12). Miliknya dan milikku

594 50 5
                                    

Sambil nungguin buka puasa baca ini aja ya!

Happy reading!

****

Sehun duduk di tepian ranjang. Menunggu kekasihnya yang belum membuka matanya sejak semalam. Tak pernah ia rasakan kepanikan seperti semalam saat tiba-tiba saja Alesha pucat dan pingsan tanpa ia tahu apa penyebabnya. Dan saat Carly mengatakan alasannya, ia baru tahu.

"Dia takut akan gelap. Di saat ia berada di tempat gelap, ia akan seperti itu." jelas Carly semalam.

Sehun tidak mengerti mengapa gadis itu takut akan kegelapan. Apa ada sesuatu, entah kejadian apa yang membuat Alesha trauma seperti itu. Sehun tahu, itu bukanlah takut biasa yang sering orang lain alami, ada hal lain yang membuat gadisnya ketakutan dalam kegelapan.

Alesha menggerakkan matanya bertanda jika gadis itu akan segera sadar. Sehun menggenggam tangan gadisnya erat. Ia mengelus puncak kepalanya lembut.

"Alesha!" panggilnya lembut di telinga gadis itu.

Alesha membuka matanya perlahan. Sosok Sehun yang pertama dilihatnya. Ia langsung bangkit dan memeluk pria itu.

"Aku takut! Sehun, aku takut!" rintihnya di dekapan pria itu.

Sehun mempererat pelukannya.
"Aku ada disini! Tidak apa-apa, aku disini! Kau aman!" ucapnya mencoba menenangkan Alesha.

Ibu, Ayah Sehun serta Carly, Kai dan beberapa orang masuk ke dalam kamar itu untuk melihat keadaan Alesha. Mereka semua sama khawatirnya dengan Sehun.

Sehun menyuruh Carly untuk menemani Alesha beristirahat dan yang lainnya pergi agar tidak menggangu gadis itu.

Carly menutup pintu kamar lalu duduk di tepi ranjang.

"Sudah baikan?" tanya Carly.
Alesha menggangguk pelan.

Hening sejenak.

"Rasanya kejadian itu terulang begitu saja tadi malam! Aku sangat takut. Aku mendengar suara langkah kakinya, dia meneriakkan namaku. Suara ikat pinggangnya, pecahan kaca, aku mendengar semuanya. Aku takut Carly! Bagaimana jika mereka menemukan ku!" seru Alesha sambil menangis memeluk Carly.

Carly mengelus rambut sahabatnya itu pelan.
"Tidak akan. Sekarang kau berada di tempat aman, bersama pria yang baik. Aku yakin, Sehun dan keluarganya akan melindungimu. Mereka tidak akan membiarkan mu terluka!" ujarnya mencoba meyakinkan Alesha.

"Bagaimana jika mereka tahu? Apa mereka bisa menerima! Apa Sehun bisa menerima? Kau tahu pria itu terlalu baik padaku, aku bukanlah gadis dari keluarga baik-baik."

"Tapi kau baik Alesha. Keluargamu lah yang seperti itu bukan kau. Berhentilah memikirkan mereka. Nikmatilah hidup mu sekarang. Yang sedari dulu kau inginkan sudah ada sekarang di depanmu. Cinta, kasih sayang, perhatian, mereka memberi semuanya! Jangan pikirkan hal-hal yang akan membuat kesehatanmu terganggu! Sekarang sebaiknya kau istirahat, aku akan berada di sini menemani mu!" ucap Carly seraya melepaskan pelukan.

Alesha menurut, ia kembali baring. Tangannya menggenggam tangan Carly.

"Tetaplah di sisiku bahkan jika dunia ini tidak menerima ku lagi!"

💦

Sudah 3 hari Alesha tidak keluar kamar. Badannya kadang demam tiba-tiba dan hal itu membuat Sehun selalu cemas. Walaupun belum terikat dengan Alesha, tetapi tetap saja rasa cemas itu selalu ada merayapi hatinya. Apalagi pagi ini, ia tidak bisa menyapa dan menemani gadisnya itu seharian karena harus pergi mengurus sesuatu bersama Ayahnya di pusat kota.
Jadi ia menyuruh Carly dan Emma agar terus menjaga Alesha.

My Boyfriend Is Werewolf | Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang