bahunya dengan santai. Aku mengumpulkan kembali semua buku yang kubawa tadi lalu memisahkan buku itu sesuai peminjamnya. Beruntung aku masih mengingatnya, jika tidak mereka akan menjahiliku lagi.

CONNECTED [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang