7. Just What is His Problem?

95 17 0
                                    

Aku melihat kesekeliling lapangan setelah sampai menginjakkan kakiku disana. Aku tidak menemukan Daniel dimana pun. Tiba-tiba Jungwoon, orang yang dijuluki kapten mendatangiku.

"Mencari Daniel, huh? Ia sedang berada di ruang ganti. Oh, apa ini?" Ujar Jungwoon lalu melihat barang-barang yang kubawa terutama minuman yang kubawa.

"Ini.. barang-barang yang dibutuhkan oleh Daniel sunbae." Jelasku ikut menatap pada barang bawaanku.

"Kau hanya membawa satu?" Tanya Jungwoon terlihat kecewa.

"...Eh, ya." Jawabku tak enak. Jungwoon semakin terlihat kecewa.

"Lalu bagaimana dengan kami? Apa kau tidak membawakannya untuk kami? Aish, anak ini benar-benar" Tanya Jungwoon lagi mulai terdengar jengkel.

"Ya?" Tanyaku lagi ingin memastikan bahwa aku tidak salah dengar.

"Aku tanya apa kau tidak berniat membawakan untuk kami juga? Ayolah, jika Daniel seniormu maka kami juga. Kenapa kau tidak membawakan untuk kami juga? Apa karena Daniel tampan maka kau hanya membawakan untuk dia?" Lanjut Jungwoon sambil bertolak pinggang di hadapanku. Pria ini mulai terlihat seram. Aku terbungkam. Aku tidak bisa menjawabnya. Bukan karena apa yang dikatakannya benar tetapi aku tidak tau bagaimana membantah ucapannya karena aku tidak bisa memberi tau kondisiku yang sebenarnya.

"Lihat anak ini, hanya bisa terdiam karena niat busuknya sudah ketahuan. Apa yang kau tunggu?" Ujar Jungwoon lagi mulai terihat seperti lelaki tua bangka yang sedang mabuk.

"Baiklah." Hanya kalimat itu yang dapat keluar dari mulutku lalu aku pergi meninggalkan tempat itu segera. Ugh, ingin sekali aku menyumpal sepatuku pada mulutnya. Apa benar ia seorang pria? Ia terlalu banyak berbicara. Aku heran kenapa orang-orang mau menerimanya sebagai kapten.

Aku kembali melangkah gusar ke lapangan  itu setelah membawa beberapa gelas Ice Americano yang sama. Terima kasih kepada Kim Jungwoon, sekarang aku kehilangan uang saku-ku untuk seminggu kedepan.

"Wah, lihatlah siapa yang datang. Kang Daniel, pesuruh-ah tidak, junior mu datang." Ujar Jungwoon berteriak memanggil Daniel dengan semangat setelah meraih minuman-minuman itu dariku. Pria brengsek, setelah memeras seorang junior sikapmu berbanding terbalik sekarang.

"Ada apa ini?" Tanya Daniel terlihat heran saat melihat semua anggota timnya masing-masing mendapatkan minuman yang kubawa. Saat aku ingin membuka mulutku..

"Junior kesayanganmu ini benar-benar baik, Daniel. Ia mengatakan mulai hari ini akan sering mentraktir kita  semua minuman." Kedua mataku sukses membulat mendengar apa yang si brengsek Kim Jungwoon ini katakan. Yang benar saja! Mulai hari ini, berarti aku harus membawakan mereka semua minuman setiap kali mereka latihan? Argh, ini benar-benar membuatku gila.

Daniel tidak memberikan respon apapun setelah mendengarkan bualan gila Kim Jungwoon. Apa ia tidak menyadari bahwa kapten gila nya itu terlihat mengancamku? Aku benar-benar ingin membunuhnya.  Jika tau akan seperti ini, aku lebih baik bekerja sampingan seumur hidup lalu membayar kerugian pada Daniel dari pada harus diperlakukan seperti ini.

"Ini buku yang kau minta." Ujarku menyerahkan buku yang kubawa setelah berusaha menenangkan diriku. Daniel meraih buku itu lalu menatapku seperti Silla menatapku tadi.

"Kenapa kau basah seperti itu?" Tanya Daniel. Ingin sekali rasanya aku berteriak untuk mengatakan bahwa semua ini adalah ulah penggemarnya.

"Seseorang tidak sengaja menumpahkan minumannya padaku." Jelasku sambil menghela nafas, berusaha untuk menjawabnya dengan tenang. Daniel kembali terdiam sambil menatapku.

"A-ada apa?" Tanyaku merasa canggung.

"Lebih baik kau pulang." Perintahnya padaku. Heh, bagus sekali Kang Daniel setelah mendapatkan apa yang kau inginkan sekarang kau mengusirku begitu saja. Baiklah, aku juga tidak ingin berlama-lama dengan kalian semua.

CONNECTED [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang