3).Sang Pengganggu

794 78 6
                                    

"Berhenti-lah! Besok kau bisa bertemu dengannya lagi!" Kai sibuk menahan Sehun yang ingin mengikuti matenya.

"Kau yang seharusnya berhenti menahan ku. Aku ingin pergi melihatnya." seru Sehun lalu melangkah pergi meninggalkan Kai.

Kai menghela nafas panjang dengan wajah cemberut.
"Mengapa dia harus mendapatkan matenya di sini? Ah ... merepotkan!" gumam Kai kesal. Ia terpaksa mengikuti kemana sepupunya itu melangkah.

Sehun berhenti di pinggir jalan. Matanya menatap lurus ke arah gadis yang sedang duduk di tepian jendela rumah di depannya.

"Bukankah, dia sangat cantik Rhea?" Sehun berbicara dengan wolfnya.

"Ya, aku setuju denganmu."

Gadis itu melihat ke arah Sehun. Mata mereka sejenak bertemu membuat hati Sehun tiba-tiba merasakan sensasi aneh yang menjalar di setiap aliran darahnya. Kai datang menyusulnya bertepatan dengan gadis itu menutup jendela dan pergi.

"Ayo pulang!" rengek Kai di samping Sehun.

"Sialan! Setiap kau datang dia pergi!" seru Sehun lalu pergi meninggalkan Kai sambil cemberut.

"Ya! Apa salahku!" teriak Kai sangat kesal.

********

Pukul 06.15, masih sangat pagi untuk menyusuri jalanan kota Roma. Tapi tidak dengan Sehun, ia sangat bersemangat untuk berjalan santai di taman yang masih terlihat sepi. Sementara Kai sepupunya masih setia terbaring di ranjang kesayangannya.

Udara yang sejuk dan segar membuat Sehun enggan untuk tidak menghirupnya walau hanya sedetik. Mata memandang indah ke arah tumpukan daun yang berwarna coklat kemerahan jatuh berguguran di tanah.

Sehun menangkap seorang gadis berjalan mundur muncul dari dalam kabut tipis. Ia tersenyum saat mengenalinya. Aroma bunga mawar yang memberi tahunya bahwa matenya sedang berjalan ke arahnya. Sehun sengaja berjalan maju searah dengan langkah kaki gadis itu yang berjalan mundur dan pada akhirnya gadis itu menabrak dada Sehun yang berada di belakangnya.

"Oww ....!" responnya terkejut lalu berbalik.

Matanya membesar saat melihat Sehun di depannya.

"Hai!" sapa Sehun sambil tersenyum manis.

Alesha melangkah mundur, tetapi Sehun segera menarik tangan gadis itu agar tak melarikan diri lagi darinya.

"Ok, jangan pergi lagi! Aku hanya menyapamu. Itu bukanlah hal yang perlu kau takuti." kata Sehun.

Alesha melepas tangan Sehun dari tangannya.
"Aku tidak takut padamu! Hanya saja kau sedikit aneh menurutku!" ucap Alesha membuat Sehun tertegun.

Ia tak percaya, gadis itu mengatakan dirinya aneh! Sehun tertawa, membuat Alesha mengerutkan dahi. Ini pertama kali dalam hidup Sehun seorang gadis mengatakan jika dirinya aneh. Yang selama ini selalu terdengar di telinganya adalah,
"Kau tampan!" dan lainnya yang intinya memuji segala yang ada pada dirinya.

Sehun menghentikan tawanya saat melihat Alesha yang mulai tidak nyaman.

"Asal kau tahu, pria aneh itu adalah pria ciptaan Tuhan yang paling spesial!" kata Sehun seraya mendekatkan jarak wajahnya membuat Alesha mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

Sehun mengulurkan tangannya.
"Ryan! Kau bisa memanggilku juga dengan Sehun!" serunya.

Alesha menatap uluran tangan itu dengan tatapan aneh.

"Tidak baik jika kau mengabaikan uluran tangan seseorang!" ujar Sehun.

Dengan ragu, Alesha menjabat uluran tangan Sehun.
"Alesha Rose!" ucap Alesha lalu dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Sehun.

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang